"Sudah lama sejak aku melihat Jepang dengan tenang tanpa pengawal, disini sangat Damai.." gumam Eizen melirik sekitarnya.
Bibirnya mengulas sebuah senyuman tipis. Tatapannya yang sedikit sendu melihat ke langit sore yang indah, dia sendirian sekarang.
Waktu berlalu, sekarang umur Eizen adalah 15 tahun. Ingatan kehidupannya yang sebelumnya telah hilang, tapi dia melihat catatan kecil yang sangat penting. Pergilah ke UA.
Eizen tiba di UA, ia menarik perhatian beberapa siswa karena auranya yang tenang dan sikapnya yang bijaksana, jauh melampaui usianya. Meskipun tidak banyak bicara, ia cepat tanggap dalam situasi apapun. Saat ujian masuk, Eizen memutuskan untuk hanya menggunakan bagian Life dari quirk-nya, membantu siswa lain yang terluka tanpa menarik perhatian. Kemampuan penyembuhannya membuat beberapa instruktur kagum, tetapi juga menimbulkan kecurigaan di antara sesama siswa.
Dan yeah, Eizen lolos.
Tes di bawah pengawasan Eraser Head (Aizawa Shota) dimulai, suasana di kelas 1-A terasa tegang. Aizawa terkenal dengan sikap dingin dan brutal dalam melatih para siswa, dan dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya untuk mengeluarkan siapa saja yang tidak memenuhi standarnya.
Tes hari itu adalah serangkaian latihan fisik untuk mengukur kemampuan masing-masing siswa, termasuk quirk mereka. Ini adalah kesempatan pertama bagi Eizen untuk benar-benar diuji di hadapan teman-teman sekelasnya, termasuk instruktur yang ketat seperti Aizawa. Namun, Eizen sangat berhati-hati dalam menggunakan quirk-nya karena ia tidak ingin mengungkapkan kekuatan Death yang terpendam dalam dirinya.
Tes Pertama: Melempar Bola Saat tiba giliran Eizen dalam ujian melempar bola menggunakan quirk, Aizawa langsung memperhatikan. Quirk Death and Life Eizen sebenarnya dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatannya dengan menyalurkan energi hidup, tetapi Eizen memutuskan untuk menahan diri. Dia tidak ingin terlalu menonjol dan mencoba melempar bola dengan kekuatan fisiknya saja, tanpa menggunakan quirk.
Namun, Aizawa tidak mudah ditipu. Dengan cepat, ia menghentikan Eizen sebelum bola dilempar dan menonaktifkan quirknya menggunakan Eraser. Aizawa mendekat dan berkata dengan dingin,
“Kamu menahan diri. Itu bukan cara untuk lulus di sini.” Mata Aizawa menusuk, membuat Eizen sadar bahwa ia tidak bisa terus menyembunyikan kekuatannya selamanya.
Eizen akhirnya melempar bola dengan sedikit bantuan dari quirk Life, membuat lemparannya lebih kuat dari siswa biasa, tetapi tidak luar biasa. Aizawa tetap waspada, merasakan ada sesuatu yang lebih dalam kekuatan anak itu, tapi dia tidak memaksakan lebih lanjut.
Tes Sprint Dalam ujian sprint, Eizen berlari dengan kecepatan moderat. Sekali lagi, Aizawa memandangnya dengan tatapan tajam, tetapi tidak ada hal yang terlalu mencurigakan kali ini. Midoriya, yang melihat performa Eizen, merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan anak baru ini. Meskipun mereka semua berjuang keras, Eizen selalu tenang dan terkendali, seolah-olah dia terbiasa dengan tekanan yang jauh lebih besar.
Tes Gulat Namun, ujian sesungguhnya tiba ketika mereka harus bertarung satu lawan satu. Saat Eizen dipasangkan dengan siswa lain yang agresif, Katsuki Bakugo, suasana menjadi tegang. Bakugo, yang selalu kompetitif, langsung menganggap Eizen sebagai ancaman. Dengan ledakan yang kuat, Bakugo meluncur ke arah Eizen tanpa ragu-ragu, siap untuk menang dengan cepat.
Eizen, meskipun tidak menunjukkan emosi yang kuat, dengan mudah menghindari serangan Bakugo. Dia sangat terlatih dalam seni bertarung dari masa kecilnya sebagai pangeran. Namun, Eizen berusaha sekuat tenaga untuk tidak menggunakan kekuatan Death dalam pertarungan. Ia hanya menggunakan kelincahan dan refleksnya, membuat Bakugo semakin marah.
Pada akhirnya, Eizen memilih untuk mengakhiri pertarungan dengan cepat menggunakan teknik penyembuhan yang cerdik: dia menyentuh Bakugo selama sepersekian detik, memberikan sedikit dorongan energi Life untuk melumpuhkan Bakugo sementara tanpa melukainya. Ini membuat Bakugo terkejut, karena ia tidak merasa diserang secara fisik, tetapi tubuhnya lemas sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE [BNHA]
Fanfiction"Saya aslinya itu dua orang." Hanya tentang seorang pangeran mahkota yang mengubah dirinya agar bisa hidup normal. Dan itu tidak akan pernah terjadi. Dan ini adalah kisah perjalanan seorang pangeran mahkota yang akan menjadi seorang kaisar. *** _BOK...