Irene menarik tangan Wendy hingga akhirnya mereka berada tak jauh dari Seulgi yang mendengus saat melihat Irene menggenggam tangan pria yang tak ia kenali itu.
Pria bermarga Kang itu masih berdiri disana memperhatikan apa yang dibicarakan Irene dan pria itu.
"Cihhh bahkan dia tak lebih tinggi dariku"sungut Seulgi menyandarkan tubuhnya sambil bersedekap dada memperhatikan Irene dari kejauhan.
Sedangkan Irene kini menatap Wendy malas dan juga kesal. Ia tak pernah berharap kalau Wendy akan kembali datang menemuinya setelah sekian lama.
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Irene
"Aku merindukanmu. Kumohon Irene ah berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya"ucap Wendy dengan nada memelasnya
Irene hanya menyunggingkan smirk tajamnya dan juga tatapan tak habis pikir atas apa yang telah dikatakan Wendy.
"Geurae~ lalu bagaimana dengan wanita itu setelah apa yang telah kalian lakukan didepanku saat itu? Anni, atau bagaimana dengan orang tuamu yang menentangmu berhubungan dengan wanita miskin sepertiku? Apa kau bisa mengatasi semua itu?"tanya Irene dengan tatapannya yang kembali memancarkan kenangan buruk. Saat dimana ia direndahkan oleh keluarga Son dan juga dikhianati Wendy saat itu.
Wendy terdiam menyesali apa yang telah ia lakukan pada Irene saat itu. Dirinya yang berselingkuh dan juga dirinya yang tak mampu mempertahankan Irene didepan keluarga besarnya karena perbedaan kasta mereka.
"Kami sudah berakhir dan kali ini aku akan memperjuangkanmu dan aku bersungguh-sungguh. Kumohon berikan aku kesempatan Irene ah~"ucap Wendy menggenggam tangan Irene yang lini hanya menatap kosong genggaman tangan Wendy
Ia perlahan melepas genggaman tangan Wendy dengan mata yang entah kenapa memanas saat itu juga. Perkataan Wendy selalu saja terdengar sangat indah untuk didengar namun nyatanya pria itu sama sekali tak pernah memberikan bukti apapun padanya.
Saat itu cukup lama ia mencintai seorang Wendy Son namun karena luka yang diberikan cukup besar perlahan membuat cintanya pada pria itu pudar begitu saja.
"Pergilah"ucap Irene
"Irene ahh jeball~"mohon Wendy
"Kumohon pergilah karena Irene yang pernah kau kenal sudah mati sejak lama. Jadi jangan memohon padaku"ujar Irene ingin pergi dari sana namun Wendy mencekal cepat tangannya.
"Berikan aku kesempatan Irene ah! Aku akan memperbaiki semuanya"ucap Wendy yang tanpa sadar ia mencengkram erat tangan kecil Irene hingga membuat Irene meringis.
"Ahkss lepas!"bentak Irene membuat Wendy tersadar dengan apa yang ia lakukan. Ia dengan cepat melepaskan cengkraman tangannya
"Mi-mianhhae Irene ah! Aku tidak bermaksud menyakitimu"ucap Wendy dengan wajah merasa bersalah
Baru saja Wendy ingin kembali melihat tangan Irene yang memerah karena cengramannya ia justru merasakan tarikan cukup keras dibahunya dan itu membuatnya hampir saja jatuh terjungkal. Sama halnya Irene yang terkejut melihat kejadian itu. Irene mebarkan matanya saat punggung lebar pria yang kenali kini menghalanginya dari Wendy.
"Oiii kurasa kau seorang penipu yang mencoba menyakitinya. Pergilah sebalum aku mematahkan tanganmu itu"peringat Seulgi yang saat ini menatap Wendy dengan tatapan tajam. Saat melihat wajah Irene yang terlihat kesakitan dari kejauhan membuat darahnya seakan mendidih dengan apa yang telah dilakukan Wendy.
"Yaishh! Memangnya kau siapa huh?!"kesal Wendy menarik kerah kemeja Seulgi marah
"Kau ini benar-benar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Good Potion || SEULRENE || ON-GOING!!!
FanfictionNew arrival Seulrene long story by @MyBunnyBear_ SeulRene Area Disclaimer!⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam...