Chapter 16

306 49 2
                                    

"Tidak!" Jennie berseru. Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya. Jennie tidak tahu banyak tentang kehamilan, dia tidak punya pengalaman. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Jennie langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya.

"Kau harus membunuhku dulu kalau kau berniat melaksanakan niatmu itu, Taehyung Raveno! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!"

Taehyung menatap Jennie dengan pandangan penuh kesakitan. "Aku tidak bisa, Jennie. Aku tidak bisa kalau kau hamil!" Lelaki itu mengacak rambutnya, berdiri, lalu menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuk dirinya dan meneguk cairan keras itu sekali teguk. Ketika dia membanting gelasnya dan menatap Jennie, matanya menyala-nyala. "Ruby... dia sempat hamil, kau tahu... kemudian keguguran..."

Jennie tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Taehyung. Nama Ruby seakan tabu untuk diucapkan sejak Jennie masuk ke rumah ini sebagai Nyonya Raveno. Dan sekarang, Taehyung sendiri yang mengangkat topik itu ke permukaan.

"Tetapi kondisiku dan Ruby berbeda, aku sehat-sehat saja..."

"Yang tidak orang lain ketahui adalah Ruby hamil lagi setelah keguguran itu," Mata Taehyung nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Jennie di ruangan itu. "Aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan, aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi. Aku bahkan sudah membuat janji temu dengan dokter untuk operasi vasektomi. Tapi Ruby berhasil hamil lagi, dan dengan keras kepala, dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau aku mengetahuinya, dia akan meminta aku menggugurkannya." Napas Taehyung tercekat. "Ketika dia meninggal seperti tidur di atas ranjang, dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Ruby sudah hamil tiga bulan. Kehamilan itulah yang memperburuk kondisinya dan membuatnya semakin lemah... kehamilan itu yang membunuhnya!"

"Tapi aku tidak sama dengan Ruby, Taehyung," Jennie menyela, berusaha mengembalikan Taehyung ke masa kini. "Aku sehat dan kuat, dan bayi ini tidak akan membebaniku."

"Aku tidak mau kau sakit karena kehamilanmu!" Taehyung menyela marah, dan ketika menyadari wajah Jennie memucat karena suaranya yang meninggi, Taehyung memperlembut suaranya. Tatapannya memohon, "Aku minta padamu, Jennie, gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita. Aku tidak menginginkan bayi."

Dada Jennie bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk. Teganya Taehyung, dan betapa egoisnya dia! Betapapun Taehyung merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan Ruby, seharusnya lelaki itu sadar bahwa yang ada di perut Jennie ini adalah darah dagingnya, anaknya! Sebegitu tidak berharganyakah Jennie di mata Taehyung sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan Taehyung kepada Ruby?

"Tidak, Taehyung," Jennie menegakkan dagu, menahan sakit hatinya yang meluap-luap. "Aku tidak akan pernah menggugurkan bayi ini apapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah..." Jennie menatap Taehyung dengan tatapan terluka yang dalam. "Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga... dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku."

Taehyung tertegun mendengar ancaman Jennie itu. Dia menatap Jennie dan menyadari bahwa perempuan itu terluka. Taehyung terlalu terburu-buru mengucapkan isi hatinya, dan itu melukai Jennie. Dengan frustrasi, dia mengacak rambutnya setengah marah.

"Dengar, Jennie, jangan kekanak-kanakan. Kalau kau hanya ingin menentangku..."

"Aku tidak ingin menentangmu!" Jennie setengah berteriak, kali ini emosinya pecah dan berderai. "Aku tidak peduli perasaanmu atas masa lalumu dengan Ruby, tetapi aku sekarang ada di sini, hidup dan bernapas saat ini. Dan kau memaksaku untuk menggugurkan anakku! Menurutmu apa yang harus kulakukan selain melindungi anakku sekuat tenaga? Anakmu juga!!"

Sleep With The Devil || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang