Chapter 02

436 55 5
                                    

Taehyung Raveno merasa muram malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung Raveno merasa muram malam ini. Entah kenapa. Dia sedang ingin menghajar seseorang, atau kalau perlu, membunuh seseorang. Malam ini dia datang ke klub bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk mencari masalah. Dengan dikelilingi para bodyguard-nya yang selalu siap menjaganya, meskipun sebenarnya tidak perlu, karena Taehyung menguasai beberapa keahlian bela diri. Tetapi ketika kau punya uang banyak, memang lebih baik jika kau membiarkan orang lain melakukan segala sesuatunya untukmu.

Pemilik klub sendiri yang menyambutnya. Tentu saja, mengingat betapa besar hutangnya kepada Taehyung. Dengan tergopoh-gopoh lelaki gendut itu menggiringnya ke kursi VIP terbaik, "Anda bisa memilih siapapun untuk menemani Anda," gumam si pemilik klub dengan nada menjilat.

Taehyung menatap ke sekeliling dengan tak berminat, menatap semua perempuan di sana yang hampir-hampir seperti semut mengelilinginya, dengan tatapan berharap untuk dipilih. Terlalu murahan. Gumamnya dalam hati, semua manusia di dunia ini murahan dan penjilat. Taehyung memutuskan tidak memilih siapapun, ketika tatapan matanya terpaku pada perempuan itu. Perempuan yang tampak salah tempat di klub malam mewah ini. Mengenakan baju luar biasa seksi tetapi tampak tidak nyaman di dalamnya.

Tanpa sadar seulas senyum jahat muncul di bibirnya. "Aku mau dia," gumamnya sambil menunjuk perempuan itu.

***

"Aku mau dia."

Kalimat itu diucapkan dengan nada malas yang tenang, tetapi gaungnya terdengar ke seluruh ruangan. Entah kenapa suasana hiruk-pikuk itu menjadi hening. Dan Jennie merasakan semua tatapan tertuju padanya. Pada dia yang sedang bersandar di meja bar, sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dengan gugup Jennie menegakkan tubuhnya, berusaha membalas tatapan mata semua orang, lalu matanya terpaku pada mata itu, mata cokelat pucat sehingga nyaris bening, menyebabkan pupil matanya tampak begitu hitam dan tajam.

"Cepat kesana. Dia menginginkanmu," sang bartender yang berdiri di belakangnya berbisik kepadanya, seolah takut kalau Jennie tidak cepat-cepat menuruti keinginan Taehyung, akan berakibat fatal.

Jennie mengernyit pada Taehyung, mencoba menantang mata laki-laki itu, yang masih menatapnya dengan begitu tajam tanpa ekspresi.

"Apakah... apakah..." Jennie berdehem karena suaranya begitu serak, "Apakah Anda ingin dibawakan minuman?"

Taehyung hanya menatapnya beberapa saat yang menegangkan, lalu menganggukkan kepalanya. "Bawakan satu, minumanku yang biasa."

Secepat kilat sang bartender meracik minuman kesukaan Taehyung, minuman yang biasa. Tangan Jennie gemetar ketika menerima nampan minuman itu. Sedikit lagi Jennie... gumamnya mencoba menyemangati dirinya sendiri. Sedikit lagi semua dendammu akan terbalaskan...

Sedikit lagi... Jennie mengucapkan kata-kata itu bagaikan doa, dengan langkah gemetar dia mendekati Taehyung yang duduk bagaikan sang raja, menunggunya.

Sleep With The Devil || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang