Waktu berlalu dengan cepat, dan kehidupan di istana Obscura terus berlanjut meskipun ada bayang-bayang ketegangan yang meliputi hubungan antara Lucien dan Seraphina. Setiap hari membawa rutinitas baru, namun ancaman dari Thalia tidak pernah benar-benar menghilang. Sementara itu, Thalia terus memikirkan cara-cara baru untuk mempengaruhi dan merusak hubungan mereka, berusaha untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri.
Pada suatu pagi yang cerah, Seraphina tengah menikmati sarapan pagi di ruang makannya. Sarapan kali ini terasa berbeda; meskipun hidangan yang disajikan tampak menggugah selera, perasaannya tidak tenang. Beberapa hari terakhir, rumor-rumor yang disebarkan Thalia mulai merembes ke dalam kehidupan sehari-harinya, membuat Seraphina merasa tidak nyaman dan waspada.
Ketika Seraphina sedang menikmati secangkir teh, salah satu pelayan istana masuk dan memberikan selembar surat yang tampaknya penting. "Nona Seraphina, ini untuk anda," kata pelayan tersebut dengan sopan.
Seraphina menerima surat itu dengan penuh perhatian, membuka segelnya dengan lembut. Dia membaca isi surat dengan cepat, dan wajahnya berubah menjadi cemas. Surat tersebut berisi sebuah undangan ke sebuah acara sosial yang tampaknya tidak familiar baginya. Namun, apa yang membuatnya lebih khawatir adalah fakta bahwa acara tersebut dirancang untuk menonjolkan berbagai individu dari kalangan masyarakat yang berbeda, termasuk rakyat biasa seperti Thalia.
Seraphina segera pergi menemui Lucien di ruang kerjanya. Lucien, yang tengah menyelesaikan beberapa dokumen penting, menyambutnya dengan senyum hangat. Namun, senyum itu memudar ketika dia melihat ekspresi cemas di wajah Seraphina.
"Ada apa, Seraphina?" tanya Lucien, menempatkan dokumennya dan memusatkan perhatian penuh pada tunangannya.
Seraphina menunjukkan surat undangan itu kepada Lucien. "Lucien, aku baru saja menerima undangan ini. Ini tampaknya adalah acara sosial besar yang akan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk rakyat biasa, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres."
Lucien membaca surat tersebut dengan seksama. "Aku juga merasa ada yang tidak biasa, apakah ada informasi tambahan mengenai acara ini?"
Seraphina mengangguk. "Sepertinya acara ini bertujuan untuk mempromosikan hubungan antara kalangan bangsawan dan rakyat biasa, namun, aku merasa bahwa ini mungkin adalah bagian dari rencana Thalia untuk menciptakan keretakan di antara kita."
Lucien mengerutkan kening, berpikir keras. "Kita harus berhati-hati, aku akan memastikan bahwa keamanan kita diperhatikan dengan ketat selama acara tersebut, dan aku ingin kau tahu bahwa aku selalu di sisimu."
Seraphina merasa lebih tenang setelah mendengar kata-kata Lucien. "Terima kasih, Lucien, aku tahu kita bisa menghadapinya bersama."
Hari acara tiba, dan istana Obscura dipenuhi dengan persiapan untuk menyambut tamu-tamu dari berbagai kalangan. Semua orang diundang untuk bergabung dalam acara tersebut, termasuk rakyat biasa dan kalangan bangsawan. Thalia, dengan penampilan yang anggun dan penuh percaya diri, tampaknya sudah siap untuk memainkan perannya dalam acara tersebut.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari tuan rumah. Suasana di ruang acara terasa meriah, dengan berbagai hidangan lezat dan hiburan yang memanjakan tamu-tamu. Lucien dan Seraphina tiba bersama, dan mereka segera menjadi pusat perhatian di antara para tamu.
Ketika Lucien dan Seraphina memasuki ruang acara, mereka merasakan tatapan berbagai orang yang penasaran. Thalia, yang telah memanfaatkan acara ini untuk mendekati Lucien, memperhatikan setiap gerakan mereka dengan penuh perhatian. Dia merasa bahwa ini adalah kesempatan emas untuk menciptakan skandal yang akan mengguncang hubungan mereka.
Selama acara, Thalia mencoba untuk mendekati Lucien dengan berbagai cara. Dia berusaha untuk menunjukkan kehadirannya dan berusaha menarik perhatian pangeran dengan sikap manis dan penuh perhatian. Namun, Lucien tetap bersikap dingin dan tidak menunjukkan minat pada Thalia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two Love
FantasiDalam kemegahan kerajaan Obscura, Lucien, putra mahkota yang terkenal dengan keteguhannya, dan Seraphina, putri Duke yang elegan, telah mengikat cinta sejati mereka dalam pertunangan yang penuh harapan. Namun, kehadiran Thalia, seorang pelayan istan...