***
Beberapa hari ini Jeremy masih belum masuk sekolah karena masih berduka atas kepergian sang adik. Esmeralda beberapa kali sering menghubunginya namun Jeremy sama sekali tak meresponnya.
Entah kenapa disaat ia tengah sedih seperti ini yang ia harap-harapkan kehadirannya justru adalah Flora.
Memang benar apa kata Flora, Jeremy adalah orang yang sangat munafik, jika sedang sedih ia ingat Flora tapi jika sedang bahagia ia malah melupakan gadis itu.
Oh, betapa brengseknya Jeremy. Sesak didada yang ia rasakan sekarang jauh lebih menyakitkan apalagi ketika Flora semakin jauh darinya.
"Andai kamu disini Flo." Gumamnya dengan penuh rasa sedih.
***
Flora sendiri masuk sekolah seperti biasa, ia memang benar-benar sudah menjauhi Jeremy namun pikirannya terkadang masih memikirkan pemuda itu.
Seperti sekarang ini, sudah beberapa hari ia tidak melihat Jeremy disekolah. Apa mungkin Jeremy sakit? Atau ada apa? Jeremy bahkan sudah tidak pernah menghubungi Flora.
Bagaimana mungkin Jeremy bisa menghubunginya sementara ia saja sudah mengganti nomornya.
"Eh Flora! Sini Lo!" Panggil Esmeralda membuyarkan lamunan Flora.
"Gue?" Flora celingukan lalu menunjuk dirinya sendiri.
"Emang siapa lagi kalau bukan Lo?" Mendengar penuturan Esmeralda, Flora pun lantas mendekat kearah gadis itu.
Flora sebenarnya sangat malas, tapi ia tidak ingin membuat masalah dengan Esmeralda.
"Lo tau dimana Jeremy kan? Kenapa dia nggak masuk beberapa hari ini?" Tanya Esmeralda dengan nada juteknya.
"Kenapa Lo tanya sama gue? Lo kan ceweknya, harusnya Lo yang lebih tau dimana dia." Tutur Flora.
"Lo tuh ditanya baik-baik malah jawab kayak gitu ya, kalau gue tau dia dimana, gue juga nggak bakalan tanya sama Lo bego!" Ungkap Esmeralda sedikit kesal.
Flora pun tak habis pikir dengan gadis yang ada didepannya satu ini, padahal wajahnya sangat cantik tapi kenapa tutur katanya sangat tidak mencerminkan wajahnya.
"Eh... malah diem aja Lo!"
"Gue nggak tau, dan gue udah nggak punya urusan lagi sama dia." Setelah menyalakan hal itu, Flora pun segera pergi namun Esmeralda malah menjambak rambutnya.
"Sialan Lo songong banget ya Lo sama gue." Ujar Esmeralda seraya menarik rambut Flora membuat Flora merintih kesakitan.
"Lepasin sakit tauk!" Flora pun berusaha melepaskan dirinya sekuat tenaga dan berhasil.
"Gue nggak peduli, ikut gue sekarang!" Esmeralda pun segera menarik tangan Flora dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi wanita. Flora tidak sendirian ia dibantu dengan dua orang temannya.
"Lo apa-apaan sih?" Tanya Flora sambil memberontak namun ia kalah kuat. Setelah itu tiba-tiba Esmeralda mengguyur tubuh Flora dengan air.
Esmeralda juga menampar dan memukul perut Flora membuat Flora tersungkur kesakitan.
"Apa bagusnya cewek kayak Lo sampai Jeremy akhir-akhir ini selalu cuekin gue dan selalu lihat Elo! Gue lebih segalanya bila dibandingin sama Lo, Lo nggak ada apa-apanya sama gue. Jangan sok kecentilan ya Lo sekarang Flora. Segala perhatian cowok Lo rebut Lo pikir Lo bisa nyaingin gue ha? Jangan belagu Lo jadi cewek, sok polos banget tapi aslinya pickme banget Lo, najis cuih!" Esmeralda lalu meludahi Flora.
"Udah Al dia udah babak belur tuh, ayo kita cabut sebelum ada yang lain datang." Ajak teman Esmeralda.
"Bentar! Awas kalau Lo sok caper lagi apalagi sama Jeremy. Dulu Lo mungkin sahabatnya, tapi sekarang Lo udah dibuang sama dia." Setelah mengatakan itu dan menendang kaki Flora, Esmeralda pun segera pergi meninggalkan toilet bersama kedua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Hot Bodyguard (Ready PDF)
Любовные романыMasalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu. Tak hanya itu, sebulan kemudian Helena dinyatakan hamil anak Jason padahal Jason sebentar lagi aka...