Bagian 3: Cinta Shankara

49 12 1
                                    

Happy reading!
.
.
.

"Kakak gue belum tau kalau orangnya elo, Bang. Dia masih aja keukeuh pengen ke si Jaki itu, padahal mah ya Bang, gantengan sama kerenan elo tau! Si Jaki itu emang ganteng sih, cuman yah...gak jago futsal kayak elo."

Seorang laki-laki berparas tampan itu tertawa pelan mendengar perkataan Rakha yang menurutnya sedikit lucu.

"Yaudahlah gapapa, masih kecil juga gue gak mau dulu pacaran." Jeda sejenak. "Eh tapi, mereka gak pacaran, kan?" tanya laki-laki itu.

"Kagak, kayaknya emang si Jaki itu niatnya ngebaperin Kak Isha doang, yang gue tahu sih, tu cowok emang buaya. Udah gue bilangan juga ke Kak Isha, tetep dong dia gak percaya. Katanya 'Jaki udah berubah semenjak sama gue' ALAH PRET! Gue pernah liat dia jalan sama cewek lain! Masih SMP udah belagu banyak ceweknya!"

Sekali lagi laki-laki itu tertawa, kali ini lebih keras karena Rakha terus saja mengoceh tentang Jaki yang tengah dekat dengan Isha. Perlahan tawanya menyusut, menyadari akan ucapan Rakha yang katanya Jaki hanya mempermainkan Isha saja.

Bagaimana jika nanti Jaki benar-benar hanya mempermainkan perasaan Isha? Pasti Isha akan sakit hati karena ulah laki-laki sakit itu dan bagaimana kalau Isha malah trauma dengan laki-laki? Karena yang dia tahu, Isha belum pernah berhubungan dengan siapapun selain Jaki.

"Kha," panggilnya.

"Apa Bang?" balas Rakha di seberang sana.

"Isha bakalan sekolah di SMA yang sama kayak gue kan?" tanyanya.

Beberapa detik tak ada jawaban kata, hanya gumaman yang Rakha lontarkan. "Kayaknya iya, kemaren dia belajar keras banget buat masuk SMA Tadara, tinggal nunggu hasilnya mingdep," jawab Rakha.

Laki-laki itu menganggukkan kepalanya mengerti. Itu artinya, Isha akan satu sekolah dengannya. "Yaudah, udah malem, gue tutup telponnya ya, Kha. Kalau ada apa-apa lagi, tentang lo, futsal, apalagi Isha, kabarin gue," pesannya.

"Oke Bang, beresss pokonya!"

"Gue tutup ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Fazwan Shankara nama laki-laki itu. Punya wajah yang cukup tampan dan tinggi semampan. Selain penyuka futsal dan game online Mobile Legends, Fazwan juga menyukai gadis SMP bernama Ishara Anshula.

Pertama kali Fazwan melihat Isha saat pertandingan futsal beberapa bulan yang lalu. Saat itu sekolah Isha berhadapan dengan sekolahnya, alhasil Isha datang ke sekolahnya untuk menjadi pendukung timnya. Fazwan awalnya tidak terlalu menghiraukan wajah cantik itu, tapi kiranya, Tuhan memang sengaja kembali mempertemukannya dengan Isha beberapa kali, dan hal itu membuat Fazwan kian jatuh cinta.

Fazwan kerap mencari tahu tentang Isha. Dimana dia bersekolah, tempat tinggalnya, dan apa saja tentang Isha, bahkan sampai makanan kesukaan Isha dia tahu. Dari mana dia bisa tahu? Jelas dari Rakha, adik tingkatnya di sebuah komunitas futsal.

Saat dia tahu bahwa Rakha adalah adik dari Isha, Fazwan langsung mendekati Rakha dengan iming-iming mengajari futsal. Itu yang dia lakukan untuk mengambil hati Rakha agar adik tingkatnya itu mau berbagi informasi tentang Isha padanya. Alhasil, benar saja, kini mereka dekat, sudah seperti adik-kakak kandung saja. Dari sanalah Fazwan mengetahui apapun tentang Isha.

Fazwan menyukai Ishara dari awal pertemuan mereka. Mungkin bagi Ishara, pertemuan tanpa sengaja itu hanya kebetulan semata. Tapi bagi Fazwan, pertemuan demi pertemuan itu adalah awal dari manifestasi rasa yang kini baru Fazwan rasakan. Isha cantik, dia juga manis, walaupun Fazwan belum tahu bagaimana peringai Ishara secara langsung, Fazwan sudah jatuh cinta.

Satu tahun lagi mereka akan lulus dan menjadi siswa SMA. Dan kata Rakha, Isha akan masuk SMA Tadara yang pemilik sekolahnya adalah ayah Fazwan sendiri. Otomatis Fazwan juga akan bersekolah disana.

Fazwan bilang ini takdir baik. Karena nanti, dia dan Isha pasti akan bertemu hampir setiap hari karena SMA Tadara menerapkan sistem asrama untuk siswanya. Ya...walaupun asramanya berpisah antara laki-laki dan perempuan, Fazwan masih bisa bertemu dengan Isha di sekolah dari pagi sampai sore hari.

Fazwan tahu pasti kalau Ishara punya banyak penggemar apalagi dari kalangan laki-laki. Tapi Fazwan tidak peduli, selagi Isha belum mendeklarasikan bahwa dirinya mempunyai pacar, teman dekat, atau apapun itu, Fazwan akan selalu mengejar Isha dari jauh. Tunggu saja tanggal mainnya.

Tapi mendengar dari Rakha bahwa Isha tengah dekat dengan Jaki, membuat Fazwan sedikit was-was. Karena kalau dengan orang yang menyukai Isha, Fazwan bisa mengalahkannya. Tapi kalau dengan orang yang Isha sukai, sepertinya akan sedikit sulit. Ah, tapi apapun itu, Fazwan tidak akan pantang menyerah.

Ishara sudah langsung mengetuk pintu hatinya begitu mata mereka bersitatap. Seakan mata coklat terang itu tersenyum saat melihatnya. Pesona Ishara Anshula memang tidak main-main, dia seperti bintang malam yang bersinar terang di hati Fazwan. Bilang Fazwan alay, lebay, atau terlalu berlebihan menyikapi perasaannya pada Isha, Fazwan tidak peduli. Yang dia inginkan sekarang adalah Isha yang menjadi cinta pertama dan terakhirnya.

Harus Isha, tidak boleh yang lain.
-
Keesokkan paginya di sekolah, Fazwan mendudukkan dirinya di kursi miliknya. Jam baru menunjukkan pukul 06.30 saat dia masuk gerbang sekolah. Dia sengaja datang lebih awal ke sekolah karena ada yang akan dia lakukan. Yakni, membuat kado ulang tahun untuk Isha. Dia baru ingat kalau Isha ulang tahun nanti lusa, tepatnya tanggal 10 Oktober, Isha ulang tahun yang ke 15 tahun. Fazwan harus menyiapkan kado terbaik bagi Isha.

Ada hal kenapa Fazwan tidak mengerjakannya dirumah. Pertama, karena dia malas. Dan kedua, karena di rumahnya ada dua kakak yang menyebalkan. Satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan, Faraaz dan Imkara. Kakak-kakaknya itu selalu mengganggunya kalau sedang fokus mengerjakan sesuatu. Bisa-bisa dia digoda kalau sedang mengerjakan sesuatu dengan penuh warna pink seperti ini.

Isha suka warna pink, jadi Fazwan berencana membuat Pocky love yang tengah marak zaman sekarang. Tidak mewah, tapi semoga Isha suka.

"Jadi deh..." gumam Fazwan sambil tersenyum melihat hasil karyanya yang tidak seberapa. Di sana dia selipkan note kecil, tanpa ada namanya. Dan satu buket replika bunga berwarna pink.

"Haha, kalau di pikir-pikir, keren juga ya gue," katanya sambil menatap buket itu. "bisa-bisanya, suka sama orang yang ketemu berarti aja belum pernah. Cuma mengandalkan kebetulan-kebetulan, kok bisa sesuka ini, ya Sha?" Fazwan terkekeh, "gapapa, namanya juga cinta, aneh."

Fazwan kembali merapikan buket itu, mengeceknya barangkali ada yang tergores, rusak, atau apa. Ternyata tidak, buket dan Pocky love itu bersih dari kerusakan apapun.

"Tinggal kasih ke Rakha nanti siang, dan selesai. Semoga kamu suka ya, Isha.." katanya penuh harap.
-
Sorry banyak narasi hehe.
Jangan lupa bintangnya! 🤗⭐







AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang