Bab 93

3.7K 356 32
                                    

***

Karena Alden yang terus memaksa, Vano akhirnya mau tidak mau menemui kekasihnya itu di sebuah club yang biasa mereka kunjungi.

Melihat kedatangan Vano, Alden langsung menyambutnya dengan pelukan mesra. Hal seperti itupun mungkin sudah tak asing lagi bagi para pengunjung lainnya.

Alden begitu manja pada Vano, tapi entah kenapa kedekatan mereka langsung membuat Vano teringat dengan Renita. Selalu, selalu saja  seperti ini.

"Kamu kenapa sih sayang kok kayak nggak semangat begini?" Tanya Alden pada Vano.

Vano adalah pria yang sangat maskulin dan penuh karisma, itu sebabnya kenapa Alden begitu menyukai Vano. Malam ini, Alden sudah menyiapkan semuanya, ia dan Vano harus berhubungan badan, karena sudah dua tahun, Alden bahkan sama sekali tidak boleh melihat bentuk tubuh Vano yang indah dan atletis itu.

"Nggak apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan. Ayo kita minum, lalu aku harus pulang."

"Pulang? Pulang kemana? Ke rumah kakak kamu?"

"Ya, kemana lagi? Rumahku hanya disana, ditempat kakak."

"Aku maunya semalaman sama kamu sayang."

"Nggak bisa, kalau udah nyangkut kakakku, aku nggak bisa kasih waktu lebih."

"Tapi kan..."

"Kita udah bahas ini berkali-kali."

Alden tampak kecewa, tapi wajahnya langsung berubah setelah ia teringat akan rencana gilanya yang akan membuat Vano tidur dengannya.

"Ya udah deh, aku bisa ngerti kok."

"Ayo bersulang!" Vano pun mengajak Alden bersulang.

"Iya." Alden mengangguk dan menerima tawaran Vano untuk bersulang. Alden tersenyum tipis melihat Vano menghabiskan minuman yang sudah dicampur dengan obat perangsang itu. Setelah ini, ia akan membawa Vano ke hotel dan melancarkan aksinya.
'Kamu nggak bisa lepas dari aku.' batin Alden.

***

Elia begitu senang karena hari ini mendapatkan orderan kue basah yang cukup banyak. Ia turut mengantarkan kue tersebut ke rumah Renita.

Elia datang bersama Bu Sofia. Renita pun menyambut mereka dengan penuh keramahan. Sudah cantik dan kaya raya tapi Renita tidak sombong sama sekali. Malah ia begitu menyambut Elia dengan sangat baik, apalagi Elia pintar membuat kue-kue yang enak, kue yang mirip sekali dengan kue buatan mbok Karsi, mendiang asisten rumah tangga keluarga Renita dulu.

Salah satu wanita yang sudah berjasa ikut membantu merawatnya dan juga Vano.

Sudah lama Renita menunggu kedatangan adik kesayangannya, ada salah satu teman arisan Renita yang ingin mengenalkan Vano pada adiknya.

Usia Vano sudah bukan usia untuk main-main lagi, Vano sudah berusia tiga puluh tiga tahun, sudah saatnya Vano berumah tangga, dan Renita benar-benar berharap jika sang adik segera menemukan jodohnya. Ia ingin agar Vano cepat menikah.

Tapi sayangnya, sampai acara arisan selesai, Vano tak kunjung datang membuat Renita merasa kesal. Sudah berulang kali ia mencoba menghubungi Vano tapi tidak bisa.

Sampai pukul delapan malam Vano baru saja tiba, tapi kondisinya sedang tidak baik-baik saja.

Elia yang akan pulang dari rumah Renita pun tak sengaja bertemu dengan Vano dihalaman rumah. Sungguh pemandangan yang ada didepan matanya membuat Elia terkejut bukan main.

Bagiamana mungkin Vano bisa berada disini? Kira-kira untuk apa ia kemari.

Bagiamana mungkin Vano bisa berada disini? Kira-kira untuk apa ia kemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married The Hot Bodyguard (Ready PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang