Ch. 2

345 21 0
                                    

17 Tahun Kemudian.

"Aduh, bisa telat gue ini-!" Yuka bergegas menuju motornya.

Sekarang jam 06.40, dirinya hampir telat untuk masuk ke kantor.

Yuka bergegas menaiki motor maticnya dan langsung mengendarainya dengan kecepatan  ±60km/jam.

Dirinya sungguh takut telat mengingat hari ini ada penyambutan CEO baru.

"Itu mobil kenapa tiba-tiba berhenti sih!" Yuka mencoba menghentikan motornya. Namun, sialnya ia tak sengaja menabrak mobil didepannya dan terjatuh.

"Shh, sakit..." Ia mengelus bokongnya kemudian berdiri.

Cklek-!

"Anda baik-baik saja?" Tanya seorang pria yang baru saja keluar dari mobil.

"Ah, ya... Saya baik-baik saja." Ucapnya tersenyum tipis.

"Maafkan saya karena berhenti tiba-tiba..."

"Tidak apa-apa, Tuan... Ini juga salah saya karena sudah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi."

"Maaf, Tuan... Saya lihat anda sedikit terluka, jadi sebagai permintaan maaf, mohon diterima." Pria ber-jas rapi itu mengambil beberapa lembar uang dari jasnya.

"Ti- tidak perlu, Tuan... Saya tidak apa-apa." Tolak Yuka.

"Alex? Kenapa kau lama sekali?!" Teriak seorang pria dari dalam mobil.

"Sebentar Tuan..! Tuan, mohon terima saja, saya sedang buru-buru." Paksanya pada Yuka.

Dengan berat hati, Yuka menerima uang itu, "Terimakasih Tuan... Dan maaf sudah menabrak mobil anda."

"Sama-sama, bukan masalah besar." Balas Pria itu kemudian segera memasuki mobilnya dan mulai mengendarainya.

Yuka menatap jam tangannya, "Gawat-! Alamat telat beneran gue-!" Ia segera menaiki motornya kembali setelah melihat bahwa saat ini sudah jam 06.52.

__________

"Untung aja belum telat." Yuka menghela nafas pelan saat dirinya sudah berada di dalam kantor.

Dirinya memperhatikan sekelilingnya, "Wah, rame banget ya... Apa CEO barunya udah dateng?" Gumamnya pelan.

Plak.

Seseorang memukul pelan pundak Yuka.

"Kok baru dateng sih beb?" Ucap seorang perempuan.

"Ish, bikin kaget aja lu Cin..." Yuka mengelus dadanya.

Memang, Cynthia selalu bisa membuatnya terkejut.

Cynthia adalah sahabat Yuka dari bagian pemasaran. Oh iya, Yuka menjadi seorang OB (Office Boy) di kantor ini. Ia mengurusi bagian dapur dan makanan.

"Hehe, ya maap." Cynthia menggaruk tengkuknya. "Oh iya, kenapa baru dateng? Biasanya kalo dateng selalu paling awal."

"Ini, tadi gue kesiangan... Mana tadi di jalan ga sengaja nabrak mobil." Yuka menghela nafas pelan.

Make Me HornyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang