Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Luna masih berada di kamar rumah sakit dan kini tengah tertidur di sofa dengan paha Rafa sebagai bantalannya.
"lo kalo cape bangunin aja Luna, anterin pulang aja biar gue yang jagain bang Mahen disini" ucap Dika.
"Iya bang" Rafa mengusap rambut luna yang tengah tertidur dengan mata agak bengkak karena menangisi abangnya tadi, ia sedikit menepuk pipi Luna agar terbangun.
"Lun, bangun dulu hey" Luna yang merasa terusik pun mulai mengerjabkkan matanya.
"hoaamm.... hmm kenapa??" tanya nya sambil menatap Rafa.
"Pulang dulu di suruh bang Dika, nanti biar dia yang jagain bang Mahen disini"
Luna duduk dengan wajah bantal nya dan menatap sang abang yang masih terbaring lemah.
"bang, mom sama daddy dimana?" tanya Luna.
"Lagi ambil baju baju di rumah, makanya kamu pulang aja besok sekolah kan?" Luna mengangguk menangapi ucapan Dika.
"Yaudah, Raf anterin adek gue hati hati jangan kenceng kenceng bawanya"
"Santai bang, yaudah bang gue pamit ya" Dika pun mengangguk.
Luna dan Rafa pun berjalan beriringan di lorong rumah sakit, luna masih memikirkan perihal abangnya.
"Lun, Luna?"
"E-eh?? apa maaf gue lagi ga fokus tadi, kenapa?"
"Jangan melamun kaya gitu, nanti kerasukan lu"
"Dihh enak aja, siapa juga yang melamun gitu??"
"haha iya iyaa, mau mampir makan dulu ga? lo dari siang belum sempet makan kan?" tanya Rafa.
"Ungg bolehh, ayo"
.
.
.Di lain tempat, seorang pria tengah memandang foto dirinya dan seorang gadis yang memakai seragam SMP, Ia menatap lekat wajah gadis di foto itu dan tersenyum.
"andai saja kamu dulu tidak menghindar sayang, pasti sekarang kamu ada di pelukan ku"
.
.
Di markas altereaz anak anak disana sedang berkutat dengan beberapa gawai."kejadiannya tepat di jam 13.13" Ucap Rey sambil mengutak-atik komputer di depannya.
"13.13 big sale aww" Ucap Fajar.
plakk
"aduhh, sakit anjir"
"ya lu ga bisa bener dikit" sedangkan sang empu malah tertawa.
Rey hanya bisa menggelengkan kepalanya heran melihat teman temannya yang sering berdebat itu.
Tak lama Faiq, Dava dan beberapa anggota altereaz lainnya tiba di markas.
"Gimana? dapet info?" Tanya Rey.
"Gue udah ke TKP, lagi ada pembersihan gitu sama ada beberapa polisi, mungkin lagi meriksa bekas kecelakaan tadi" Jelas Dava.
"Tadi kita juga nanya warga yang ada di deket tempat kejadian, cuma mereka tuh juga nyimpulin kalo kecelakaan ini kecelakaan tunggal, bukan kecelakaan yang di sengaja" lanjut Faiq.
"ehh bang, tapi tadi sekitar 100 meter dari TKP kira kira arah jarum jam 9, gua liat lambang ini" Ucap Arka sambil menunjukkan sebuah foto lambang huruf T yang di kelilingi pola burung terlilit ular cobra.
"i-ini...." Rey menatap lekat lambang itu, sebelum selanjutnya....
"Luna dalam bahaya!"
"Hah??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend With Beloved?
Teen Fictionhaiii . . . kisah ini menceritakan seorang Pemuda dan seorang Gadis yang pada awalnya tidak pernah menyangka mereka akan sedekat ini,ini semua berawal dari kejadian semasa mereka berdua duduk di bangku SMP. Pemuda yang di ketahui namanya Rafael Abra...