1K 86 2
                                    

Sekarang mark tengah membantu taeyong memasak di dapur, sedangkan bocah tampan itu sedang duduk di meja makan menunggu sarapannya.

Jaehyun dan jeno sudah berangkat ke kantor mereka se jam yang lalu.

Ting tong

Terdengar bel berbunyi, taeyong menghentikan kegiatannya memotong sayuran, ingin beranjak membuka pintu tapi mark dengan cepat menahannya.

"Biar aku saja, mama lanjutin aja".

Taeyong tersenyum dan mengangguk
"Baiklah".

Setelah mendapat persetujuan, mark segara berjalan ke arah pintu.

Panggilan mama itu taeyong yang mau, walaupun mark sempat menolak tapi istri dari jaehyun itu bersikeras memaksanya.

"Samain aja manggilnya kayak Jeno dan jeano, biar makin dekat" katanya.

Dan mark sangat tidak paham memilih mengiyakan saja dengan perkataan tersebut.

Ceklek

"Ouh? Siapa ya?".
Tanya seorang gadis cantik yang terlihat arogan.

Sedangkan yang ditanya hanya diam, mark tak tahu harus menjawab apa karena dia juga tamu di sini.

"Hei, kau mendengar ku?".

"A-apa?".

"Jawab pertanyaan ku tadi, kau siapa dan kenapa kau bisa ada di sini?".

"A-aku______".

"Kak dokter~".
Jeano datang tiba-tiba dan memeluk kaki nya, segera mark mengangkat tubuh kecil itu ke gendongannya.

Gadis itu mengubah raut wajahnya, tersenyum lembut ketika jeano datang
"Hai Jean, dia doktermu?".

"Bukan! dia calon kakak iparku".
Jawabnya jutek.

Gadis itu terdiam, apa orang ini benar-benar kekasih Jeno?

'Tidak mungkin'

Sedangkan mark melotot tak percaya.
Hei, jeano ngawur ya kalo ngomong.

"Jean, jangan berbicara seperti itu".
Ucap mark lembut berusaha untuk tak membentak jeano, lalu beralih menatap gadis itu.

"Maaf, saya seorang dokter dan jeano adalah pasien saya, kalau soal tadi Jeano hanya bercanda karena saya juga baru bertemu dengan mereka semalam".
Jelasnya agar tak ada kesalahpahaman.

Gadis itu menghela nafas lega
"Oke, kalau begitu bisakah aku masuk?".

"B-boleh".

Mark bergeser untuk memberi jalan agar gadis itu bisa masuk.

"Di mana mama mu, jeano?".

Yang di tanya tak menjawab, membuat mark menggeleng pelan.
Ada apa dengan anak tampan ini?

Gadis itu beralih menatap mark
"Di mana?".

"Ada di dapur".

_________________________

"Kania? Kok gak ngabarin dulu kalo mau ke sini?".

"Surprise buat mama tae yang cantik".

Taeyong terkekeh, modus...ujung-ujungnya juga pasti cari anaknya nanti.

Taeyong menatap mark yang masih menggendong jeano
"Mark, mama minta tolong bawa jeano ke kamarnya ya".

Ia tau anaknya tak suka dengan kedatangan kania di sini.

Mark mengangguk dan membawa Jeano menuju kamarnya.

Kania memandang tak suka melihat kedekatan keduanya
"Apa dia benar-benar dokter?".

Taeyong mengangguk
"Iya, kenapa?".

"Gak ada, apa Jeno ke kantor hari ini?".

'Tuh kan bener'

"Ya".
Jawab taeyong seadanya.

Kania, sahabat jeno dari kecil. Keduanya selalu bersama, kemana-mana selalu lengket lebih tepatnya sih kania yang selalu nempel, kalau di lihat-lihat mereka seperti sepasang kekasih? Yaaa mungkin kania saja yang merasa seperti itu tapi entah dengan pemuda tampan itu.

Semenjak kania pergi ke luar negeri, hubungan persahabatan mereka menjadi renggang dan mungkin juga karena urusan pekerjaan.

_______________________

Pukul 1 siang, Jeno akan pulang lebih cepat hari ini.

Mengendarai mobil dengan senyuman yang tak luntur sedari tadi.

Entah kenapa ia sangat ingin bertemu dengan jeano dan juga dokter itu.

Selang beberapa menit, ia sudah sampai di pekarangan rumahnya.

Jeno keluar dari mobil, setelah menyuruh bodyguard di sana untuk memarkirkan mobilnya, ia melangkah masuk ke mansion nya.

Mata tajam itu membulat kaget menatap orang di hadapannya

"Kania?".








Nomark

TBC

true love {Nomark}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang