Please vote before reading! Thank you
Happy reading___________________________
“Juloan, kenapa kamu hanya diam saja? Ayo ikut!” teriak Sion sambil mengguncang-guncangkan bahu Juloan, dan Juloan langsung menepis tangan Sion dari bahunya.
“Untuk apa? Mereka bahkan tidak membutuhkan kita, untuk apa repot-repot. Sebenarnya, aku sudah sejak lama tahu ini akan terjadi,” sahut Juloan ketus. Langsung bangkit berdiri, mengibaskan celananya.
“Apa maksudmu?” Sion tertegun mendengar jawaban Juloan. Sejak lama? Apa maksudnya? Batinnya terus terus bertanya-tanya.
“Itu alasanku sering menyendiri, tapi bodohnya kalian malah menyusul ku. Bener-bener kesalahan yang sangat fatal,” jawab Juloan sambil menggelengkan kepalanya, sedikit menekan kalimat terakhir ucapannya.
“Ap-”
Juloan, membungkam mulut Sion dengan tangan kirinya. Kemudian berujar, “Kalau penasaran datang saja ke kamarku, tapi nanti malam saja. Sekarang aku ingin bicara dengan Own dulu.” kemudian menurunkan tangannya.
“Permisi,” pamitnya berjalan keluar loteng, menyempatkan diri untuk melambaikan tangan sebelum akhirnya menuruni tangga.
Sion masih terus terdiam–masih tidak paham dengan semua jawaban Juloan. Kini semua itu membuatnya penasaran. Menemui Juloan di kamarnya, Sion masih kepikiran soal itu. Kemudian sebuah itu muncul di kepalanya. Dia pun bertepuk tangan. Seketika itu membuat suasana hatinya berubah cepat melangkah keluar sambil bersenandung. Perasaan senangnya membuat nya lupa dengan kejadian mengejutkan beberapa saat lalu.
Kini Jave, Helz, dan Riven berada di ruang 099. Berdiri di antara Sloan dan Jean yang terbaring lemah diatas ranjang, sambil memandangi mereka secara bergantian.
“Aku tidak pernah tahu kalau Sloan bisa sekuat itu,” bisik Jave di dekat Helz. Helz langsung mendesis pelan–mengisyaratkan Jave untuk diam. Sementara Riven terus menatap Sloan dan Jean lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE HOUSE
HorrorKisah dimulai dengan kehidupan ketujuh laki-laki yang tinggal bersama seorang wanita tua bernama Lenny, disebuah rumah kecil sederhana, sebelum akhirnya tinggal di panti asuhan bersama Ethel. Meskipun hanya rumah kecil tapi sangat bisa menampung set...