Game : Keempat

64.3K 2.6K 227
                                    

--FADLY POV--

Anak manja itu akan segera merasakan nerakanya dunia. Akan kubuat dia menyesal karena telah dilahirkan didunia ini. Rasa benci dan dendam telah memenuhi seluruh otak dan pikiranku. Begitu juga dengan perasaanku, semuanya diselimuti rasa kebencian.

'Ayah...!! Akan kubalaskan Rasa sakit yang telah engkau rasakan selama ini. Akan kubuat engkau tersenyum di atas sana. Akan aku buat anak bajingan itu menderita. Hingga dia tidak dapat merasakan lagi yang namanya kebahagian. Aku berjanji padamu Ayah...!!!'

Drreeettt...dreett....dreettt.. Hapeku bergetar ada sebuah pesan masuk. Kubuka isi message nya.

From: +6285735685XXX
AKU UDAH NGELAKUIN APA YANG KAMU MAU, SEKARANG TEPATIN JANJIMU.

Aku menyeringai membaca pesan itu. Tidak kusangka akan secepat ini dia melakukan tugasnya. Hahaha, anak manja tamatlah riwayatmu. Kedua sudut bibirku menyungging ke atas, menampakkan senyum yang dipenuhi kebencian.

***

--CHIKO ARIA POV--

Huh, akhirnya sampai juga di sekolah. Segera aku turun dari mobil dan terburu-terburu masuk ke gedung sekolah. Aku sudah telat sekarang sudah pukul 07.30. Eh, tapi kok anak anak masih pada ramai di luar kelas. Kok pada santai santai semua padahalkan sudah jam 07.30, seharusnyakan sudah masuk.

"Eh, ini ada apa ya?" tanyaku pada dua orang cewek yang lewat di depanku

"Ada apa apanya?" jawab salah satu cewek itu agak ketus

"Ini, anak-anak kok pada masih diluar kelas, padahalkan udah waktunya masuk." kataku menjelaskan

"Kemana aja kamu, oh, pasti si putri malu ini kesiangan ya, sampai gak tau berita hari ini." celetuk cewek yang satunya.

"Udah jawab aja ada apa, jangan pake nyindir." kataku mengkerucutkan bibir.

"Yah, hahahaha.... Tuan putri cemberut, hehehe.. hari ini ada rapat komite jadi pelajaran pertama sampai kedua kosong, Udah!!!" kata cewek itu lalu pergi meninggalkanku sambil tertawa cengengesan.

Tau seperti ini, tadi aku tidak harus terburu-buru. Heh, ya sudahlah mending aku mencari Rama saja buat mengembalikan jaketnya. Kucari Rama dikelas tetapi dia tidak ada, kucari di kantin juga tidak ada. atau mungkin dia sedang bermain basket. Segera ku melangkah menuju lapangan basket. Ku amati semua anak yang bermain basket di lapangan, tapi dia tidak ada. Kemana dia? Apa dia belum datang? Apa dia tidak masuk? Sebenarnya dimana Rama?

Tiba-tiba saja kurasakan ada sesuatu diperutku. Perutku sakit. Kotoran-kotoran yang ada didalam perut ini mendesak ingin keluar. Tanpa pikir panjang segera ku berlari ke toilet. Setelah sampai di toilet sekolah, kusegera masuk ke salah satu bilik yang ada di dalam toilet. Ku taruh jaketnya Rama di gantungan pintu toilet lantas kubuka celana dan menuntaskan hasrat yang memang harus di tuntaskan. Rasanya lega sekali setelah semuanya keluar. Semua jadi ringan. Setelah semuanya selesai dan bersih kurapikan kembali seragamku. Kuambil jaket Rama yang tadi kugantungkan di gantungan pintu. Saat aku hendak keluar kudengar ada beberapa orang yang masuk.

"Cepet, mana uangnya? Kata orang itu dingin.

"Tenang bro, gue nggak akan ingkar janji kok." kata orang satunya.

Suara itu...., aku kenal dengan suara itu. Ya, itu suara Rama dan Fadly. Tapi ada masalah apa mereka sampai bicara berduaan di toilet. Ku urungkan niatku untuk keluar dari bilik.

"Aku udah lakuin apa yang kamu minta, semua udah kurekam disini." kata Rama

Direkam? Apanya yang direkam? Ada masalah apa sebenarnya? Aku mengkerutkan keningku menampakkan kebingungan

GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang