Chapter 10.

7 2 0
                                    


Prok! Prok!! Prok!!

"Terimakasih atas bantuan kalian semua.  Untuk hari ini kita cukup kan sampai di sini dan kalian boleh kembali pulang untuk beristirahat. Karena besok akan menjadi puncak acara kita, dan tentu kita akan membutuhkan tenaga yang lebih besar. Baiklah sekian, sampai bertemu besok"

Setelah diberi aba aba dari ketua mereka, seluruh panitia festival tahunan sekolah itu pun bubar dan akhirnya mereka bisa menghela napas bahagia karena bisa pulang lebih cepat dari hari hari sebelumnya.

Hal itu tidak berlaku bagi seorang gadis yang tengah duduk termenung di bangku taman sendirian.

Tap... Tap...

"Disini rupanya. Tidak baik seorang gadis duduk di taman sendirian di sore hari" ucap seseorang yang baru datang.

"Hm?" Bingung Laura yang baru sadar dari lamunannya.

Melihat wajah linglung Laura, Zayn pun tertawa lucu.

"Apa yang kamu pikirkan hmm? Tenang saja ku jamin besok acara kita sukses besar dan akan menjadi festival terbaik sepanjang tahun" percaya diri Zayn.

Laura yang mendengar ucapan temannya itu hanya bisa tersenyum kecil dan mengangguk anggukan kepalanya.

"Mm. Semoga saja, karena tahun ini festival kita akan di pimpin oleh ketua OSIS tampan ini" goda Laura.

Zayn yang mendengar itu dibuat salah tingkah "Ekhm....ja-jangan menggoda ku" peringatan dari Zayn yang membuat Laura tertawa.

Zayn yang awalnya kesal karena digoda oleh Laura kini merubah ekpresi wajahnya menjadi tenang dan menatap hangat gadis yang sedang tertawa di depannya itu.

"Kamu mau ikut menginap?" Tanya tiba tiba Zayn yang berhasil menghentikan tawa Laura.

Melihat wajah bingung dan penasaran Laura membuat Zayn tidak tahan untuk mengacak rambut gadis di depannya.

"Mm. Kami para tim inti akan menginap di homestay samping sekolah" jelas Zayn.

Sekolah itu yang memang terletak di atas bukit tentu memiliki beberapa objek wisata.

Salah satunya homestay homestay yang memiliki pemandangan yang indah.

Dikarenakan festival tahunan sekolah akan diadakan besok, para tim inti panitia memilih untuk menginap di satu tempat yang dekat dengan lokasi kegiatan, agar mereka dapat mengecek dan juga mempersiapkan lokasi sebelum pembukaan.

"Benarkah kalian akan menginap?" Tanya Laura yang di angguki Zayn.

"Ya, beberapa anggota panitia inti akan menginap termasuk aku dan Jimmy. Vanny juga ikut" jawab Zayn.

Mendengar tawaran itu membuat Laura bimbang, ia pun hanya terdiam.

Zayn yang melihat gadis itu tengah menundukkan kepalanya kembali angkat bicara "Tidak apa apa jika tidak bisa. Aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu" ucap Zayn.

Tanpa sadar setelah mendengar kan perkataan Zayn, Laura meremas kuat ujung rok nya.

"Aku...." Ragu Laura.

Di satu sisi dia sangat tidak ingin pulang kerumahnya dan di sisi lain ia takut ibu dan ayahnya akan memarahi nya dikarenakan tidak pulang.

Sungguh sulit untuk mengatakan keinginannya.

"Aku tidak tau" lirih kecil Laura.

Zayn yang samar samar mendengar hal itu segera mengerutkan keningnya.

"Tunggu sebentar" ucap Zayn segera mengambil ponselnya.

Zayn sedikit mejauh dari Laura sebelum menganggat panggilan telpon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear, Your My Special OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang