Tujuh;

365 53 45
                                    

"Aku akan pergi hari ini, kau hadiri semua pertemuan untukku." Gerald berkata lalu menyambar jas yang diletakkannya di atas kursi putar yang berada di ruang kerjanya itu.

"Tunggu, hei!" Carlos berteriak, mencoba mencegah Gerald yang beranjak meninggalkan ruangan itu.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Carlos terus mengikuti Gerald yang tidak diindahkan oleh Gerald yang tetap berjalan menjauh.

"Hei! Gerald!"

"Apa!" bentak Gerald.

"Kau ingin ke mana?" tanya Carlos dengan mata memicing curiga dengan Gerald yang seperti sedang merencanakan sesuatu.

"Bukankah sudah kukatakan sebelumnya bahwa ada yang harus kulakukan?" ucap Gerald.

Alis Carlos saling tertaut sambil berpikir, ia yakin hal yang akan dilakukan Gerald berhubungan dengan Levi, dan itu cukup membuat Carlos khawatir. Pasalnya, Gerald terlihat sangat serius dengan masalah dengan Levi yang Carlos belum tahu sama sekali apakah itu sebenarnya. Entah apa yang telah terjadi di antara keduanya yang membuat Gerald menjadi marah hingga turun tangan sendiri untuk berurusan dengannya.

"Sesuatu mengenai Alevian Gauthier?" tanya Carlos yang ditanggapi oleh Gerald berhenti melangkah kemudian berbalik menatapnya.

"Apa yang sebenarnya telah terjadi denganmu dengan anak itu?" tanya Carlos dengan wajah kebingungan. "Anak itu terlihat begitu baik untuk terlibat masalah dengan orang sepertimu," tutur Carlos kemudian.

Gerald menatap Carlos dengan ekspresi datar, tidak menjawab dan hanya menatap Carlos lekat dengan wajahnya yang mengintimidasi.

"Kenapa kau begitu marah kepada anak itu, Gerald? Ceritakan padaku agar aku membantumu menyelesaikan masalahnya," ucap Carlos, berjalan mendekati Gerald lalu meraih bahu pria itu dengan salah satu tangannya. "Ayolah," kata Carlos lagi.

"Kau sangat ingin tau masalahnya?" Gerald menggerakkan bahunya, membuat tangan Carlos yang berada di sana terlepas. Setelah itu ia menyampirkan jas yang dipegangnya ke belakang bahunya.

"Dia adalah penyebab aku berada di sini hari ini," tutur Gerald mendengus keras. "Jalang itu membuat aku harus melakukan semua ini." Rahang Gerald mengeras dengan tangannya yang ikut mengepal kuat.

Gerald mulai melanjutkan ceritanya, menceritakan bagaimana malam itu dirinya berakhir bersama seorang pria di dalam sebuah kamar hotel, bagaimana dia akhirnya menghabiskan malam dengan pria itu, bagaimana pria itu menggoda dan menjebaknya, bagaimana ia tertangkap basah oleh Jessica, lalu bagaimana akhirnya ia harus menanggung hukuman yang berujung dengan dirinya mengambil alih perusahaan.

Carlos membelalakkan mata, menutup mulutnya dengan buku jari sebelah tangannya karena mendengar apa yang baru saja dijelaskan oleh Gerald. Ia tak menyangka telah terjadi hal seperti itu di antara Gerald dan Levi. Ia tak habis pikir bahwa Gerald telah menghabiskan malam bersama seorang pria, juga tak menyangka pria yang terlihat polos seperti Levi melakukan hal seperti itu.

"Aku tak percaya anak seperti Levi melakukan hal seperti itu," ucap Carlos dengan menyipitkan matanya. "Untuk apa dia melakukan itu?"

Gerald kembali mendengus, tangannya tetap mengepal kuat juga rahangnya yang masih mengeras. "Dia berusaha menggodaku, melakukan hal yang tak bermoral untuk membuatku terjerat lalu kemudian menggunakanku untuk keuntungannya," kata Gerald dengan alis berkerut.

"Untuk keuntungan? Lalu, apa yang dia minta padamu setelahnya?" tanya Carlos penasaran. "Aku tidak melihat dia memiliki apapun yang bernilai, apa sebenarnya yang dia minta padamu?"

Gerald menggertakkan gerahamnya setelah mendengar pertanyaan Carlos. Sampai saat ini pria bernama Levi itu belum melakukan pergerakan yang akan mengambil keuntungan darinya. Namun, ia yakin pria itu akan mencari keuntungan dan mengancamnya dengan fakta bahwa mereka pernah bersetubuh.

Accident Brings Love [BoyXBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang