▪️Talk to Talk▪️

849 232 20
                                    

Jisoo menatap tajam kearah Lim yang saat ini menatapnya dengan takut. Ia sangat yakin pria dihadapannya saat ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"W-wae?"tanya Lim gugup

"Kau benar-benar tidak tau dimana Seulgi?"tanya Jisoo dengan tatapan mengintimidasi

"Jinjja! Jisoo ya kenapa kau tidak percaya padaku huh?"kesal Lim dengan wajah seakan ia adalah seorang korban

"Kau selalu bekerjasama dengannya hanya untuk menghindariku!"jawab Jisoo tak kalah kesal dengan nada tinggi seketika membuat Lim bergidik ngeri.

Lim menarik nafas dalam-dalam.

"Lagipula Seulgi berhak melakukan apapun yang dia mau termasuk tidak ingin menemui dirimu"ucapnya berani menatap Jisoo yang seketika terdiam.

"Wae? Apa kau sangat-sangat menyukainya huh?"tanya Lim membuat Jisoo tersentak

"Berhenti mengatakan omong kosong Lim"ujar Jisoo mulai gugup

Lim menatapnya dengan tatapan sendu. Ia cukup lama menyukai Jisoo namun justru wanita itu menyukai sahabatnya, Seulgi.

Lim berdiri dari posisinya hingga membuat Jisoo menatapnya. Ia memakai jasnya dan ingin segera pergi dari sana.

"Y-ya mau kemana kau?!"tanya Jisoo

"Aku haru kembali kantor. Jika kau penasaran kemana Seulgi aku juga tidak tau. Tunggu saja di datang kembali dengan sendirinya"kata Lim menatap Jisoo

"Dan---"

"Kurasa kau harus belajar membuang perasaanmu itu karena kita tidak tau dengan siapa Kang Seulgi sedang menjalin hubungan"lanjut Lim sebelum akhirnya pria itu benar-benar pergi dari sana meninggalkan Jisoo yang terdiam mencerna kalimat terakhir yang ia katakan.

Jisoo terdiam menatap segelas latté yang ia pesan dan tampak masih terisi penuh.

***

Sedangkan diapartemen Seulgi saat ini Irene sedang mengelilingi isi ruangan mewah. Furnitur mewah yang sangat indah dihiasi dengan beberapa gambar sketsa seorang arsitek pada umumnya terpampang disana, ia hampir lupa kalau Kang Seulgi adalah seorang arsitektur terkenal seperti yang Harry katakan saat itu. 

Tak lama kemudian netranya melihat sebuah figura dimana Seulgi sedang menggendong bayi mungil dilengan kekarnya.

"Apa ini putrinya?"gumam Irene mengusap figura itu

"Senyumnya benar-benar terlihat hangat"

Ia terus melihat foto itu dengan senyum lembutnya. Entahlah ia masih tak menyangka kalau pria beranak satu itu jatuh hati padanya.

Pertemuan singkat mereka saat itu benar-benar membuat dirinya dan Seulgi berada ditahap sejauh ini.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Suara serak Seulgi membuat Irene menoleh kemudian meletak kembali figura itu ke posisinya dan kembali menatap Seulgi yang saat ini menuju kearahnya.

"Mian, aku hanya melihat-lihat saja"kata Irene

Seulgi tersenyum menggeleng kemudian memeluk Irene dari belakang.

"Tidak masalah, aku hanya bertanya jadi jangan merasa takut Hyun"ucapnya lembut membuat Irene tersenyum.

"Foto itu saat uri Rey berusia 2 bulan"lanjut Seulgi menatap kearah figura itu.

Irene hanya mendengar dengan nafas gugup karena saat ini lengan kekar Seulgi melingkar diperutnya. Meski begitu ia merasa posisi mereka saat ini sangat nyaman terlebih sepertinya demam Seulgi sudah mulai turun.

A Good Potion || SEULRENE || ON-GOING!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang