11

1.9K 174 22
                                    

Pagi yang canggung di kediaman keluarga Malfoy. Scorpius melahap omelette buatan sang ibu untuk sarapan, sementara Albus memakan sereal yang dicampur susu.

Albus sendiri merasa canggung perihal kejadian semalam, dia merasa tidak enak pada Scorpius. Namun dia berusaha bersikap normal dan menikmati sarapannya.

"Ini bekal kalian." Harry datang memberikan masing-masing bekal untuk kedua putranya.

"Iya, mom."

Draco menghela napas pelan mendapati Harry tidak membuatkan bekal untuknya juga. Dia juga menyukai omelette buatan istrinya. yah, Harry masih marah padanya perihal semalam.

"Anak-anak." Draco membuka suara memandang Scorpius dan Albus bergantian. "Pulang sekolah kita nonton ke bioskop. Mau? Kita berempat."

"Bioskop? Mau, Dad!" seru Albus ceria. Dia belum pernah ke bioskop sebelumnya dan dia ingin merasakan nonton film di bioskop.

"Nice. Scorpius? Mau, ya?" Draco beralih pada anak sulungnya, namun yang didapatkannya adalah penolakan dari Scorpius. "Kalian saja. Aku pulang sekolah mau nongkrong."

Draco mengernyit, "Scorpius, kau sudah sering nongkrong. Ayo, sesekali kita menghabiskan waktu --"

"Jangan memaksanya kalau dia tidak mau, Dray." Harry berujar dengan sedikit ketus sembari memotong sosis untuk adonan omelette nya. "Toh, aku sudah mengizinkannya."

Draco membulatkan matanya lalu memandang Scorpius yang sedari tadi melahap sarapannya dalam diam. Seusai sarapan, Scorpius menghampiri Harry terlebih dahulu untuk mengecup pipi ibunya. "Scorpy berangkat, mom."

"Iya, sayang." sahut Harry.

Draco memandangi punggung Scorpius yang menjauh setelah memasang kaus kaki dan sepatu. Anak sulungnya itu belum pernah bersikap hangat seperti itu sebelumnya.

Albus meminum habis susu dari mangkuk sereal itu setelah melahap habis sereal nya, lalu dia mengambil tas dan bersiap-siap berangkat.

Sepeninggal Scorpius dan Albus ke sekolah, Harry menghampiri Draco dengan langkah yang dihentak-hentakkan, lalu melempar spatula ke arah wajah sang suami.

"Ouch!" Draco meringis dan menyentuh wajahnya yang terkena adonan omelette. "Apa-apaa --"

"Kau itu yang apa-apaan, Dray!" potong Harry. "Kau pikir semua masalah bisa diselesaikan dengan uang? Dengan jalan-jalan?! Tinggal bilang 'maaf' apa susahnya, Dray?!"

Harry memandang dingin Draco lalu dia sedikit menunduk, mendekatkan mulutnya ke telinga sang suami. "Aku tidak akan memaafkan mu selama Scorpius belum memaafkan mu dan ..." Harry menjeda kalimatnya sejenak lalu kembali bersuara, "jangan harap aku mau memberimu jatah bulan ini."

****

Kelas 1B (kelas Albus) sedang melaksanakan pelajaran olahraga. Jadwal Minggu ini olahraga sepak bola, kelasnya digabung dengan murid laki-laki kelas 3A (kelas Scorpius). Murid-murid laki-laki dan perempuan dipisah, murid perempuan kelas 1B melaksanakan pelajaran olahraga renang bersama murid perempuan kelas 3A.

Dengan tubuhnya yang mungil itu, Albus kesulitan dalam berlari, mengejar bola, merebut bola, dan menangkap bola. Di sekolah dasarnya, Albus belum pernah olahraga sepak bola sebelumnya, sekolah dasar Albus dulu hanyalah sekolah negeri biasa yang kekurangan fasilitas. Olahraga yang ada hanya senam.

Bunyi peluit dari guru olahraga, Viktor Krum, mengalihkan perhatian murid-murid kelas 1B yang bermain. "Albus! Kecepatan mu kurang!" teriaknya ketika melihat Albus gagal merebut bola dari murid laki-laki yang merupakan teman seangkatan Scorpius.

Who Is My Father? | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang