"Eunghh..." Yuka mengucek matanya.
'Kok berat ya?' Batinnya merasakan ada sesuatu di pinggangnya.
Dua tangan kekar memeluk erat pinggang rampingnya, yang sudah pasti ia tahu milik siapa.
Yuka mencoba mengalihkan tangan tersebut dari pinggangnya. 'Kuat banget...' Dirinya kesusahan karena Aries memeluknya dengan sangat kuat.
"Pak, tolong lepasin tangan bapak." Pinta Yuka berharap Aries sudah bangun dan mendengar ucapannya.
Tak ada jawaban. Sepertinya Aries masih tertidur dengan pulas.
Yuka menghela nafas pelan. Untungnya ini hari libur, jadi ia tak mempermasalahkannya. Dirinya kemudian memperhatikan perut sixpack milik Aries. Jarinya menyentuh bagian sela-sela benda itu dengan pelan.
"Geli." Gumam Aries didengar oleh Yuka.
Yuka segera menarik jarinya, 'Gue ngapain sih!' Mukanya memerah dalam hati mengutuki perbuatannya yang seolah-olah sedang menggoda Aries.
"Pak, bangun... Udah pagi." Ucapnya sekali lagi mencoba membangunkan Aries.
"Hmm, bentar." Timpal Aries yang sepertinya masih belum ingin bangun.
'Kalo masih mau tidur ya tidur aja pak, tapi bisa ga sih dilepasin dulu tangannya?' Batin Yuka kesal.
Aries melepaskan pelukannya, seolah-olah ia dapat mendengar suara hati Yuka yang sedang kesal. Ia kemudian bangun dan melakukan peregangan otot.
Aries bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan Yuka yang masih melakukan peregangan.
"Gue masak dulu apa gimana ya?" Pikir Yuka.
Yuka bangkit dari tempat tidur langsung menuju dapur. Sekitar 20 menit ia berkutat dengan peralatan dapur, Yuka sekali lagi membuat makanan berbahan dasar telur. Hati-hati, Ka, kebanyakan makan telur nanti biduran...
Yuka menghidangkan telur orak-arik yang hanya dibumbui dengan penyedap rasa dan beberapa bumbu instan lainnya.
Aroma menggugah selera dari makanan itu berhasil memancing nafsu makan Aries. Ia yang baru keluar dari kamar mandi langsung menempatkan diri di kursi.
"Kamu sudah sarapan?" Tanya Aries.
Yuka menggeleng cepat.
"Duduk, cepat makan." Suruh Aries.
Yuka menuruti perintah Aries. Mereka pun mulai memakan sarapan dengan lahap.
"Cukup tidak?" Aries menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribu rupiah.
'7 juta?' Ucap Yuka dalam hati setelah menghitung uang yang dipegang Aries.
"Maaf, Pak... Itu kebanyakan." Yuka tidak enak hati menerima uang yang dipikirnya terlalu banyak hanya untuk satu hari bekerja.
"Jadi, berapa?"
"Eumm, 2 juta saja boleh tidak pak?"
"Hmm." Aries memberikan sejumlah uang yang diminta Yuka.
"Terimakasih, Pak."
"Ya."
Yuka berdiri meminta izin untuk membersihkan diri kemudian pulang ke kost-an untuk membayar biaya sewa.
'Biaya sewa? Hehh, Aku punya kejutan untukmu, Yuka.' Aries tersenyum kecil.
__________
Tok-!
Tok-!
Tok-!
"Bu... Ibu di dalem ngga?" Yuka mengetuk pintu rumah Bu Lina, pemilik kost.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Horny
Romance"Ja- jadi kamu beneran Aries??" -Yuka Alexandra "Ya... Kenapa hm?" -Aries Alvarez 'Wtf-! Selama ini gue pacaran sama orang yang udah gue anggap adek sendiri? Yang udah gue asuh dari kecil? Hah, demi apa-!' Gimana sih?? Jadi pengasuh, malah pacaran...