"lelahnya ..."
Cho melepas gaun yang dia kenakan setelah sampai di apartemen kecil yang baru saja dia sewa kemarin hari dan mengganti pakaiannya dengan gaun tidur.
Ya, apartemen kecil yang dia beli dari uang bonus yang dia dapatkan dari Draco. Walaupun apartemen kecil, namun sangat lengkap dengan kamar, kamar mandi, dan dapur.
Omong-omong, mengikuti acara bisnis sangat melelahkan.
[Apartemen Cho]
Sembari menghapus make up di wajahnya, pikirannya melayang pada Madam, sang ibu. Kira-kira apa yang sedang sang ibu lakukan sekarang?
Apakah dia tetap ber mabuk-mabukan? Atau sedang mencarinya untuk melunasi hutangnya?
Cho sendiri bergidik ngeri lalu pandangannya menyapu ke seluruh sudut ruangan apartemen kecilnya, meski apartemen ini sempit, tapi dia merasa lebih nyaman karena tidak tinggal satu atap lagi dengan ibunya yang tidak pernah menyayanginya itu.
Wanita itu berlalu ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka, kemudian berjalan menuju kasurnya. Cho merebahkan tubuhnya dengan nyaman, lalu dia mengambil iphone nya yang terletak di atas nakas.
Dia masih terkejut dengan apa yang dia dapatkan dari Draco, apalagi warna iphone tersebut berwarna biru, biru adalah warna favorit Cho. Cho membuka layar benda persegi panjang itu dan mulai memotret dirinya sendiri.
Ah, seandainya dari awal dia sudah tahu bekerja di perusahaan Draco seuntung ini, dia tidak akan melamar sebagai pelayan hotel. Jika omset perusahaan sedang naik, maka Draco akan memberikan bonus untuk semua karyawannya, sangat menguntungkan, bukan.
Masing-masing karyawan mendapatkan jumlah bonus yang sama, yakni 2600 poundsterling. Untuk gaji pokok 950 poundsterling. Itulah kenapa Cho bisa langsung menyewa apartemen, uang bonus yang dia dapatkan sangat banyak, bahkan sisanya masih cukup untuk membeli satu set make up dan sepuluh pakaian baru.
Tapi Cho harus berhemat, karena selain kebutuhan perut, dia juga harus membayar sewa apartemen nya satu bulan sekali sebanyak 700 poundsterling perbulan.
***
Malfoy's house
"Akhirnya kau pulang, Dray."
Draco menoleh ke sumber suara, pada sosok istrinya yang berdiri membelakanginya sembari memandangi pemandangan di jendela kamar mereka. Dia melangkah ke belakang tubuh istrinya dan memeluknya dari belakang.
"Kenapa belum tidur?"
"Ada yang harus kita bicarakan, Dray." Harry mengusap tangan Draco yang memeluknya. "Soal anak-anak."
"Anak-anak?" Draco bergumam.
Harry berbalik, dia membantu Draco melepas jas hitam dan dasi yang melilit. "Tolong kau jangan marahi Scorpy, ini hanya kesalahpahaman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My Father? | Drarry
FanfictionAlbus Potter, pemuda cantik 13 tahun hidup tanpa didampingi seorang ayah. Dia hidup sederhana bersama sang ibu. Dia tidak tahu siapa ayahnya. Tidak pernah bertanya karena pertanyaan itu membuat Harry, sang ibu, sensitif dan menangis dan berakhir dia...