Ch. 6

301 13 0
                                    

"Udah nunggu lama beb?" Cynthia mendatangi Yuka yang sudah duduk di kursi.

"Ngga, baru aja sampe." Jawab Yuka yang masih berkutat dengan ponselnya.

"Udah pesen makan?"

"Belom, baru pesen minum doang... Itupun belum dateng."

"Oh, yaudah, gue pesenin yah... Kak, permisi!" Cynthia memanggil salah satu waitress yang ada di dekat mereka.

"Iya, Kak? Ada yang bisa dibantu??"

"Anu Kak, kami mau pesan makan... Satu porsi Chicken Katsu yang original, sama minumnya eumm, Lemon Tea deh. Kalo elo apa?" Tanya Cynthia pada Yuka.

"Terserah beb, yang penting seafood." Jawab Yuka.

"Cumi bakar madu gimana?"

"Hm." Yuka mengangguk pelan.

"Yaudah kak, Cumi Bakar Madu-nya satu porsi."

"Baik kak, satu porsi Chicken Katsu original, Lemon Tea satu, sama Cumi Bakar Madu-nya satu. Benar?" Tanya waitress tersebut mencatat pesanan mereka berdua.

Cynthia mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan ucapan waitress itu.

"Baik kak, mohon ditunggu sebentar yahh..." Waitress tersebut pergi meninggalkan Yuka dan Cynthia.

Melihat Yuka yang masih sibuk bermain game di ponselnya, Cynthia mencoba memulai obrolan.

"Lo katanya mau cerita, cerita apa?" Tanya Cynthia.

"Bentar, gue selesain dulu gamenya." Balas Yuka. Dirinya memang tidak bisa diganggu jika sedang bermain game moba kesukaannya itu.

Cynthia mengangguk pelan. Daripada bosan menunggu Yuka selesai, dirinya lebih baik juga membuka media sosial.

"Udah?" Tanya Cynthia melihat Yuka telah mematikan ponselnya.

"Udah." Jawab Yuka.

"Jadi, Lo mau cerita apa?"

"Hufft, ini semua tentang Pak Aries." Yuka menampilkan wajah kesal.

"Pak Aries? Kenapa emangnya??" Cynthia mengerutkan keningnya.

"Ishh, masa dia maksa gue buat tinggal di apartemen dia? Apa-apaan coba. Trus tu ya, gue kira dia orangnya baik and lembut, eh ternyata sama aja kayak elo, sama-sama nyebelin." Curhat Yuka.

"Eh? Beneran elo disuruh tinggal di apartemen dia?" Cynthia tak percaya.

"Iya, mana dia udah bayarin biaya kost gue sekaligus mindahin baju-baju gue ke apartemen. Dan gua ga tau itu kapan."

"Ih, kok dia ga minta izin ke elo?"

"Ah entah, katanya sih nge-hukum gue."

"Hukum? Emangnya elo ngapain?"

"Jadi gini... Tadi malem kan dia minta di pijetin, trus gue ga sengaja pegang pen*s dia pas lagi mijet. Eh, ternyata masih marah sampe pagi." Ucap Yuka pelan.

"What? Elo megang pen*snya?"

Yuka mengangguk, "Ga sengaja..."

"Buset dah... Gimana? Gede gak??"

"Dih, apa-apaan... Pertanyaan Lo aneh." Yuka menoyor jidat Cynthia.

"Hehe."

"Permisi, Kak, ini pesanannya... Oh iya, kakaknya tadi pesen milk tea kan?" Tanya waitress yang tadi pada Yuka.

Yuka mengangguk pelan.

"Terimakasih, Kak..." Cynthia berterimakasih kepada waitress yang sudah mengantarkan pesanan mereka berdua.

Make Me HornyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang