02

2.2K 241 49
                                    

Albus mengganti seragamnya dengan pakaian santai setelah sampai di kamarnya. Omong-omong, dia mengernyit melihat sikap ibunya. Kenapa sang ibu tampak ketakutan ketika bertemu pria yang mengantarnya barusan?

Ceklek!

Suara pintu yang dibuka dengan kasar membuatnya menoleh. Kelihatannya Harry sedang marah.

"Al ..." Harry mendekati Albus. "Jangan dekati pria itu lagi! Jika kau melihat dia di sekitar sekolah lagi, hindari dia!"

Albus mengernyit, "Ta-tapi, mom, dia baik. Dia mengan---"

"CUKUP!" Harry membentak.

Sang anak terhenyak. Baru kali ini Harry membentaknya.

"Nurut saja apa yang mom katakan." nada bicara Harry terdengar lebih pelan. "Sekarang, makan lah. Mommy sudah membuatkan omelette untukmu." sang ibu berlalu menuju kamarnya.

Albus menurut. Dia berjalan pelan menuju meja makan, terdapat omelette sederhana dengan sosis dan sedikit sayuran. Dia mulai makan dalam diam. Seenak apapun makanan di luar, bagi Albus masakan ibunya yang paling top.

.

Malfoy's house

"Father, Mother." Draco menghampiri kedua orangtuanya yang sedang bersantai sembari menonton televisi.

"Yes, Draco?" Narcissa menyahut.

"Aku sudah bertemu Harry."

"Kau bersungguh-sungguh?" Lucius menatap lurus anaknya lalu bertukar pandang dengan istrinya. "Di-dimana?"

Draco langsung menceritakan dari pertemuannya dengan Albus di sekolah sampai pertemuannya dengan Harry di apartemen tempat Albus tinggal. Lucius dan Narcissa sangat terkejut dan senang sekaligus mendengarnya.

"Tapi, nak, apa kau yakin kalau Albus itu adalah anakmu?" tanya Lucius.

"Aku sangat yakin setelah melihat matanya. Mata yang sama denganku. Selain itu, aku akan melakukan tes DNA melalui pipet ini." Draco mengambil plastik yang terdapat pipet bekas mulut Albus yang dia ambil setelah pemuda 13 tahun itu meninggalkan kantin. "Ini pipet bekas mulutnya."

"Draco, mother ingin melihat Albus. Jika kau akan menemui Albus lagi di sekolah, bisakah kau mengambil fotonya?" Narcissa memohon.

"Baik, mom. Tapi akan sedikit sulit. Setelah kejadian tadi aku yakin Harry akan melarang Albus untuk menemui ku."

***

4 hari tidak terasa sudah berlalu semenjak kejadian itu. Sesuai keinginan Harry, Albus pulang sekolah sembari memastikan tidak ada sosok Draco di gerbang.

Harry tahu perihal Albus yang dibully karena membeli makanan di luar sekolah. Namun dia senang mengetahui Albus melawan dan tidak malu jika dirinya bukan dari kalangan atas. Kini Albus dibawakan bekal oleh Harry agar sang anak tidak perlu repot-repot pergi ke luar gedung sekolah hanya untuk membeli makanan yang lebih murah.

"Waktu itu membeli makanan di pinggir jalan, sekarang dibawakan bekal. Anak manja."

Albus menoleh pada sosok yang baru keluar dari salah satu bilik toilet. Dia menatap sosok kakak kelasnya dengan datar, tidak tersinggung sama sekali.

"Lalu? Apa itu merugikan mu?" tanya Albus dengan datar. "Scorpius Malfoy?" lanjutnya setelah membaca nama dari id card yang tergantung di seragamnya.

Who Is My Father? | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang