08

1.8K 172 20
                                    

"Cho?"

Wanita itu langsung berbalik, sedikit gelagapan ketika Luna Lovegood, rekan kerjanya, memanggilnya.

"I-iya, kenapa?" Cho menyahut senormal mungkin. Pasalnya dia menaruh jubah hitam dan pisau yang dia gunakan untuk menusuk Albus di dalam lokernya.

Ya, Cho lah pelaku di balik penusukan Albus di sekolah. Dia berencana membunuh Albus untuk menghancurkan Harry, sialnya Albus malah dibawa ke rumah sakit tepat waktu.

Cho penasaran siapa pendonor darah Albus, jika tidak ada orang itu, pasti anak dari orang yang dibencinya sudah mati kekurangan darah.

Luna bergerak mendekati, "kita harus membersihkan kamar nomor 201. Tamu hotel ini akan kembali sekitar jam satu siang."

"Ah, iya. Ayo." Cho berjalan lebih dulu diikuti Luna.

Luna mengernyit, pasalnya dia mencium bau amis seperti darah dari dalam loker Cho. Dia sebenarnya ingin bertanya, namun dia berusaha untuk tetap berpikir positif, mungkin Cho menyimpan makanan yang memiliki aroma seperti itu. Mengingat wanita asia itu suka membawa bekal untuk makan di jam istirahat.

**

"Jadi, sekarang Albus dan paman Harry tinggal di rumah?"

Scorpius mengangguk membalas ucapan Jean lalu meminum milkshake Chocolate dengan tidak mood.

Saat ini sedang jam istirahat. Seperti biasa Scorpius bersama teman satu gengnya yakni Jean, Lorenzo, dan Rose. Rose satu-satunya perempuan di circle Scorpius berkat kedekatan orang tua mereka.

"Baguslah. Kau bisa lebih dekat dengan ibumu." sahut Rose.

"Bagus katamu?" Scorpius mengernyit, "tetap saja aku harus bersaing dengannya." lanjutnya.

"Scorpius." Rose menatap Scorpius dalam, "tidak ada namanya saingan. Kau juga harus membukakan hatimu, cobalah mendekatkan diri pada ibumu." gadis itu bicara lalu melahap sushi yang dia beli.

"Dia kelihatannya lebih menyayangi Albus, karena Albus telah dia rawat semenjak kecil, sedangkan aku hanya dirawat selama setahun." Scorpius melahap omelette buatan Harry.

"Kalau dia tidak sayang padamu, kenapa dia membuatkan bekal untukmu?" Lorenzo menunjuk bekal yang sedang disantap Scorpius.

Jean mengangguk. "Kau pernah bilang ibumu belum memaafkan ayahmu sepenuhnya, kan? Untuk apa dia mau kembali tinggal di rumahmu kalau bukan demi kau dan Albus?" ucapnya yang membuat Scorpius diam merenung.

"Bagaimana kalau kita pulang ini ke rumah Scorpius?" Rose memberi ide.

"Kita bantu Scorpius mengalihkan perhatian paman Harry dari Albus, jadi Scorpius bisa lebih dekat dengan paman Harry lebih mudah."

Lorenzo tersenyum, setuju dengan ide Rose. "Aku setuju!"

Jean memasang pose berpikir, "Aku juga setuju! Rose, jangan lupa bawa Hugo, agar masih ada yang menemani Albus."

Rose melempar pandangannya pada Hugo yang sedang menikmati makanannya bersama Delphini. "Ide bagus."

Hati Scorpius sedikit menghangat, matanya memandang ketiga temannya. "Thanks, guys."

"Kita kabari dulu orangtua kita kalau pulang sekolah ini kita ke rumah Scorpius."

.

Who Is My Father? | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang