Part 2

141 11 0
                                    

🐯🐰

Kookie menenangkan diri selama beberapa saat. Seumur hidup ia belum pernah seterkejut ini. Apa dia bercanda? batin Kookie.

Wajah Kookie pasti mencerminkan apa yang dipikirkannya karena senyum Taehyung semakin lebar.

"Aku cukup serius. Tentu saja, kalau kau sudah memiliki janji atau suami atau pacar yang akan keberatan....." Suaranya menghilang tapi tatapannya tak lepas dari Kookie.

🐯🐰

Kookie bisa berbohong. Tidak, pria itu akan tahu.

"Aku tidak sedang menjalin hubungan" ujarnya singkat.

"Acara apa sebenarnya malam ini?"

" Koktail, makan malam, dansa"

🐯🐰

Itu bukan penjelasan yang tepat dan mereka tahu itu. Kookie menunggu penjelasan lebih lanjut.

"Baru-baru ini aku mengambil alih perusahaan tertentu dan acara ini ungkapan niat baik ku untuk pihak manajemen senior dan partner mereka. Hanya satu meja di kelab dan kita semua duduk dan saling mengenal"

🐯🐰

Kookie menelan ludah dengan sulit.

"Berapa banyak orang yang hadir?" Kookie merasa pantas untuk mengetahui.

"Hingga pukul 08.00 pagi tadi, hanya sekitar 16, atau 15 orang" ia menambahkan dengan masam.

"Teman kencan ku mendapat tawaran jadi model, tampaknya dia tak bisa menolak"

Pacarnya model? Tentu saja, apalagi? Batin Kookie kesal.

🐯🐰

"Tapi harusnya kau punya wanita lain yang bisa kau ajak untuk menggantikannya?''

"Haruskah?" Tangkisnya geli

" Yahhh, memangnya tidak ada?"

Taehyung tidak menjawab secara langsung.

"Kau ingin menebus Kerusakan yang ditimbulkan anjingmu dan aku menyarankan sebuah cara untuk melakukannya. Kalau tidak sesuai keinginanmu, tidak apa-apa"

🐯🐰

Tidak sesuai keinginannya! Tentu saja itu tidak sesuai dengan kemauannya. Pertama, Kookie pasti takut salah bicara atau bertindak.

Sekilas Kookie memandang sekeliling taman sebelum kembali menatap Taehyung.

" Oke.... Kalau itu yang kau inginkan, baiklah, Meski aku memilih mengganti ponsel itu dan menuntaskan masalah ini"

🐯🐰

Taehyung merogoh ke atas kerjanya dan mengeluarkan kartu nama dengan cetakan timbul berwarna emas.

"Lupakan nomor pertama, itu nomor telepon rumahku" ujarnya Tak sabar

"Yang kedua nomor telepon apartemenku dan yang ketiga sambungan pribadiku di kantor. Tentu saja nomor ponsel itu sudah tidak berguna sekarang."

🐯🐰

Taehyung menatap tajam Popo sejenak dan anjing besar itu bergerak-gerak merasa bersalah di kaki Kookie, kemudian beralih menatap Kookie.

"Aku sudah terlambat untuk rapat penting, Nona Jeon. Telepon apartemenku setelah pukul 18.00 malam ini untuk memberitahuku alamat rumahmu, atau telepon kantorku kalau kau memerlukanku sebelum itu. Meja dipesan pukul 20.30, kita akan berkumpul di sana 20.00. Aku ingin tiba di kelab tak lebih dari pukul 19.30. apa Kau keberatan?"

🐯🐰

Taehyung menyusuri wajahnya lagi, Jantung Kookie seakan melonjak. Kookie berhasil mengangguk sambil menarik napas dalam.

TaeKookie ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang