rest 4.

158 18 5
                                    

Ciee~

Yang nunggu sabar banget😇
Sorry,harus  nya minggu udah up tapi nothing kouta🤓

Enjoy~~

















Jisung dan chenle tangah berhadapan,keduanya memutuskan untuk bicara sebentar

"Chenle"

"Jisung"

"Kau duluan saja"ujar chenle karena mereka bicara bersamaan

"Aku minta maaf solah ucapan ku tadi,kau pasti tersinggung"uca oop jisung

"Hm...tidak masalah,presepsi mu tentang ku hanya suka pada uang mu itu juga benar,tapi soal memperdu–ya terserah apa katamu,tapi aku benar-benar serius akan hal itu"Jelas chenle

Jika benar apa yang di katakan haechan,bisakah chenle percaya dengan jisung

Pengalaman saat ia masih di bangku kuliah cukup membuatnya tertawa hambar,itu hanyalah obsesi pada seseorang dan bukan menyukai atas dasar cinta

"Apa yang lucu?"tanya jisung saat mendengar tawa chenle

"Eum...tidak ada hanya bernostalgia"ucap chenle

""Kenapa kau mau berada bersama ku?"tanya chenle kemudian

Jisung mengulum bibirnya,jawaban apa yang harus ia ucapkan atas pertanyaan chenle,sedangkan ia sendiri masih bertanya-tanya untuk apa chenle baginya

"Bisa aku bercerita?"tanya jisung

Chenle mengangguk saja sebagai jawaban

"Aku dulu mempunyai adik,nama nya koeun...di manis cantik dan baik...hubungan kami bukan hanya terbatas kakak dan adik,aku... menyukai nya entah itu atas dasar apa tapi hati berdebar saat bersama nya..."jisung memegang dadanya kala kenangan manis bersama koeun terlintas

"Tapi semua itu hanya sebatas rasa,aku mulai membenci ya saat ia membunuh ibu kami dengan tangan nya sendiri,ia pun mejadi gila dan mengakhir hidupnya sendiri"ucap jisung tanpa ragu,ia memang sudah membenci koeun tapi sisi lain koeun masih membekas di ingatan nya

"Lalu?"tanya chenle,ia merasa bingung jisung menceritakan hal itu padanya

"Aku melihat mu seperti aku melihat koeun yang baik"lirih jisung

Chenle mendengus,entah kenapa dada nya sesak"kau hanya melihat ku sebagai orang lain?"tanya chenle

"Karena aku merasa jika aku tak berhak untuk mu karena aku baru mengenal mu,aku hanya orang asing yang mengikat mu atas alasan yang tidak jelas"ucap jisung

Chenle tertawa dan memegang kepalanya ia sedikit pening"ku rasa aku sudah mabuk"lirih nya,entah kenapa tapi ia ingin mengatakan nya

"Bagaimana jika aku menyukai mu,apa aku berhak atas itu?"tanya chenle kemudian,ia memang harus mengatakan walau otak dan hati nuraninya berbeda pendapat

Jisung sedikit terpaku,apa kata chenle tadi?

Menyukai?

Perasaan nya tak bertepuk sebelah tangan,begitu?

Chenle mengambil botol bir dan beranjak dari duduk nya ia berjalan ke arah jisung berdiri di hadapan polisi jakung itu

"Hilangkan keraguan di antara kita,aku ingin mencoba menyukai mu"ujar chenle,ia meminum bir dan menahan nya di mulutnya

Dengan tanpa aba-aba ia menunduk dan mencium jisung,tak hanya di sana dominan yang paham pun melumat bibir candu yang ia amati stiap pria itu tidur lalu memegang tengkuk chenle agar memperdalam ciuman nya

SILENCE (Criminal Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang