Happy reading!
Don't forget vote.
—————————"Pokoknya ga mau tau, Lele harus ikut!"
"Tapi kamu sekolah boy, kalo aja gak sekolah daddy gak bakal larang kamu"
"Kalo gak di bolehin, itu artinya daddy udah gak sayang sama Lele!"
"Kata siapa? Ini bukan cuman liburan loh, daddy di sana ada kerja"
Begitulah kira-kira pertengkaran antara anak dan daddy nya, Haechan hanya bisa pasrah melihat keduanya yang terus bertengkar sedari perjalanan pulang tadi sampai sekarang mereka sudah berada di ruang menonton keluarga.
Mark dan Haechan memang punya rencana untuk pergi ke Canada, bukan untuk alasan berlibur melainkan karena Mark memiliki pekerjaan penting disana. Dan alasan Haechan ikut karena ia juga ada hal penting yang di lakukan atas suruhan dari daddy juga mommy nya.
Bukan hanya Haechan, Jeno pun ikut serta menolong Mark berakhir dengan Jaemin juga ikut bersama mereka. Itulah alasan kenapa Chenle kekeuh ingin ikut bersama kedua orang tuanya.
"Mommy aja ikut dad, kenapa Lele gak boleh ikut?"
"Karena mommy hamil, jadi daddy harus selalu ada di sampingnya" jawab Mark, sungguh sangat melelahkan jika ia harus berdebat dengan anaknya itu.
"Alasan! Bilang aja daddy cuman mau berduaan sama mommy, terus biar malam bisa pelukan terus tanpa Chenle ganggu!" Ujar Chenle membuat Mark melongo dan Haechan menahan tawa melihat wajah terkejut suaminya.
"Mana ada begitu, sekarang aja daddy bisa pelukan sama mommy" ucap Mark dengan cepat melingkarkan tangannya ke pinggang Haechan yang berada di tengah antara ia dan anaknya.
Chenle benar-benar menatap kesal ke arah Mark, ia merapatkan tubuh ke Haechan lalu memeluknya tak kalah erat sambil memasang wajah kesal.
"Mommy buang aja daddy!"
"Enak aja! Mending buang kamu yang hobinya ngabisin uang daddy!"
Haechan bukannya marah karena perdebatan keduanya, ia malah tertawa. Terlalu lucu bagi Haechan ketika keduanya bertengkar seperti sekarang, ia pun menarik kedua orang itu lalu memeluknya.
"Udah udah, ntar ribut begini malah nangis barengan kek kemarin" ujar Haechan membuat keduanya merengek tak terima.
"MOMMYY!!" Rengek keduanya bersamaan membuat Haechan semakin tertawa.
Haechan benar, ada sewaktu-waktu keduanya terus berdebat tak lama setelahnya Mark dan Chenle tiba-tiba saja menghampirinya lalu menangis. Entah apa yang membuat mereka menangis, Haechan juga tidak paham.
"Lagian, dari tadi kalian ribut terus heran mommy" sungut Haechan mengelus lembut surai hitam keduanya.
"Lele sayang dengerin mommy ya, disana itu daddy bukan cuman mau liburan loh" ucap Haechan lembut pada anaknya yang sudah memasang wajah cemberut itu.
"Disana itu ada kerjaan, mommy juga ada something yang harus di selesaikan karena di suruh sama grandpa John"
"Lele tinggal ya sayang? Kan ada Jie, dia gak ikut kok. Cuman seminggu daddy sama mommy kesana, nanti pulang pasti bawa oleh-oleh buat Lele" ucap Haechan meyakinkan.
"Tapi lama mommy.." sahut Chenle dengan nada sedih, ia menenggelamkan wajahnya ke dada Haechan tangannya bermain di perut besar mommy nya.
"Lele gak sendirian loh, masih ada mama Injun sama baba" ujar Haechan.
"Tapi gak ada mommy itu gak enak, nanti yang ada mama Njun marah-marah" elak Chenle yang masih kekeuh.
"Alasan kamu aja" celetuk Mark membuat anaknya berbalik menatap kesal ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck || Nomin AU Twitter
Novela JuvenilJadi duda anak satu tuh susah,susahnya apa?Susah nyari bini lagii-Mark Punya doi cantik itu susah,diajak jalan sedikit aja di lirik sana sini sama orang -Jeno