하나

9.6K 326 3
                                    

Marklee si pemuda manis yang sangat ramah adalah seorang dokter baru di rumah sakit tempat ia bekerja.

Selama pelatihannya satu bulan yang lalu, ia resmi di terima menjadi dokter spesialis imunologi dan anak.

Karena pemikirannya yang cepat tanggap memahami sesuatu membuat para seniornya langsung menerimanya tanpa melakukan pelatihan kedua.

____________________________

Jam 8 malam

Drttt

"Halo?".

"Mark, apa kamu bisa datang ke rumah saya? Anak saya lagi sakit, saya sudah mencoba menghubungi yang lain tapi mereka sibuk semua".
Ucap Jung jaehyun selaku donatur rumah sakit tempat mark bekerja.

"Baik pak, saya akan ke sana".

"Terima kasih ya, nanti saya kirim alamatnya".

"Sama-sama".

Ting

Notifikasi ponselnya berbunyi menandakan sang donatur sudah mengirimkan alamatnya.

Mark langsung bergegas menuju ruang khusus yang berada di apartemen nya untuk mengambil segala keperluan yang harus ia bawa.

Setelah cukup, ia segera mengganti baju dan setelahnya pergi menuju kediaman keluarga Jung.

***

Mark kira, pas dia datang cuma rumah biasa ternyata yang ia lihat adalah istana berkedok mansion!

Besar banget! Ia belum pernah menemui rumah se gede ini.

Saat memencet bel tersebut, pintu besar itu terbuka menampilkan wajah manis seorang namja yang mark duga itu adalah istri Jung yaitu Jung taeyong.

Setelah beberapa menit berbincang di sofa ruang tamu, keduanya terlihat akrab satu sama lain.

Sang suami dan anak sulungnya ada di ruang kerja pribadi mereka, melanjutkan pekerjaan yang tertunda karena terlalu sibuk mengkhawatirkan si bungsu.

Dan mark gak tau bahwa mereka punya satu anak lagi.

"Kamu ke atas langsung masuk aja ke kamar disebelah kiri, itu adalah kamar anak bungsu saya".

"Bungsu?".
Mark menatap bingung ke arah istri sang donatur.

"Iya, kalau yang sebelah kanan punya Jeno kakaknya jeano".

Mark mengangguk mengerti, ternyata keluarga Jung punya dua anak, dia kira cuma satu.

Setelah mendapat izin dari tuan rumah, ia pun berjalan menaiki tangga menuju kamar si kecil.

'Manis banget, cocok nih jadi mantu'

Ceklek

Memegang gagang pintu kamar tersebut dan membukanya.

Terlihat gundukan kecil di balik selimut mahal itu, kaki mungilnya melangkah mendekat.

Perlahan ia duduk di samping kasur,
Menatap dengan tatapan lembut.

"Hai ganteng".
Sapanya mencoba menghibur Jeano dengan cara memujinya.

Anak itu menyingkirkan selimut dan berbalik arah menghadap orang yang tadi menyapanya.

Mark membulatkan mata, ternyata bocah berusia 4 tahun ini memang tampan, oh...dia jadi penasaran dengan kakak dari jeano seperti apa wajahnya.

"Hai juga kakak cantik".
Balasnya seraya mendudukkan diri menyandar pada headboard dan di bantu oleh mark yang sempat tertegun saat mendengar ucapan anak kecil itu.

Suhu panas di badan si kecil sangat terasa saat mark menyentuh kulitnya.

"Kamu demam, sayang?".

Anak itu mengangguk lalu memeluk tubuh pemuda manis itu tiba-tiba.

Mark tersenyum, membalas pelukannya sembari mengusap rambut halus jeano.

"Kakak periksa suhu tubuh kamu ya".

"Hm".

Mark mengambil termometer dari tas kecil yang ia bawa dan mulai memeriksa.

Mata bulat itu menatap alat itu terkejut, demam jeano melebihi angka 38 derajat celcius.

"Jean udah minum obat?".

Anak itu mengangguk.

"Obat apa?".

Jari mungilnya menunjuk meja dekat kasurnya.

Mark memperhatikan obat itu
'Ini obat yang benar tapi kenapa demamnya gak turun?'

"Jean bisa minum obat lain gak?".

"Bisa kak".
Jawabnya, kembali memeluk tubuh mark.

"Kakak ganti obatnya, gimana?".

Anak tampan itu mengangguk di pelukannya.

"Kakak kompr____".

"Gak mau!".

"Kenapa, hm?".

"Jean cuma mau tidur sama kakak".
Jeano semakin menyamankan posisi membuat mark terkekeh gemas.

Bahkan jarang jika seorang pasien anak kecil seperti jeano ini mudah akrab dengan dokter yang baru bertemu untuk pertama kalinya.

"Baik lah".

***

Dengkuran hangat Jeano terasa di dadanya, mark cukup sulit memisahkan diri. Tubuhnya di peluk sangat erat.

Sebenarnya mark punya banyak waktu untuk menemani adik dari Jeno ini, tapi ia takut jika pak jaehyun bertanya-tanya kenapa ia lama sekali di kamar sang anak.

Lamunannya buyar ketika pintu itu terbuka, menampilkan seorang pemuda tampan yang sangat mirip dengan anak kecil di dekapannya ini.

Orang itu berjalan mendekat.

"Apa adikku baik-baik saja?".

Nomark

TBC

Book baru guys

Book baru guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Link:bio

Link:bio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
true love {Nomark}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang