BAB 5 : Nomor Tidak Dikenal📌

11 2 0
                                    

~Selamat Membaca~

•••••••


Alesha memacu motor Vario merah kesayangannya menuju sebuah caffe di pusat kota. Sweater berwarna merah maroon dipadukan celana jeans putih menjadi outfit pilihannya hari ini.

Seusai memarkirkan motor diplataran RISTRETTO STREET CAFFE ia berjalan perlahan memasuki caffe yang masih sepi pengunjung.

Menyisir area caffe sejenak matanya tertuju pada seseorang yang tengah duduk pada bangku di sudut ruang. Matanya berbinar melihat laki-laki itu melambaikan tangan ke arahnya. Laki-laki yang sudah membuat janji temu dengannya sejak pagi.

"Mas, maaf yaa aku telat. Kamu kelamaan yaa nunggunya?"Ucap Alesha dengan perasaan bersalah seraya menduduki kursi yang letaknya berhadapan dengan laki-laki tadi.

"Oh enggak, aku juga baru datang. Belum lama kok."Balas lelaki berkaos putih dengan arloji hitam ditangannya.

Raditya Argawinata namanya. Laki-laki berperawakan tinggi menjulang dengan badan yang proporsional. Memiliki warna kulit medium tan skin serta potongan rambut bergaya hight and tight cut ala tentara. Hidung yang runcing berpadu dengan bahu yang tegap. Benar-benar pahatan yang sempurna.

Dia adalah kekasih sekaligus senior Alesha dalam sebuah organisasi berbasis sosial kesehatan di kota Alesha tinggal. Usia mereka terpaut satu tahun karena Raditya lebih tua dari Alesha. Hubungan yang dijalin pun terbilang cukup lama. Meskipun mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

"Kamu mau pesen apa?"Raditya menyerahkan buku menu yang sejak tadi sudah disiapkan sebelum Alesha datang.

Alesha membuka buku menu dan mulai memilih makanan. Cukup lama ia membolak balikkan buku tersebut.

"Indomie goreng sama es teh aja deh."
Setelah memilah dan memilih, dalam sepersekian menit kemudian Alesha menjatuhkan pilihan pada comfort zone food nya.

"Yakin mau makan indomie?Udah di caffe gini nggak mau nyoba menu lain?"Raditya ternganga mendengar menu pilihan Alesha.

"Takut nggak doyan."Jawab Alesha menanpikan ekspresi nyengir kuda.

"Mau sekalian nambah pisang bakarnya?Pisang bakar disini wuenak lho."Raditya mencoba menawarkan menu lain pada Alesha.

"Yaudah boleh deh. Jangan lupa pakai topping keju yang banyak yaa."Alesha menyetujui menu tawaran dari Raditya. Disambut senyum manis dari laki-laki bertubuh jangkung.

Raditya memang memiliki postur tubuh tinggi dan tegap. Tingginya sekitar 170cm. Berbeda jauh dengan Alesha yang mungil. Ketika mereka berdampingan akan terlihat sangat pincang namun terkesan sempurna. Raditya yang tinggi Vs Alesha yang pendek.

Setelah menyerahkan menu pada pelayan resto. Keduanya kembali mengobrol melepas rindu setelah hampir sebulan tidak bertemu.

"Hari Minggu free?"Raditya mengawali pembicaraan.

"Belum tahu, kenapa emang?"Balas Alesha sambil mengeluarkan ponsel dari dalam mini ransel mocca nya.

Triiiingggg

AleshAffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang