Married The Hot Bodyguard (Ready PDF)

Bab 36

***

Setelah mendengar penjelasan dr. Sonya tadi membuat Jason harus mengesampingkan kemarahannya terlebih dahulu, namun meski begitu, ia belum mampu bersikap lembut dan penuh kasih seperti dulu.

Jason juga manusia biasa, ia adalah laki-laki yang punya harga diri dan perasaan. Setiap melihat Helena, perkataan kejam istrinya selalu melintas diingatannya.

Tentang Jason yang hanya dianggap sebagai boneka dan dimanfaatkan sedemikian rupa oleh Helena. Kata-kata itu selalu terngiang jelas dikepala Jason ketika ia mengingat istrinya.

"Mas..." Panggilan lembut Helena langsung membulatkan lamunan Jason, panggilan seperti itu sudah biasa Jason dengar dari mulut Marina dulu, tapi ketika Helena yang mengucapkannya, bulu kuduk Jason langsung meremang.

"Ada apa?" Tanya Jason.

"Aku lapar mas."

"Kenapa kamu memanggil saya seperti itu?"

"Seharusnya semenjak kita menikah, aku panggil mas Jason dengan panggilan itu, maafin aku kalau selama ini aku terkesan kurang ajar." Ungkap Helena.

"Sejak dulu kan kamu memang tidak pernah menghargai saya sebagai seorang suami. Sejak awal saya memang hanya bertugas sebagai pelayan kamu."

"Mas..." Helena langsung menoleh kearah Jason dan bersimpuh didepan Jason yang duduk. Jason tentu saja sangat terkejut melihat aksi istrinya.
"Maafin aku mas hiks, demi Tuhan aku salah, kalau aku salah tolong lurusin aku, aku akan berusaha jadi istri yang baik mulai sekarang mas." Ungkapnya dengan lelehan airmata yang tak bisa ia bendung lagi.

"Jika ternyata saya bukan orang yang berkuasa mungkin kamu tidak akan seperti ini, saya akan tetap menjadi boneka dan kacung kamu kan?"

"Mas hiks, nggak begitu mas." Helena pun menggelengkan kepala keras. "Helena salah mas, tolong... Aku nggak bisa tanpa mas disisiku, jujur... Awalnya aku pikir perasaan itu bukan cinta tapi obsesi, obsesi ingin memiliki mas karena sejak dulu mas selalu perhatian dan ada untuk aku. Tapi setelah mas pergi, aku baru sadar, kalau aku nggak bisa tanpa mas, mungkin alasanku sangat klise, tapi... Tapi itulah kenyataannya. Mas juga tolong pahami posisiku waktu itu, aku bener-bener panik dan kalut, tapi sekarang aku rela ninggalin impianku demi kamu dan aku udah nggak peduli lagi sama semuanya. Terserah kalau mas nggak punya semua ini, aku bener-bener nggak peduli sama semua kekayaan milik mas. Yang aku mau cuma kamu mas, tolong percaya. Kasih aku kesempatan. Aku Helena Rossalin adalah istrimu, aku bukan majikan atau nonamu lagi. Aku istrimu mas, aku ibu dari anak-anakmu." Mendengar seluruh pengakuan yang dilontarkan oleh istrinya membuat dada Jason serasa penuh, bukan hanya itu, ada rasa menggelitik seperti kupu-kupu yang berterbangan didalam perutnya.

Perasaan ini memang cukup mengganggu, namun Jason suka sekali dengan sensasinya.

Ia juga tak mengira jika seorang Helena akan menangis sambil bersimpuh meminta ampun seperti ini pada suaminya. Ia pikir Helena cukup angkuh, wanita mahal yang tak akan pernah mau merendahkan dirinya dihadapan laki-laki.

Tapi sekarang lihatlah, Helena benar-benar terlihat putus asa mengharapkan maaf dan kesempatan dari suaminya.

Jason tidak tahan lagi kalau begini ceritanya. Tuhan... Ini sulit sekali baginya.

"Kamu tau, saya mencintai dan menyayangi kamu sejak kamu kecil, mungkin ini terdengar sangat gila, tapi itulah kenyataannya. Saya tidak bisa melihat kamu terluka sedikitpun, awalnya saya pikir perasaan saya hanya perasaan biasa, seperti seorang paman yang menyayangi keponakannya, seperti kakak yang menyayangi adiknya, ya seperti itu. Tapi lama-lama saya mulai memahami perasaan saya. Ketika kita menikah, saya tidak pernah bermimpi dan mengharapkan apapun bahkan cinta dari kamu bagi saya hanyalah sebuah mimpi. Saya tidak pernah berharap lebih, bisa menikah dengan kamu saja itu sudah cukup. Tapi ternyata saya salah, sekuat-kuatnya saya, saya tetaplah manusia biasa, saya tetaplah pria yang punya harga diri dan butuh dihargai. Saya tidak masalah jika orang lain yang meremehkan saya, tapi mendengar dan melihat kamu meremehkan saya, sungguh... Rasanya sakit sekali. Seperti tidak ada harganya, seperti sampah, seperti barang yang tidak bernilai sama sekali." Penuturan Jason, membuat Helena benar-benar merasa sangat bersalah dan menyesal.