"Kak Yuka... Kalau sudaa besar Aries mau nikah sama kakak boleh tidak?" Bocah berumur 7 tahun itu tersenyum polos.
"Ya ga bisa dong... Kak Yuka sama Aries kan sama-sama laki-laki, mana bisa nikah." Yuka geleng-geleng kepala dengan tingkah gemas Aries yang masih polos.
"Pokoknya harus bisa-! Aries ga mau tau-!" Mulut yang penuh itu masih ngotot dengan ucapannya.
"Ya deh... Tapi Aries harus ganteng, sama kaya dulu, baru Kakak mau sama Aries." Yuka tersenyum tipis.
Tentu saja ia tak menganggap ucapan bocah berumur 7 tahun itu penting. Tapi, mengingat watak Aries yang keras kepala, ia hanya bisa meng-iya kan.
"Oke, besok kalo sudah besar Aries bakal jadi cowok ganteng, trus kaya seperti Papa!"
"Haha, iyaaa... Udah, buruan dihabisin dulu makannya."
_________
Yuka Alexandra, adalah anak yatim-piatu berumur 12 tahun yang sekarang bekerja menjadi pengasuh sekaligus pelayan di keluarga Alvarez demi melanjutkan hidupnya dan melanjutkan sekolah.
Dia ditugaskan untuk mengasuh anak berumur 7 tahun bernama Aries, yaitu tuan muda satu-satunya dari keluarga Alvarez, salah satu keluarga ter-kaya di negara ini.
Ia sudah menganggap Aries seperti adiknya sendiri, karena sejak umur Aries masih 2 tahun, dirinya yang menjaga dan mengajaknya bermain.
Tok!
Tok!
Tok!
"Yuka, kamu dipanggil Tuan Besar ke ruangannya!" Terdengar suara pria tua yang sangat dikenalnya dari balik pintu.
"Ah, baik Kakek Smith-!" Ia bergegas keluar dari kamarnya dan menuju ruangan milik Tuan Besar.
"Permisi, benarkah Tuan mencari saya?" Ia masuk setelah mengetuk pintu.
"Ah, nak Yuka... Ada yang mau Om bicarakan denganmu." Pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kerjanya itu menyuruh Yuka duduk di sofa.
Ia adalah Fernando Alvarez, kepala keluarga Alvarez.
"Jadi Tuan, ada apa Tuan mencari saya?" Tanya Yuka pada Alvares.
Pria yang saat ini kira-kira sudah berumur 38 tahun itu tersenyum tipis, "Tidak usah formal begitu nak Yuka, sudah saya bilang jika hanya kita berdua panggil saya Paman atau Om."
"Hehe, maaf Om... Belum terbiasa." Yuka menggaruk tengkuknya.
"Iya, tidak apa-apa."
"Yuka, ada yang mau Om bicarakan sama kamu." Seketika atmosfer ruangan menjadi serius.
"Ada apa Om?"
"Mohon maaf, tapi kamu sudah tidak perlu mengasuh Aries lagi... Giselle, istri saya sudah memutuskan untuk berhenti menjadi model. Dan sekarang ia akan mengambil alih untuk mengurus Yuka."
"Ah, baiklah..." Yuka mengangguk pelan.
Cklek-!
"Sayang-! Loh, ada Yuka toh disini... Yuka apa kabar?" Wanita cantik dengan rambut pirangnya itu masuk kedalam ruangan tanpa salam.
"Biasakan salam dulu, atau ketuklah pintu." Fernando menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan Giselle.
"Hehe, maaf sayang... Jadi, gimana kabarnya, Nak Yuka?"
"Baik, Tante... Bagaimana dengan Tante?"
"Ah, sama saja... Tante juga baik." Giselle tersenyum manis.
"Baik Yuka, seperti yang sudah saya katakan tadi, Giselle akan menggantikan kamu untuk mengasuh Aries, jadi, kamu bisa membantu Pak Smith dan yang lain untuk menjadi pelayan." Fernando mengembalikan topik ke awal.
"Maaf Om, tapi... Apakah boleh jika Yuka berhenti bekerja di rumah ini?" Fernando dan Giselle terkejut dengan ucapan Yuka.
"Kenapa Yuka?"
"Tidak apa-apa... Gaji yang Yuka terima dari Om sudah cukup banyak untuk Yuka gunakan selama beberapa tahun kedepan. Apalagi selama ini Yuka sudah tinggal gratis di kediaman Om. Yuka merasa tidak enak hati. Maka dari itu, jika Om mengizinkan, Yuka ingin berhenti bekerja dan fokus belajar."
"Loh, Yuka... Kami tidak keberatan. Tidak apa-apa, kamu masih bisa tinggal disini. Bahkan jika kamu tidak bekerja kamu masih boleh tinggal disini." Ujar Giselle.
"Tidak apa-apa Tante... Yuka sudah putuskan untuk berhenti bekerja."
"Tapi kan..."
"Sudahlah, Sayang." Fernando menyela Giselle.
"Yuka, apakah kamu yakin dengan keputusan ini?" Fernando menunjukkan raut wajah serius.
Yuka menelan ludahnya, "Sa- saya yakin..."
Fernando menghela nafas berat, "Baiklah, mulai sekarang kamu dipecat."
"Baik, Tuan..."
"Yuka, ini pesangon kamu... Terimakasih sudah menjaga Aries selama ini. Kami berdua sangat terbantu dengan kehadiran kamu disini."
"Terimakasih kembali karena saya sudah diterima dengan baik di kediaman ini." Yuka membungkukkan badannya 90°.
"Iya, sama-sama... Oh ya, apakah kamu perlu saya carikan apartemen untuk kamu tinggal?" Tanya Fernando menawarkan.
"Tidak usah Tuan... Saya takut tidak bisa membayar sewa apartemen." Tolak Yuka.
"Tidak apa, biar saya yang menanggung biaya sewa."
"Tidak perlu, Tuan. Saya akan mencari tempat tinggal sendiri." Ujar Yuka menolak.
"Eumm... Yuka, Tante ingin bertanya seputar Aries... Apa saja yang ia suka dan tidak suka?" Tanya Giselle malu karena sebagai ibu, ia tidak tahu apa yang disukai anaknya dan tidak disukai anaknya.
"Ah itu, Aries sangat suka ice cream, anggur, matcha, soup wortel, gulai ayam, dan udang goreng... Tapi, hehe, dia alergi udang. Sedangkan yang tidak ia suka adalah makanan pedas, dan makanan yang terlalu manis. Sedangkan untuk cartoon, aku rasa ia suka Ultraman dan Power Ranger." Yuka mengingat-ingat semua hal tentang Tuan mudanya.
"Ah, baiklah... Terimakasih Yuka, jujur saja Tante malu sebagai ibu tidak tahu apapun tentang Aries." Ujar Giselle tersenyum kikuk.
"Bukan masalah, lagipula Tante selama ini selalu sibuk dengan pekerjaan. Jadi maklum saja." Yuka tersenyum lembut.
"Baiklah, Om, Tante, Yuka izin pamit untuk membereskan barang-barang."
"Loh, memangnya Nak Yuka sudah mau pergi?" Tanya Giselle.
"Rencananya besok pagi sudah mau pergi, Tante." Ujar Yuka.
"Ah, begitu... Semoga kamu dimudahkan dalam segala hal ya, Nak. Jika kamu mengalami kesulitan, kamu boleh datang kesini." Ucapan Giselle diangguki oleh Fernando.
"Baik, Tante..." Yuka kemudian berpamitan dengan mereka berdua.
__________
Setelah selesai beres-beres, Yuka segera bergegas pergi dari kediaman keluarga Alvarez. Ia sengaja tak berpamitan dengan Tuan mudanya.
Kenapa? Tentu saja jika ia berpamitan ia tak akan diizinkan oleh Aries. Dan ujung-ujungnya ia tidak jadi meninggalkan kediaman keluarga Alvarez.
'Aries, semoga kamu menjadi anak yang baik ya... Maaf Kakak ga pamit sama kamu.' Ia tersenyum tipis melihat ke arah kediaman yang kini mulai terlihat jauh.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Horny
Romance"Ja- jadi kamu beneran Aries??" -Yuka Alexandra "Ya... Kenapa hm?" -Aries Alvarez 'Wtf-! Selama ini gue pacaran sama orang yang udah gue anggap adek sendiri? Yang udah gue asuh dari kecil? Hah, demi apa-!' Gimana sih?? Jadi pengasuh, malah pacaran...