Chapter 10

374 50 5
                                    

Dokter Teddy mengendarai mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya. Mereka lalu tiba di belokan ke luar kota, menuju jalanan yang sepi.

Jennie yang selama ini diam karena menahan rasa tegang dalam perjalanan menoleh dan menatap Dokter Teddy penuh rasa ingin tahu. "Kita akan ke mana, dokter?"

Dokter Teddy menoleh lalu tersenyum manis. "Ke rumah di pinggiran kota, tempatnya seperti villa di pegunungan. Kau akan aman di sana dan Tuan Taehyung tidak akan bisa menjangkaumu."

Jennie menganggukkan kepalanya dan menatap lurus ke depan. Pemandangan di luar adalah hutan dan jalanan yang berkelok-kelok. Malam makin gelap dan Jennie mulai merasa mengantuk. Akhirnya, dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman di kursi dan mulai tertidur.

***

Taehyung menatap marah pada perawat yang dibius untuk menggantikan Jennie di ranjang. Dua pengawalnya yang tadi berjaga di kamar Jennie berdiri ketakutan dengan wajah lebam bekas pukulan Taehyung. "Kenapa kalian bisa sebodoh itu, hah?" Suara Taehyung terdengar tenang, tetapi intensitas kemarahannya membuat bulu kuduk dua anak buahnya berdiri.

Para pengawal itu saling bertatapan mencoba berkata-kata, tetapi tak bisa. Mereka memang bersalah. Norman sebagai atasan mereka telah menginstruksikan untuk memeriksa siapapun sebelum masuk dan keluar dari ruangan Jennie. Tetapi karena Dokter Teddy tampaknya terbiasa keluar masuk ruangan ini dengan bebas, mereka jadi lengah dan membiarkannya. Siapa sangka kalau Dokter Teddy adalah Jackal yang ditakuti itu?

Taehyung masih menatap marah kepada kedua pengawalnya, memikirkan hukuman apa yang cukup kejam untuk dilimpahkan atas kebodohan mereka. Jennie melarikan diri, dan bukan hanya melarikan diri. Demi Tuhan! Perempuan itu sekarang ada di tangan Jackal.

Norman datang, menyerahkan setumpuk berkas lagi, mengalihkan perhatian Taehyung. "Sepertinya dugaan Anda benar, Tuan Taehyung. Profil Dokter Teddy sangat mirip dengan profil Jackal. Dia lulusan jenius dari kedokteran, kehidupannya sangat misterius, dan menurut desas-desus, ibunya meninggal karena bunuh diri. Dia baru masuk mendaftar ke rumah sakit ini dua bulan yang lalu, dan ketika kami melakukan pengecekan terhadap masa lalunya, semuanya kosong, tidak ada satupun data tentangnya, seolah semuanya dihapus."

"Cari sampai dapat," Taehyung menggertakkan giginya. "Apapun itu, alamat, nomor mobilnya, apapun untuk bisa mengarahkan kita kepadanya. Kita harus menemukan Jennie, sebelum terlambat." Taehyung memejamkan mata, sejenak merasakan sesak di dadanya.

Jennie harus selamat, meskipun sekarang hal itu diragukan, karena Jennie berada di tangan Jackal yang sangat kejam. Taehyung akan menempuh segala cara untuk mendapatkan Jennie kembali, selamat, dan hidup-hidup.

***

"Jennie, kita sudah sampai," Dokter Teddy mengguncang bahu Jennie lembut. Jennie membuka matanya dan menemukan mobil mereka diparkir di sebuah villa tua berwarna putih yang sangat indah dihujani cahaya lampu yang remang-remang.

Dokter Teddy turun terlebih dahulu, lalu membuka pintu penumpang dan membantu Jennie turun. Mereka berjalan bersisian memasuki teras rumah, ketika Dokter Teddy membuka kunci pintu rumah itu, Jennie mengernyit dan bertanya, "Ini rumah Dokter Teddy?"

Lelaki itu tersenyum lagi dan menggeleng. "Bukan, ini properti milik sahabatku yang dititipkan kepadaku. Sekarang dia sedang di luar negeri. Kupikir tempat ini adalah tempat yang paling aman untukmu sekarang-sekarang ini. Kau bisa bersembunyi di sini sementara, karena aku tahu Tuan Taehyung pasti sedang sangat marah sekarang dan pasti dia akan menggunakan segala cara untuk mencarimu."

Jennie menggigil mendengar kemungkinan itu dan membiarkan dirinya dihela masuk ke dalam vila itu. Bagian dalam villa itu sangat indah, secantik bagian luarnya, dengan ornamen Belanda yang kuno dan rapi, tampak begitu nyaman untuk ditinggali.

Sleep With The Devil || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang