Part 3

88 11 0
                                    

🐯🐰

Lima menit menjelang jam 19.00 dan Kookie luar biasa cemas, karena ia nyaris Tidak mengenali gadis yang balas menatapnya dari cermin.

Sewaktu meninggalkan tempat Kyo sore tadi, wanita mungil itu berpesan,

"Kookie, pusatkan perhatianmu untuk menikmati malam ini oke? Kau akan terlihat memesona. Seperti ada yang tertulis' kalau kau melewati pintu dan tak seorangpun menoleh ke arahmu, cari pintu belakang dan pergilah. Kemudian cari gaun baru'. Aku jamin Kookie, kau takkan pernah mencari pintu belakang"

Kyo berkata dengan begitu puas.

"Tidak dengan gaun itu"

🐯🐰

Gaun itu memang cantik. Gaun berlengan pendek dengan garis leher yang memperlihatkan keindahan di sepanjang tulang bahunya, rok yang juga tipis dan memiliki belahan tinggi di sampingnya.

Kookie ingin memprotes gaun itu sebelum mencobanya, tapi begitu Kyo menutup resletingnya ia harus mengakui gaun itu melakukan hal menakjubkan terhadap tubuh dan kulitnya.

" Ini dia!" Seru Kyo

"Inilah gaun yang akan membuatmu tampak seperti Dewi"

🐯🐰

Ketika Kookie meributkan soal harga, Kyo hanya menepuk ringan hidung kecilnya dan menggelengkan kepala dengan tak setuju.

"Ini hadiah kan?" Omelnya, membuat Kookie merasa bodoh.

"Bibimu akan mengetahui harganya dan itu sudah cukup. Sekarang...."

Kyo melanjutkan dengan merekomendasikan beberapa tempat untuk Kookie membeli aksesoris yang cocok.

Kookie malah berkeliling di berbagai toko pinggir jalan dan kios-kios di pasar, akhirnya menemukan sendal bertali manis dan tas tangan kecil yang serasi.

🐯🐰

Kookie mandi, keramas, mengoleskan pelembab, dan menyemprotkan parfum untuk acara malam itu.

Haruskah ia menggerai rambutnya? Entah mengapa, tampaknya terlalu rumit, gaunnya sangat cantik tapi rambutnya naik turun 3 kali sebelum Ia memutuskan model rambutnya.

"Hentikan!" Ujarnya keras di kamar tidurnya yang sunyi.

"Tempat itu hanya klub malam, mereka manusia seperti semua orang lain, dan dia hanya pria"

Dan pria itu berhasil membuat Kookie bicara pada diri sendiri setelah satu pertemuan singkat!

🐯🐰

Dering keras dari intercom di lobi bawah membuat tangannya terangkat ke leher sebelum ia menarik napas dalam-dalam, berniat mengurangi paniknya.

Sambil berjalan melewati lorong, Kookie menguatkan diri menekan tombol di samping pintu depannya.

" Ya, siapa?"

"Kim Taehyung" ringkas dan tanpa basa-basi.

"Aku akan segera turun, Tuan Kim. Kalau kau tidak keberatan menunggu di lobby....."

Kookie menekan tombol untuk membuka pintu gedung sebelum meluncur kembali ke kamar tidur dengan terhuyung-huyung.

🐯🐰

Kookie menyambar tas tangannya, yang hanya cukup memuat kunci dan lipstik, dan juga beberapa lembar uang untuk keadaan darurat_misalnya kalau Taehyung tidak bermaksud mengantarnya pulang.

Kookie berjalan dengan hati-hati kembali ke lorong, membuka pintu depan dan menuruni tangga lebar menuju lobby.

Kookie berkonsentrasi keras menuruni tangga dengan anggun, berusaha menjaga keseimbangan di atas hak sepatunya yang sangat tinggi.

TaeKookie ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang