Happy reading!!!
.
.
.
.Sungai Hai ,China 23:20
Hembusan angin malam yang dingin menyelimuti seluruh tubuh seorang remaja laki laki yang sedang duduk di tepian sungai itu, ia menatap kosong ke arah depan dengan tatapan kosong juga air mata yang terus mengalir dari tadi.
Moon Huang atau sering di panggil Renjun. Beberapa jam yang lalu ia baru saja berangkat dari korea ke china untuk menenangkan dirinya.
Ia sekarang duduk termenung sambil menunggu seseorang yang saat ini benar-benar sangat ingin dia temui sekarang. Dirinya sudah tidak kuat lagi untuk menahan semuanya sendiri, hanya sebuah pelukan hangat yang Renjun inginkan.
Setelah lima belas menit menunggu, akhirnya orang yang di tunggu pun datang. Merasa Renjun tidak mengetahui kehadirannya sama sekali, orang itu pun mendekati Renjun dan memeluknya erat dari belakang.
Renjun yang terkejut, karena merasa ada sebuah tangan besar yang melingkar di pinggangnya itu pun menolehkan kepalanya ke belakang dengan cepat, dan setelah tau siapa orang itu ia pun dengan cepat membalikkan tubuhnya dan berhambur ke pelukan sosok tersebut.
Guanlin atau Alin kekasih ldr Renjun selama tiga bulan ini. Hubungan mereka bisa di bilang backstreet, menjalani hubungan secara diam-diam tanpa diketahui siapa pun, termasuk sahabat Renjun sendiri.
Alin yang paham bahwa kekasihnya itu sedang dalam masalah, hingga nekat kabur ke china demi bertemu dengannya itupun hanya bisa menguatkannya dengan caranya sendiri.
"Nangis aja babe! Nangis sepuasnya, kalo itu bisa bikin kamu tenang" ujarnya sambil mengelus lembut punggung kekasihnya yang sudah sangat bergetar akibat menangis.
Renjun yang mendengar ucapan itu justru semakin menangis dengan deras, sehingga membuat baju yang dipakai Alin basah karena air matanya yang terus saja mengalir deras.
Setelah merasa puas menangis ia mendongakkan kepalanya dan menatap kekasihnya dengan mata yang sembab dan masih berair.
Alin menangkup kedua pipi kekasihnya itu lalu perlahan mengusap bekas sisa air mata yang terus mengalir dari tadi "Udah tenang? Kalo belum, luapin aja semuanya. Aku disini ada buat kamu" ucap Alin yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Renjun.
"Aku cape banget sekarang, aku gatau harus kemana lagi selain ketemu sama kamu kesini" ujar Renjun dengan nada yang masih bergetar.
"Kenapa? Rumahnya bocor lagi?" Tanya Alin lembut sambil merapikan rambut kekasihnya yang acak-acakan itu.
"Bukan bocor lagi, tapi sekarang aku udah gak punya rumah buat pulang. Hancur! Rumah itu hancur!" Sahut Renjun dengan nada getirnya.
"Rumah gak selamanya berbentuk bangunan sayang. Meski rumah yang kamu tempatin sebelumnya hancur, masih ada rumah kedua yang bisa jadi tempat kamu berteduh, yaitu aku" ujar Alin sambil mencolek pelan hidung kekasihnya yang memerah.
"Kenapa semua orang selalu ngejadiin aku robot yang harus semua ngikutin perintah mereka, sementara yang lain dianggap sebagai raja?" Tanya Renjun terisak kembali sambil menundukkan kepalanya.
"Karena semua orang tau kalau kamu itu kuat dan kamu itu bisa! Kalo kamu gak bisa orang-orang gak bakal maksain kamu buat lakuin segalanya" ujar Alin, ia perlahan menarik kekasihnya itu kembali ke pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck || Nomin AU Twitter
Fiksi RemajaJadi duda anak satu tuh susah,susahnya apa?Susah nyari bini lagii-Mark Punya doi cantik itu susah,diajak jalan sedikit aja di lirik sana sini sama orang -Jeno