1. Gadis Aneh

137 3 0
                                    

"Azzura Daisha Almeshyra." Ucapku saat memperkenalkan diri di hadapan teman-teman KKN yang tentunya berbeda jurusan denganku.

"Hai Azzura!" Sapa mereka balik. Aku lantas tersenyum dan duduk kembali bergabung dengan teman-teman baruku.

"Perkenalkan nama saya Henny Elshaputri. Saya satu jurusan dengan Azzura. Jurusan pendidikan." Henny. Dia adalah sahabat baikku sejak kami kecil. Hebatnya, sampai kuliah pun kami tetap bersama dan bahkan masih satu kelas.

Hari ini adalah hari pengelompokan KKN. dalam satu kelompok terdiri dari sekitar 20-30 mahasiswa. Syukurlah kelompokku hanya terdiri 20 mahasiswa. Kali ini, KKN akan terasa berbeda karena kami ditempatkan di luar area. Salah satu tempat di Jawa Barat. Namun hal yang lebih mencengangkan adalah, kami melakukan KKN bersamaan dengan para anggota TNI AD. Bukankah itu menakjubkan. Layaknya pepatah yang mengatakan 'Menyelam sembari minum air'. Siapa tahu dapet jodoh Mas-Mas TNI bukan? benar begitu? Aminkan saja.

"Yah, lihat itu mereka keren-keren banget! Mana masih muda-muda! Semoga ada yang kepincut salah satu." Ucap Henny berbisik di telinga dengan riang. Aku yang mendengarnya hanya mengedarkan penglihatanku memperhatikan para tentara itu. Hingga satu pandangan teralihkan oleh seorang pria yang tinggi sekitar 180 cm, kulitnya kuning langsat, hidungnnya mancung sekali, bibirnya kecil, rahangnya tegas dan tubuhnya sangat kekar. Terlihat dari urat-urat di tangannya yang MashaAllah.

"Hen, itu siapa ya?" Bisikku pada Henny hanya dengan terus menatap pria itu.

"Gatau tuh. Kan belum kenalan." Jawabnya polos. Tak lama pria itu berjalan menghampiri kelompok kami dan berdiri tegak di depan kami.

"Selamat pagi adik-adik semuanya. Sebelumnya perkenalkan saya Mayor Jendral Ghaafi Razan Altair. Kalian bisa panggil saya seperti yang lain, Komandan Ghaafi." Ucapnya dengan deep voice yang tegas. Tentu saja bukan hanya aku yang terpukau, tapi hampir semua teman-temanku. Pria itu, Ghaafi Razan Altair, sangat gagah dengan wajah tampannya.

"Kalian di sini juga akan membantu para TNI untuk mensosialisasikan beberapa program kerja untuk masyarakat. Nanti akan dibagi kelompok kembali sesuai projek kalian masing-masing. Untuk saat ini, kalian akan tetap bersama-sama sembari saling mengenal beberapa hal yang harus kalian patuhi selama di sini. Mengerti?!"

"Siap mengerti komandan!" Jawab kami serentak. Aku yang juga berbaris di depan tentu juga menatapnya intens. Menelisik dari ujung kepala hingga kaki. Sangat-sangat sempurna. Hingga tanpa sengaja pandangan kami bertemu. Sontak saja hal itu membuatku menegang. Tatapannya bagai elang yang sedang mengamati mangsanya. Langsung kutundukkan pandanganku ke bawah. Meskipun jantungku rasanya tidak baik-baik saja.

"Jika tidak ada pertanyaan. Kalian bisa ikut dengan Letda Danu dan Letda Harvis. Mereka yang akan membimbing kalian selanjutnya." Ucapnya sebelum pergi meninggalkan tempat. Mataku masih terus mengekorinya hingga tubuh tegap itu menghilang.

Kelompok kami kembali dibagi menjadi 2 regu dengan regu 2 dipimpin oleh Dina dan regu 1 dipimpin olehku. Yah, aku! Bisa-bisanya mereka menunjukku untuk menjadi pemimpin. Rasanya benar-benar di luar dugaan BMKG.

"Azzura Daisha Almeshyra. Kamu sebagai pemimpin di regu ini. Saya harap kamu bisa memimpin teman-temanmu untuk ke depannya."

"Siap Let!"

"Dan Kamu Henny. Kamu menjadi wakilnya. Untuk selanjutnya saya ada tugas untuk kalian. Letda Danu memberikan kode pada bawahannya. Beberapa orang itu lalu membagikan beberapa buku seperti buku petunjuk yang berisi aturan dan tata letak tempat tersebut.

"Silakan kalian baca terlebih dahulu. Selanjutnya saya akan membawa kalian untuk mengenal tempat ini." Saat Letda Danu sedang asik menjelaskan tiba-tiba seseorang yang berhasil membuat jantungku berdebar tak menentu muncul begitu saja di sampingku tanpa aku sadari.

Halo Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang