Part 10

109 10 0
                                    

🐯🐰

" oh sayangku, ini sungguh luar biasa. Aku sangat senang. Aku sudah bilang kan kau butuh punya pacar lagi, bahkan hanya untuk menjengkelkan Mingyu?"

Kookie tersenyum pada bibinya. Bagi wanita yang menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di dunia fashion yang gila dan terkadang kacau, Sohee bisa sangat polos.

" Sebenarnya Taehyung bukan kekasihku" ujar Kookie lembut

"Kita hanya berkencan beberapa kali, hanya itu. Dan mengingat aku tak pernah bertemu Mingyu sejak 3 tahun ini, aku sangat ragu kalau apapun yang kulakukan akan mempengaruhinya sedikitpun. Dia tak peduli ketika kami masih bersama. Dia tak akan repot-repot untuk peduli sekarang"

🐯🐰

"Apa maksudmu, dia bukan kekasihmu?"

Sohee tidak memedulikan kalimat Kookie yang lain.

"Kau bilang Taehyung ingin menemuimu. Ini bukan salah satu hubungan modern yang terbuka atau semacamnya kan? Ketika dia bisa melakukan apa yang dia suka dan kau juga?"

"Tidak juga"

Sejujurnya, Kookie tak yakin seperti apa hubungan mereka, tapi ia tidak dapat menjelaskannya dengan baik.

"Aku ingin bertemu dengannya" Sohee berkata tegas.

Saraf Kookie terusik. Hanya sekali bibinya pernah bertemu Mingyu dan itu merupakan bencana mutlak hingga mereka tidak mengulanginya lagi.

🐯🐰

"Aku sendiri baru dua kali bertemu dengannya" Kookie menolak.

"Aku tak mungkin mengajaknya untuk menghadapi penilaianmu"

"Bukan penilaian"

Sohee mengunci tatapan Kookie, seolah menegaskan bahwa permintaannya bukan untuk ditolak.

"Hanya makan malam"

"Tidak sekarang" ujar Kookie tegas.

Mungkin tidak sama sekali.

Kookie berjanji akan pergi ke teater bersama Taehyung pada tengah Minggu dan ia sudah mempersiapkan diri bahwa beberapa hal mungkin sudah berubah diantara mereka.

🐯🐰

Akhir pekan yang mereka lalui menyenangkan, ia tak akan mengizinkan dirinya mengambil kesimpulan yang lebih menyenangkan.

Mereka akan bertemu lagi dan mungkin tak ada apa-apa diantara mereka. Setidaknya bagi Taehyung.

Kookie tidak mengharapkan apapun dari hubungan ini yang pada dasarnya bukan hubungan sama sekali. Demi Tuhan, ia Hanya wanita biasa.

"Belum?"

  Sohee bisa sangat keras kepala jika ia mau.

"Kalau begitu kapan? Setelah orang tuamu meninggal, aku merasa bertanggung jawab terhadapmu."

🐯🐰

Kookie tertawa keras.

" Kau dan aku sama-sama tahu kalau mom dan dad nyaris tak tahu bahwa aku masih hidup."ujar Kookie, sedikit menunjukkan kepedihan.

"Dan mereka takkan pernah mengakui bertanggung jawab atasku"

"Mereka yang rugi"

Sohee menghela nafas, menatap wajah gadis muda dan cantik di hadapannya dan bertanya-tanya bagaimana dua orang pintar seperti orang tua Kookie bisa begitu buta terhadap kebutuhan Putri mereka sendiri.

"Tapi aku memang mengkhawatirkanmu. Aku tak bisa menahan diri. Dan aku tahu kau benar-benar wanita modern yang sepenuhnya memegang kendali hidup dan takdirmu, Tapi tetap saja...."

TaeKookie ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang