Bab 38

11.9K 715 72
                                    

***

Pagi menjelang Helena sudah bangun duluan dan membantu di dapur guna menyiapkan makanan untuk anak dan suaminya.

Padahal para pelayan sudah berusaha melarang, namun Helena tetap kekeuh dengan keinginannya.

Tubuhnya sudah sedikit membaik, dan ia tidak boleh malas-malasan seperti dulu lagi. Ia harus lebih bisa menghargai waktu untuk mengurus keluarganya, Helena tak ingin kehilangan lagi, ia benar-benar mau mempertahankan rumah tangganya dan ia sudah bertekad akan berubah.

Selama di kediaman Adiyaksa dulu, Helena sudah sempat belajar masak bersama seorang koki. Meski tak banyak yang bisa ia masak, namun Helena begitu cepat belajar dan mampu menguasai dasar-dasar ilmu memasak dalam waktu yang singkat.

Seperti menggoreng, merebus, memotong ikan atau sayuran, menanak nasi, serta membuat jus dari buah segar. Tidak lupa, ia juga bisa membuat kopi, ia tahu suaminya suka meminum kopi, oleh sebab itu ia juga belajar untuk membuatnya.

 Tidak lupa, ia juga bisa membuat kopi, ia tahu suaminya suka meminum kopi, oleh sebab itu ia juga belajar untuk membuatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helena tersenyum senang ketika melihat hasil masakan sederhana yang ia buat.

Wanita itu begitu merasa bangga karena bisa melakukan hal yang selama ini bahkan tidak bisa ia lakukan.

Ia melakukan semua ini demi orang yang sedang ia perjuangkan, dan semoga saja suaminya mau memakan hasil masakannya.

"Nona nggak boleh capek-capek nona, sebaiknya sekarang nona istirahat dulu sambil menunggu pak Jason keluar." Ujar Elia yang sejak tadi menemani Helena didapur.

"Masak begini aja nggak bikin aku capek sama sekali El."

"Tapi nona-"

"Elia please, aku bukan lagi tuan puteri sekarang, aku adalah seorang istri. Tolong mengerti!" Sahut Helena.

"Iya nona saya paham, maafin saya." Ungkap Elia.

"Aku mau lihat mas Jason dulu, eum.. Elva!" Panggil Helena.

"Iya nyonya?" Elva pun segera mendekat kearah Helena.

"Tolong antarkan saya ke kamar tuan ya!" Pinta Helena.

"Baik nyonya. Mari saya antar!"

Elva pun segera mengantar Helena menuju kamar Jason, namun sebelum mereka sampai di kamar Jason, Jason sudah lebih dulu keluar, sepertinya ia sedang buru-buru dan tengah menghubungi seseorang.

'Saya kesana sekarang, siapkan seluruh berkas-berkas mengenai kerjasama itu, kita harus mendapatkan tender itu segera.'

Helena tidak paham dengan apa yang sedang Jason bicarakan ditelepon, namun yang pasti ia mendengar jika suaminya itu tengah buru-buru.

"Mas!" Panggilan Helena sontak langsung menghentikan langkah Jason, Jason benar-benar terkejut karena sang istri sudah bangun padahal waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

Married The Hot Bodyguard (Ready PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang