bagian-10

123 7 1
                                    

Happy Reading phi nong!!

Semua orang kini sudah sampai di rumah Pawat dan Nanon rumah dimana Khaotung dirawat, semua masuk ke rumah dan duduk di ruang tengah Perth dan First mereka berdua masuk ke ruangan Khaotung untuk melihat Khaotung.


Perth benar-benar tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat melihat Papahnya yang terbaring tidak berdaya dengan selang dimana-mana ia pun lalu mendekat ke arah Khaotung dan duduk di kursi yang ada di ruangan tersebut.

Ia menggenggam tangan Khaotung lalu menciumnya cukup lama hingga mengeluarkan air mata, First yang melihat Perth menangis langsung berjalan mendekati Perth dan memeluknya dari samping berusaha menenangkan anaknya tersebut.

Cukup lama First dan Perth berada di ruangan itu kini mereka pun keluar dari sana untuk bergabung dengan yang lainnya di ruang tengah, disana hanya terlihat Nanon dan Chimon yang sedang mengobrol entah dimana Winny dan juga Satang.

"Winny sama Satang dimana Chii?" tanya Perth.

"Itu mereka lagi beli makan siang keluar kenapa butuh sesuatu?" jawab Chimon sambil melihat ke arah Perth.

"Oh engga cuma nanya doang, aku ke kamar mandi dulu ya Dad" First pun hanya mengangguk setuju lalu ia pun duduk bergabung dengan Nanon dan Chimon dan Perth pergi ke kamar mandi yang dekat dengan dapur.

Tak lama kemudian Winny dan Satang sudah kembali dari luar terlihat Winny yang ribet membawa beberapa kantong plastik sedangkan Satang ia hanya sibuk makan eskrim coklat yang ada di tangannya.

"Astaga Satang kamu bukannya bantuin Winny malah sibuk sama eskrim mulu heran" oceh Chimon kepada Satang.

"Ih papi gapapa dong lagian kan Winny udah biasa ya kan sayang" ucap Satang lalu tersenyum kepada Winny dengan menunjukan giginya yang rapi.

"Jangan di biasain dong Satang kamu ya ih" geram Chimon.

"Gapapa Chii jangan di marahin dong Satang nya" ucap Perth yang tiba-tiba datang dari arah dapur.

"Tuh Daddy aja ga marah ko Papi marah sii" ucapnya dengan menunjukan wajah cemberutnya.

"Hadeh manjain aja terus anak lo tu Perth" ucap Chimon sedikit kesal.

"Ih biarin emang aku anak Daddy wlee" ucapan Satang pun membuat semuanya terdiam termasuk dirinya sendiri.

Satang pun melihat ke arah Perth yang melihatnya dengan penuh kasih sayang lalu ia pun menunjukkan senyum kepada Daddy tersebut.

"Memang bener kan?aku anak Daddy?" ucap Satang sambil tersenyum.

Perth yang mendengar itu tersenyum sampai berkaca-kaca ia tidak menyangka bahwa anaknya sudah menerima kembali sebagai Daddynya.

"Kamu emang anak Daddy Satang" ucap Perth lalu memeluk Satang tanpa aba-aba, Satang terkejut tetapi ia dengan senantiasa menerima dan membalas pelukan Daddynya itu.


Langit sudah berubah menjadi gelap, matahari sudah menyelesaikan tugasnya dan kini muncullah bulan yang berbentuk bulat sempurna terlihat indah di langit sana, lampu-lampu sudah menyala, semua anak-anak sudah masuk ke dalam rumah begitupun dengan Winny dan Satang ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya tanpa Chimon karena ia ingin menemani Nanon dikarenakan Pawat tidak akan pulang ke rumah ia tiba-tiba menelpon Nanon jika dia harus berangkat ke luar kota hari ini juga tanpa persiapan apapun karena besok siang Pawat akan sudah ada di rumah.

Setelah berpamitan kepada semua orang Winny dan Satang pun langsung menuju ke garasi rumah Pawat dan Nanon dan memasuki mobil dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

Malam yang hening lampu-lampu jalan yang memancarkan cahaya membantu semua orang dengan kecerahannya itulah yang di lihat oleh pasangan ini saat keluar dari gerbang rumah Pawat dan Nanon.

"Mau langsung pulang atau mampir kemana dulu gitu?" tanya Winny kepada Satang yang terus melihat ke arah jendela.

"Sayang?" panggil Winny kepada Satang karena ia tidak mendengar suara Winny.

Lalu tanpa aba-aba ia menutup penuh jendela yang sedang di lihat Satang.

"Ih ko di tutup sih kan indah tuh" cemberut Satang sembari melingkarkan tangannya.

"Lagian kamu di panggil ga jawab" ucap Winny terkekeh.

"Mau pulang dulu atau mau mampir ke mana gitu?" tanya Winny sekali lagi.

"Mau pulang aja" ucap Satang datar.

Winny tidak menjawab ia hanya mengangguk tanda mengerti lalu tiba-tiba ia berhenti di tengah jalan keluar meninggalkan Satang yang masih marah dan melihatnya dengan tatapan aneh.

"Dih win kamu mau kemana heii" teriak Satang namun tidak di dengar oleh Winny.

"Aneh dasar huhh" gumam Satang ia pun memutuskan untuk memainkan handphonenya sembari menunggu Winny datang.

Tak lama Winny pun datang dengan membawa buket bunga dan beberapa makanan manis di tangannya, ia mengetuk jendela mengode supaya Satang membantunya membuka pintu, Satang pun membuka pintu tanpa melihat ke arah Winny.

Winny masuk lalu ia memberikan barang bawaannya kepada Satang, Satang yang sedang asik bermain handphone seketika berhenti dan melihat Winny.

"Apa ini?" tanya Satang.

"Buat kamu sebagai tanda maaf aku tadi udah bikin kamu badmood" ucap Winny sambil tersenyum manis kearah Satang.

Satang pun seketika tersenyum dan menerima barang bawaan yang di bawa Winny.

"Makasih ya kamu emang yang terbaik" ucap Satang langsung memeluk Winny.

"Iya sama-sama, tapi akunya ga di kasih hadiah gitu sebagai tanda ucapan terimakasih" ucap Winny dengan nada menekan.

Satang tersenyum lalu ia mendekatkan wajahnya ke pipi Winny dan langsung menciumnya, merasa kurang puas ia memajukan bibirnya tanda ingin di cium oleh Satang, Satang terkekeh lalu mencium bibir Winny sekilas.

"Duh manis apalagi kalo lama pasti manis banget" ucap Winny.

"Apalah mesum udah pulang dulu nanti di rumah itu mah" ucap Satang yang membuat Winny semangat dan langsung melajukan mobilnya kembali.


"Belum tidur Chii? ngapain masih di dapur?" tanya Perth yang muncul dari belakang rumah.

"Lagi bawa minum abis ngapain dari belakang?" tanya Chimon kembali.

"Oh ini abis nerima telpon dari Santa" kata Perth.

Chimon pun hanya tersenyum sembari mengangguk lalu ia membawa botol air yang sudah di isi untuk di bawa ke kamar.

"Chii" lirih Perth.

"Hm, kenapa?" ucap Chimon yang langsung melihat ke arah Perth.

"Maaf..." ucap Perth.

"Untuk?" tanya Chimon dengan mengerutkan dahinya.

"Maaf kalo gua masih pengen lo buat balik" kata Perth dengan lirih sedih.

"Lo tau keadaannya sekarang beda lo udah ada Santa kita ga mungkin bisa balik lagi Perth" jelasnya.

"Lupain buat hidup lo yang baru, kita harus gini buat anak-anak apalagi Satang dia orang yang paling sayang sama lo, sekarang dia udah bisa nerima lo gua mohon jangan sia-siain lagi" lanjut Chimon setelah mengatakan semua itu Chimon pun berjalan menuju kamarnya dan meninggalkan Perth yang masih berdiri memandangi Chimon dari belakang.



hai everyone ga nepatin janji ya? uh sorry 😔
kemaren sempet lupa alurnya jadi mikir lagi untung inget maaf yawww🙏🙏
janlup vote guys lopyuuuu

life after married (WS S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang