Part 1

472 17 5
                                    

🐯🐰

Ketika Kookie melepaskan Popo dari tali kekangnya, ia langsung menyadari itu kesalahan besar.

Anjing kuat hasil persilangan Labrador dan golden retriever itu berlari dengan begitu cepat melintasi jalan, para ibu menyambar anak-anak mereka ke dalam pelukan saat melihat anjing itu mendekat dan pasangan lansia melompat dengan begitu gesit dari jalur Popo.

Bahkan sekelompok remaja langsung kehilangan sikap sampai mereka berpencar ke segala arah sambil berteriak dan menjerit.

🐯🐰

Selama beberapa menit pertama sambil mengikuti anjing itu dari belakang, Kookie menyerukan permintaan maaf pada semua orang, kemudian ketika Popo tidak menunjukkan tanda-tanda memperlambat larinya, Kookie menarik nafas panjang dan bersiap mengejarnya.

Seharusnya ia mendengarkan kata-kata bibinya. Kookie merutuki diri sendiri sambil terengah-engah mengejar anjing itu, menyia-nyiakan nafasnya yang berharga setiap sekitar 20 meter dengan memekikkan nama anjing itu.

Padahal Popo sudah jinak dan patuh saat menyusuri jalan dari rumah bibinya.

🐯🐰

"Jangan lepaskan dia dari tali kekangnya, Kookie"

Bibi Sohee mengingatkan saat mengantar mereka sampai ke depan pintu.

"Aku baru saja percaya anjing itu bisa kembali dengan patuh tapi aku tak tahu bagaimana reaksinya terhadap orang lain. Dia sangat ramah tapi seperti yang kau tahu pemilik sebelumnya mengurung Popo sepanjang waktu dan mengabaikannya. Anjing manis yang malang"

🐯🐰

"Anjing manis yang malang" bukan kalimat yang akan ku pilih untuk mendeskripsikan anjing ini sekarang, pikir Kookie geram.

Ada beberapa nama panggilan untuk anjing itu yang terlintas dalam benaknya tapi manis dan Malang bukan salah satunya.

🐯🐰

Setelah Popo mendadak berhenti beberapa kali untuk mengendus, mengerahkan segenap kekuatannya, Kookie berteriak.

" Popo! Duduk!"

Popo menoleh memandanginya, seolah tak mengerti mengapa Kookie tidak menikmati permainan menyenangkan yang dilakukannya.

" Kemari! Duduk! Popo!"

🐯🐰

Jarak yang terbentang di antara mereka masih sekitar 50 meter tapi Kookie sudah tak sanggup berlari lagi, bekas jahitan luka di sisi tubuhnya sangat menyiksa.

Popo tiba-tiba menyadari ada yang salah. Setelah terpaku beberapa saat ia mulai berlari lagi, tapi kali ini ke arah Kookie.

Anjing itu menyadari sosok tinggi dan berpakaian rapi yang akan melintasi jalurnya.

🐯🐰

Waktu seperti berjalan lambat ketika pria dan anjing itu bertemu, kemudian kekuatan terjangan otot Popo membuat pria malang itu terlempar.

Tas kerja kulit melayang ke satu arah, setelan jas yang disampirkan di sebelah lengan melayang ke arah lain. Kookie menatap ngeri.

Pria itu jatuh berdebam ke tanah dengan telentang, bahkan Popo menyadari dirinya sudah melakukan kesalahan.

🐯🐰

" Oh, maafkan Aku. Aku benar-benar minta maaf" Kookie berlutut.

"Apa kau baik-baik saja?"

Pria itu bergeming selama beberapa saat, kemudian menarik napas diiringi semacam erangan kesakitan.

Kookie harus menelan ludah lagi sebelum dapat bicara.

TaeKookie ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang