Jadi duda anak satu tuh susah,susahnya apa?Susah nyari bini lagii-Mark
Punya doi cantik itu susah,diajak jalan sedikit aja di lirik sana sini sama orang -Jeno
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chenle mendengus kesal melihat balasan terakhir Jisung, ia meletakkan ponselnya di nakas lalu kembali merebahkan tubuh ke kasur sambil memeluk guling sembari menunggu Jisung.
Ia terus berguling-guling di atas kasar itu, membuat seprai yang tadinya rapi jadi berantakan karena ulahnya. Ia melihat ke arah jam tangan miliknya, 2 menit berlalu tapi Jisung masih belum saja menghampirinya.
"Kenapa Jie lama sekali!" Kesal Chenle, ia duduk dan kembali mengambil ponselnya dan mengirim pesan lagi ke Jisung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi dan lagi Chenle di buat kesal oleh Jisung, terlebih sekarang dominan itu hanya membaca pesannya saja. Baru saja Chenle ingin kembali mengirim pesan, ia mendengar suara ketukan dari arah pintu.
Dengan perasaan yang masih sedikit kesal ia tidak berniat membukakan pintu, ia malah memilih untuk kembali membungkus tubuhnya dengan selimut.
Merasa tak ada respon dari orang yang berada di dalam kamarnya, Jisung pun membuka pintu dengan perlahan sambil membawakan segelas susu untuk Chenle.
Pemandangan pertama yang ia lihat ketika memasuki kamarnya adalah Chenle yang sedang membungkus tubuhnya dengan selimut dan membelakangi dirinya. Jisung hanya menggelengkan kepala melihat tingkah pemuda tersebut lalu kembali menutup pintu.
