Laura Neville Easton merupakan putri tunggal dari pasangan pengusaha tersukses di Eropa bagian Barat terkhusus di Jerman.
Dan perusahaan Easton itu sudah berada di level tiga besar di benua Eropa.
Namun, di balik kehidupan yang didambakan banyak orang karena kemewahan dan kejayaan keluarganya, ia harus berjuang sendirian untuk tetap tersenyum di depan umum. Ayah dan ibu nya, merupakan pasangan karier yang sangat sukses, ternyata tidak mampu menjamin kebahagiaan bagi putri tunggal mereka.
Kini Laura sedang menempuh pendidikan tingkat sekolah menengah atas yang merupakan salah satu milik sang ibu. Walaupun ia merupakan anak direktur utama sekolah nya, tidak menutup kemungkinan dirinya akan mendapatkan perlakuan buruk dari teman teman sekelasnya.
Penderitaan gadis itu bukan hanya di rumah nya saja, tapi juga di sekolah nya. Laura juga selalu mendapat perundungan dari teman temannya yang menganggap dirinya cacat dan nakal karena bekas luka di wajahnya. Bukan hanya bekas luka, Laura yang dari dulu memang susah bersosialisasi itu membuat pandangan orang sekitar nya berubah dan menganggap Laura sombong.
Lalu kenapa orang tuanya tidak bertindak ketika anaknya mendapatkan perundungan di sekolah?
Tentu karena kesepakatan Laura dengan ibunya untuk tidak mengumbar identitas mereka di sekolah, hal ini bertujuan agar ia tidak mendapatkan perlakuan istimewa lagi. Sehingga apa pun kejadian di sekolahnya tidak akan melibatkan orang tuanya dan ia sendiri yang akan menyelesaikan nya tanpa campur tangan keluarga nya, kecuali jika pihak sekolah memanggil paksa keluarga Laura.
Tapi untungnya sampai sekarang dirinya tidak pernah terlibat dalam kasus yang mengharuskan orang tuanya datang ke sekolah.
Hal ini dikarenakan para guru dan siswa di sana tidak mengenal siapa orang tua dari Laura dan menganggap Laura berasal dari keluarga tingkat bawah.
Sehingga mereka lebih memilih berada di bayangan anak konglomerat yang mereka kenal walaupun anak anak itu adalah pelaku bullying sekali pun.
Alasan Laura membuat kesepakatan itu dikarenakan dari taman kanak kanak hingga sekolah menengah pertama, Laura selalu mendapatkan perlakuan khusus dari sekolah sekolah yang ia tepati dikarenakan sekolah sekolah itu milik orang tuanya.
Dan juga para guru serta seluruh warga sekolah sudah di perkenalkan oleh bawahan tuan Easton bahwa Laura merupakan anak direktur utama sekolah mereka. Sehingga hal itu membuat dirinya sulit berbaur dengan teman teman lainnya.
Saat ini Laura hanya ingin diterima apa adanya dan memiliki teman yang menghargai nya sebagai individu. Dan juga Laura ingin bersinar dengan caranya sendiri tanpa harus bergantung pada status keluarga nya.
Maka dari itu semenjak masuk sekolah menengah atas, Laura memutuskan untuk menyembunyikan identitas nya sebagai anak direktur sekolah. Ia ingin hidup normal seperti anak anak seusianya.
Tapi dengan keputusan nya ia malah mendapatkan ujian berat yang selalu menghampirinya. Dikarenakan dari kecil dirinya tidak memiliki basic untuk bersosialisasi, ia pun tetap sendirian dan mungkin lebih parah dari sebelumnya.
Laura yang memang masuk ke sekolah elit itu memang wajar sering melihat perundungan dimana mana, karena di sekolah itu berisikan anak anak para konglomerat dan penggila senioritas.
Dan para target dari anak anak konglomerat itu adalah anak anak dari kalangan bawah tidak terkecuali dirinya yang juga merupakan korban bully.
Lalu bagaimana dengan para guru?
Mereka tentu akan tetap diam seribu bahasa jika ada kompensasi yang diberikan oleh orang tua siswa lain untuk kesejahteraan mereka.
Kembali pada Laura, ia kini sedang berdiri diam di depan kelasnya. Seragam sekolah yang awalnya rapi kini telah bercetak hitam di seragam putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Your My Special One
Teen Fiction"Jangan mendekati ku, duniaku membosankan. Aku yakin siapa pun itu tidak akan nyaman. Rumahku berantakan, banyak pecahan kaca, jangan masuk, nanti kamu terluka. Pergilah, sudah cukup aku sendiri. Duniaku hanya monokrom, kamu akan lelah jika memaksa...