"Eunghh... Shh, sakit." Desis Yuka merasakan an*snya perih. Dirinya mencoba mendudukkan tubuhnya di atas kasur.
Yuka meraba-raba tubuhnya. 'Kok bugil?!' Batin Yuka panik. Yuka menatap ke arah Aries yang masih tertidur, ia membuka sedikit selimutnya.
'WTF!? Jadi itu bukan mimpi??' Yuka menutup mulutnya tak percaya. Dia baru aja making love sama Aries?
Yuka mengacak-acak rambutnya setelah mengingat bagaimana kronologi kejadian 'tak senonoh' itu terjadi.
"Hiks-hiks..." Dirinya menangis sesenggukan karena tak percaya.
Aries yang terganggu oleh tangisan Yuka pun terbangun.
"Kenapa?" Tanya-nya pada Yuka.
"Hiks... Bapak jahat." Yuka memukul-mukul dada Aries pelan.
Aries menghela nafas, sudah ia duga kejadian seperti ini akan terjadi.
"Udah... Tidak usah menangis." Ucapnya mencoba menenangkan Yuka.
"Hiks... Hiks... Lagian kenapa sih harus kayak gitu?" Protes Yuka.
"Kenapa? Karena saya ga tega liat kamu tersiksa sama obat perangsang."
"Ta- tapikan."
"Toh kamu juga menikmati permainan kita, kan?" Tanya Aries tersenyum tipis.
"Mana ada!" Bela Yuka.
"Oh ya? Siapa yang meminta untuk terus mempercepat gerakan saya? Dan kalau tidak salah, selama permainan kamu selalu mendesah nikmat."
Skakmat!
Yuka tidak dapat menjawab. Jika dibilang dirinya menikmati, hal itu memang benar. Tapi itu karena pengaruh obat perangsang, kan..? Atau, dirinya sendiri memang 'akan' menikmati walaupun tanpa efek obat perangsang?
Sekali lagi Yuka mengacak-acak rambutnya.
"Jangan diacak-acak... Nanti rambut kamu rusak." Ucap Aries.
"Ahh, bodoamat!" Jawab Yuka frustasi.
Cup!
"Udah, mandi sana." Aries mengecup singkat bibir Yuka, membuat Yuka terkejut dengan tingkah Aries.
Seperti orang linglung, Yuka berdiri. Ia berjalan menuju kamar mandi menggunakan selimut, ia berjalan dengan hati-hati dan perlahan karena seluruh tubuhnya masih sedikit sakit.
'Jadi ini yang salah gue apa pak Aries? Gue kah? Secara, kan gue yang goda dia, gue juga alesan dia buat ml. Tapi, dia juga salah kan?' Yuka menggaruk kepalanya bingung.
'Atau... Ga ada yang salah? Kan kami sama-sama menikmatinya... Entahlah. Udah, Yuka, anggep aja ga terjadi apa-apa.'
Yuka berjalan menuju cermin kamar mandi untuk menggosok gigi. Adegan dimana ia menelan sper*a Aries berputar kembali.
Blush-!
Wajahnya memerah. Yuka merutuki kebodohannya yang mau mengikuti ucapan Aries.
'Tapi gue baru tau kalo rasa sper*a cowo kayak gitu.' Aries menyentuh bibirnya.
Yuka menggelengkan kepalanya pelan, kok dia mikirin itu sih?
'Tunggu, ini apa?' Batin Yuka memperhatikan banyak tanda berwarna merah di leher, bahu, bahkan di dada dan putingnya.
'Aihh, udahlah...' Yuka tidak mau pusing, dirinya segera menggosok gigi dan dilanjutkan membersihkan badannya yang sudah dibuat tak suci oleh Aries.
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Horny
Romance"Ja- jadi kamu beneran Aries??" -Yuka Alexandra "Ya... Kenapa hm?" -Aries Alvarez 'Wtf-! Selama ini gue pacaran sama orang yang udah gue anggap adek sendiri? Yang udah gue asuh dari kecil? Hah, demi apa-!' Gimana sih?? Jadi pengasuh, malah pacaran...