Enam belas

15 3 2
                                    

Happy reading!!!

.
.

"Jadi geng Thymos itu udah mulai bales dendam sama kita?" Tanya Dava.

"Gua ga bisa pastiin, tapi kemungkinan iya, tapi setau gua Thymos udah lama gak ada, banyak juga yang bilang mereka bubar" Jelas Rey.

"Tapi biasanya kalo mereka gitu justru sebenernya lagi nambah pasukan ga sih?? jadi mereka bakal comeback sama pasukan baru" Ucap Fajar.

"Jar? Tumben bener lu" Ucap Arka.

"Dihh sialan lo"

"Tapi bisa aja geng Thymos bakalan comeback, Diliat dari logo nya yang tiba tiba mulai keliatan lagi di jalan" Ucap Arka.

"Jadi.... berarti Luna dalam bahaya?? kalo misalkan anak Thymos mau bales dendam, Mereka ga bakal langsung ke Rafa, Pelan tapi pasti Luna bakal ikutan ke seret ke masalah ini"

"Nahh bisa jadi, berarti kita harus-"

"HAII GAIISSS"

Suara perempuan dari luar rumah langsung membuat mereka yang tadinya sedang serius langsung bubar.

"Ehh Neng Luna" Ucap Dava.

"Ehh iya"

"Gimana keadaan bang Mahen lun?" Tanya Rey penasaran.

"Tadi terakhir bang Mahen masih gamau bangun" Ucap Luna pelan.

"Ehh udahlahh jangan nangis gitu mending kita main" Ucap Fajar.

"Ngga dulu dehh, gua lagi ga mood"

"Gua ajak Ica kesini deh biar lo ada temennya, mau ga?" Tanya Rey.

"Ihh mauuu, Kangen Ica"

Rey langsung menelpon sepupunya itu untuk bersiap siap, lalu tak lama Rey pun keluar menjemput sepupunya itu.

"Rafaa, ko bang Dika ga nelpon gue ya"

"Mungkin bang Dika juga lagi istirahat, udah lo tenang aja bang Mahen pasti ga kenapa napa" Luna pun akhirnya mengangguk.

Luna menidurkan kepalanya di paha Rafa lalu memainkan ponselnya.
Sedangkan Rafa mengelus rambut Luna sambil melihat teman temannya yang bermain PS.

"Raf" Rafa menengok ke arah Rey yang memanggilnya. Dan mengangkat sebelah alisnya, menandakan ia bertanya 'Kenapa?'

Sedangkan Rey hanya mengangguk dan membuang mukanya ke arah halaman markas. Lalu Rafa pun mengangguk paham.

Dava yang melihat itu pun heran.
"Lo berdua ngomong bahasa apasih? Alien aja ga paham bahasa kalian"

"Yee itu mah lu Dap yang gak paham, buktinya gue paham" Ujar Fajar.

"Dih? apa coba jelasin"

"Jadi gini, Zib zab blub blab za-"

"Ini Remot kalo gue lempar sakit loh jar"

"Hehehe" Sedangkan Rafa dan Rey hanya terkekeh melihat dua sejoli nya itu.

Tak lama Rey datang dengan seorang gadis cantik namun tomboi, Ica. Adik sepupu dari Rey.

"Lunaaa"

"Aaaa Icaaaa"

Yaa... tau lah reaksi cowo cowo disana seperti apa? ada yang heran, ada yang sudah biasa, ada yang masa bodo dan lain lain.

Sedangkan dua perempuan itu tangah bergandeng dan melompat lompat gemas.

"Ihh kangen lunaa"

"Samaa, aku juga kangen Ica"

Sedangkan Rafa tersenyum melihat Luna melupakan kesedihannya.

Friend With Beloved?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang