Keesokan harinya, Azzura dan teman-temannya sudah siap dengan kegiatan mereka selanjutnya. Kegiatan hari ini adalah mengadakan kerja bakti untuk menyiapkan sekolah bagi anak-anak di slaah desa. Mereka sudah sangat siap, begitupun dengan Azzura yang sangat excited dengan setiap kegiatan.
"Sudah siap semuanya?" Tanya Letda Danu.
"Siap Let!"
"Baik, kalian akan saya bagi menjadi beberapa kelompok lagi. Regu 1 saya bagi menjadi 3 kelompok lagi. Silakan kalian melakukan tugas masing-masing yang sudah disampaikan kemarin."
"Siap Let!" Dalam 1 regu terdapat 10 anak. Sehingga ada 3-4 anak dalam 1 kelompok. Mereka terbagi untuk membersihkan setiap sudut yang sudah di arahkan. Ada yang membersihkan rumput, ada yang memindahkan kayu-kayu, ada juga yang memotong beberapa pohon yang sudah tua. Azzura, Henny dan Dimas bergabung dalam 1 kelompok. Mereka memilih memindahkan kayu-kayu yang berserakan. Beberapa warga juga ikut membantu. Bahkan beberapa anak kecil tertawa riang melihat bahwa sebentar lagi akan dibangun sekolah di sana.
"Jadi sedih gue." Bisik Henny saat melihat anak-anak itu ikut antusias.
"Sama. Semoga mereka semua bisa jadi orang sukses yah." Jawab Azzura sembari kembali mengangkat kayu-kayu itu. Kegiatan berlangsung hingga siang hari. Alhamdulillah semuanya sudah beres. Namun saat detik-detik terakhir, kaki Azzura tidak sengaja menginjak batu dan terpleset membuatnya jatuh tersungkur.
"Ash...!" Ringisnya saat kaki dan tangannya justru tidak sengaja terkena batu kerikil. Telapak tangannya jadi terluka, lututnya juga tergores. Henny dan Dimas yang melihat itu langsung menghampirinya.
"Ra lu gapapa?" Tanya Henny sembari ikut membersihkan kotoran di baju Azzura.
"Gapapa. Lecet dikit. Tadi gak keliatan karena sambil bawa kayu."
"Tangan dan kaki kamu luka Ra." Ucap Dimas memegang tangan Azzura.
"Gapapa kok. Cuma lecet dikit." Azzura berusaha berdirk. Namun lututnya terasa perih. Mungkin karena luka itu bergesekan dengan celananya.
"Aak.." Ringisnya lagi saat berjalan dengan sedikit goyah.
"Ada apa ini?" Tanya Letda Danu sebagai penanggung jawab regu 1.
"Ini Let, tadi gak sengaja terpeleset saat membawa kayu."
"Bisa jalan Azzura?" Tanya Letda Danu lembut.
"Bisa Let. Tapi pelan." Azzura yang dipapah oleh Henny dan Dimas berjalan perlahan menuju mobil. Namun baru setengah jalan, Komandan Ghaafi datang dan justru mengambil alih Azzura.
"Yak! Komandan Ghaafi!!!" Pekik Azzura saat Komandan Ghaafi justru langsung menggendongnya. Henny dan Dimas tercengang saat melihat Azzura berada dalam gendongan Komandan Ghaafi.
"Terlalu lama jika memapahmu. Sebentar lagi kita pulang!" Tegasnya dengan suara yang sedikit ditinggikan.
"Ya tapi tidak dengan seperti ini!" Ghaafi mengabaikan ucapan Azzura dan langsung membawanya ke mobil. Beberapa anak lainnya yang melihat aksi Ghaafi nampak tercengang dan kembali bertanya-tanya apa hubungan Azzura dengan Komandan tampan itu.
Sebenarnya sedari tadi ia melihat bagaimana gadis itu jatuh. Ia juga sempat ingin menolongnya. Namun kedua temannya lebih dulu menghampirinya. Ghaafi pun enggan dan lebih memantau mereka dari kejauhan. Akan tetapi, ia jadi sedikit risih melihat Azzura yang menahan sakit sedangkan ia masih terus dipapah. Tentu saja ia lebih greget dan langsung menggendongnya agar gadis itu lebih cepat sampai di mobil.
Ghaafi meletakkan Azzura di kemudi depan. Ia lantas melirik kedua telapak tangan Azzura yang terluka. Kedua lututnya juga terlihat kotor namun ia tidak tahu terluka atau tidak. Tapi dari cara berjalannya, kakinya juga pasti terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo Mas!
RomanceGadis cantik bernama Azzura Daisha Almeshyra yang sebelumnya menyukai seorang tentara bernama Ghaafi Razan Altair memilih menghapus perasaannya pada pria yang usianya 7 tahun lebih tua darinya. Namun takdir seolah mempermainkan keduanya dalam sebuah...