"Y-yang mulia... Anda serius menyerahkan semua ini kepada saya?" tanya Kai memastikan, jika di perhatian lebih teliti, mimik muka Kai seperti ingin sekali menangis.
"Tentu saja, kau membantah perintahku?" ujar Eizen yang membuat Kai langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Tidak yang mulia, saya...tentunya akan menerima ini semua dengan senang hati."
"Bagus!"
Eizen keluar dari ruangan dan berjalan menuju kamarnya. Dipertengahan jalan, Eizen berpapasan dengan pro hero no 2 Jepang, Hawks.
"Saya memberi salam kepada sang matahari Veldora." Hawks memberikan salam formal kepada Eizen.
"Ada urusan apa anda disini, tuan Hawks?" tanya Eizen, karena memang kalau jarang sekali ada Pro hero yang memasuki bagian dalam istana.
Wajah Hawks berubah menjadi serius, dia menceritakan tentang Villain yang semakin liar dan pihak hero kekuatan informasi tentang para buronan. Hawks menceritakan semuanya, dari villain, masalah kerugian yang diterima, kerusakan fasilitas masyarakat, dan informasi yang bocor.
Dalam hati, Eizen sangat ingin membuat ekspresi datar diwajahnya ketika mendengar itu. Tapi, Eizen menampilkan senyuman tipis yang tenang.
"Jadilah agen ganda." ujar Eizen.
"Maaf..?"
"Jadilah agen ganda. Anda menyusup ke sarang villain dan kumpulan semua informasi tentang villain, buat para villain yakin kalau anda berkhianat kepada hero tapi masyarakat tetap melihat anda sebagai hero. Masyarakat dan hero lain tidak ada yang tahu kalau anda menjadi mata-mata. Buat para villain percaya kepada Anda dan anda bisa menusuk mereka dari belakang." jelas Eizen dengan seringai kecil menatap Hawks.
".... Saya mengerti. Akan saya usahakan sebaik mungkin."
Eizen pergi dari hadapan Hawks, dia lanjut berjalan ke kamarnya untuk mempersiapkan semuanya. Eizen.. Akan menjadi rakyat biasa yang tidak ada sangkut pautnya dengan bangsawan.
Melihat cermin, Eizen meneliti rambutnya yang bewarna pirang emas. Semua masyarakat Jepang sudah tau penampilannya yang ini dan tentunya Eizen tidak bisa menggunakan penampilan ini untuk menjalankan misi pribadinya.
Eizen mewarnai rambutnya menjadi bewarna putih, penampilan yang tidak diketahui masyarakat biasa. Eizen memakai soflen bewarna Oranye agar menutupi mata khas Kekaisaran.
"Sempurna!" ucap Eizen sambil menatap penampilannya dicermin.
Tapi, satu-satunya yang akan dicurigai orang-orang adalah Eizen yang hanya anak kecil berusia 11 tahun hidup sendirian. Mereka pasti akan sangat curiga, kan?
Maka dari itu, Eizen akan membuat skenario di mana dia tidak akan dicurigai kalau tinggal sendiri.
Pertama-tama, Eizen kaluar dulu dari istana dengan aman. Selanjutnya, Eizen berkeliling daerah untuk menemukan masalah besar. Matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Disana sepertinya terdapat bencana, sebuah apartemen runtuh.
Eizen membentuk seringai kecil dan berlari menuju tempat kejadian dengan diam-diam tanpa diketahui orang lain. Otaknya itu sudah merencanakan skenario buatannya yang pasti berhasil, dia cukup percaya diri.
Eizen membentuk pisau tajam dari bentuk kematian, dan pisau itu tentunya sangat berbahaya. Eizen dengan gilanya menggores pisau itu ke kulitnya dengan cukup dalam dari kaki, tangan sampai pipi. Lalu menusuk tangan kanan dan kaki kanan miliknya sendiri.
Eizen mengambil pasir dan mengusapnya ke seluruh tubuhnya, kedua tangannya mengangkat bongkahan bangunan besar dan dia dengan sengaja menindihkan bongkahan bangunan besar tersebut ke tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE [BNHA]
Fanfiction"Saya aslinya itu dua orang." Hanya tentang seorang pangeran mahkota yang mengubah dirinya agar bisa hidup normal. Dan itu tidak akan pernah terjadi. Dan ini adalah kisah perjalanan seorang pangeran mahkota yang akan menjadi seorang kaisar. *** _BOK...