Bab 88

6K 443 121
                                    

***

Jason tak habis pikir dengan apa yang sudah Elia perbuat pada istrinya, dalam hati Jason menertawakan kebodohan Elia yang begitu polos.

Wajar jika Elia menganggap testpack tersebut hanya bergaris satu, karena yang satunya lagi masih samar, dan Elia belum ada pengalaman sama sekali tentang kehamilan.

Tapi yang sangat Jason sayangkan dan kecewa berat adalah, Elia menuduh istrinya sebagai pembohong.

"Disini yang bodoh memang saya." Ujar Jason membuat raut wajah Elia langsung berubah derastis.

"Apa maksud bapak?" Tanya Elia tak mengerti.

"Sedari awal saya menganggap kamu adalah anak yang baik, kamu begitu peduli pada saya. Tapi ternyata dugaan saya salah, kamu tidak sebaik itu. Bagaimana mungkin kamu bisa menuduh Helena berbohong tentang kehamilannya, jelas-jelas istri saya sedang hamil, saya yakin dia tidak mungkin bermain api, karena itu terlalu beresiko. Awalnya saya memang curiga tapi setelah sekian lama saya mulai hafal tentang gerak-gerik Helena ketika sedang mengandung." Jelas Jason pada Elia.

"Tapi testpack itu menunjukkan satu garis yang artinya nona tidak hamil pak!" Elia masih saja tak mau kalah. Sudah salah tapi tak mau kalah.

"Lihat baik-baik! Kamu belum cukup pengalaman Elia, satu garis memang terlihat jelas, tapi satu garisnya lagi tidak terlalu jelas atau samar-samar. Tapi meski begitu tetap dibaca dua garis yang artinya positif." Tekan Jason membuat Elia langsung terperangah.

"A-apa?"

Helena yang sempat panik dan cemas kini merasa sangat lega dengan apa yang sedang ia saksikan. Padahal testpack yang ia buang memang awalnya bergaris satu, Helena tak menyangka jika testpack tersebut berubah menjadi dua garis.

Helena memang langsung membuangnya begitu saja tanpa mau menunggu lebih lama. Atau dirinya yang memang tidak melihat tanda samar itu muncul. Entahlah, yang penting sekarang Helena benar-benar senang karena ia positif hamil. Sungguh kebohongan yang menjadi kenyataan.
Dan sekarang waktunya ia mencari perhatian.

"Sebenci itu ya kamu sama saya? Sampai-sampai kamu memfitnah saya. Salah saya apa selama ini sama kamu? Apakah ini balasan kamu untuk saya yang sudah mengangkat derajat kamu? Kamu mengkhianati saya, lalu kamu menyukai suami saya dan sekarang kamu memfitnah saya."
Helena mengeluarkan air matanya, Flora buru-buru menenangkan Helena yang langsung lemas. Jason yang melihat itu tentu saja langsung sigap memapah istrinya.

"Helena!" Jason tentu saja sangat khawatir jika kejadian ini berdampak buruk pada sang istri.

"Aku nggak mau lihat muka dia lagi, kamu pilih dia pergi atau aku yang pergi dari rumah ini." Tutur Helena pada Jason.

Elia pun langsung mengepalkan kedua tangannya, ia malu sekaligus kesal dengan dirinya sendiri yang terlalu gegabah dan tampak bodoh. Sungguh ia terlihat begitu tolol sekarang.

"Tentu kamu tidak boleh pergi dari sini. Flora tolong bawa Helena masuk dulu ke kamar saya mau membereskan masalah ini dulu." Pinta Jason pada Flora.

"Iya om." Angguk Flora. Sebelum Helena pergi Jason menyempatkan diri untuk memeluk istrinya, mencium kening seolah meyakinkan Helena jika Jason tentu saja sangat percaya padanya.

"Maafkan mas. Mas yang salah, setelah ini, mas akan melakukan apapun untuk kamu." Ungkap Jason pada Helena dengan penuh kesungguhan.

"Aku nggak pernah bohong sama mas." Tekan Helena.

"Mas percaya sayang. Mas tau." Gumam Jason. "Kamu ke kamar dulu nanti mas akan menemui kamu ya!"

"Jangan kecewakan aku lagi mas." Pinta Helena.

Married The Hot Bodyguard (Ready PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang