1.1K 93 2
                                    

06:20

Mark sekarang duduk menyandar pada kursi yang ia tempati, menatap pemandangan indah dari atas balkon ini. Sungguh suasana yang sangat sejuk untuk menenangkan diri.

Ia tersenyum seraya mengelus punggung jeano yang kini terlelap kembali dalam dekapannya.

'apa aku izin saja ya hari ini'

Baru ingin meraih ponselnya dari kantong mantelnya, suara pintu terbuka mengurungkan niatnya.

Terlihat Jeno yang sudah rapi dengan jas kerjanya. Sepertinya ia akan pergi hari ini.

"Kalian di sini ternyata".

Mark segera menunduk
"M-maaf tuan".

Jeno menghela nafas pelan
"Ini untuk yang kedua kalinya aku mendengar mu terus meminta maaf".

"M-maaf".

Hei, ada apa dengan pemuda manis ini? Kenapa dia terlihat gugup saat bertemu Jeno?

"Mark, kau kenapa? Apa adikku berkata ka_____".

"Tidak tuan, jeano sangat baik padaku".
Jawab mark cepat, ia hanya malu berbicara dengan orang yang ada di hadapannya ini.

Jeno semakin di buat bingung
"Lalu?".

"Ti-tidak ada".

Jeno beralih menatap adiknya yang terlelap di dekapan dokter manis itu
"Apa aku bisa mengambilnya?".

"A-apa?".

"Jeano, apa kau ada kegiatan hari ini?".

Mark mengangguk ragu membuat Jeno mendekat ke arahnya, ketika tangannya baru menyentuh tubuh sang adik, tiba-tiba jeano terbangun dan kembali memeluk erat mark.

"Kak Jeno mau ngapain?".
Tanyanya dengan wajah cemberut lucu.

"Jean, kak dokter ada tugas hari ini, jadi bisakah kau mengizinkan nya pergi?".

Pandangan jeano beralih menatap dokter manis itu
"Kakak mau pergi?".
Tanyanya dengan nada lirih membuat mark tak tega meninggalkan bocah tampan itu.

Mata bulatnya beralih menatap Jeno
"Apa aku boleh bersamanya?".

"Kau yakin?".
Tanya jeno balik dan di angguki oleh si empu.

"Baiklah, soal pekerjaan mu aku akan meminta papa untuk mengurusnya".

Mark pun mengangguk dan tersenyum manis sambil mengelus kembali punggung Jeano
"Terima kasih".

Jeno berdehem sebagai jawaban. Entah perasaan apa yang sedang ia rasakan ketika senyuman indah itu mengarah padanya.

Jeno mencium kening adiknya yang ada di dekapan mark
"Jean jangan nakal ya".

Jeano mengangguk membuat Jeno tersenyum dan mengusak rambut adiknya gemes.

Pemuda tampan itu menoleh ke arah mark
"Aku tinggal sebentar gak papa kan?".

"Tidak apa, tu___".

"Panggil Jeno saja".

Setelah mengatakan itu, Jeno melangkah pergi meninggalkan keduanya.

"Apa kakak mu seperti itu?".

Jeano menggeleng
"Tidak, kakak ku sangat pendiam, jika ada orang asing datang ke sini, kak jeno akan bersikap acuh pada orang itu. Tapi ketika kak dokter datang, kakak ku seperti....".

Jeano menggantungkan kalimatnya membuat mark semakin penasaran
"Seperti apa?".

"Seperti menyukai kak dokter".
Ucapnya lalu kembali menyamankan posisinya.

Mark tertegun mendengar kalimat yang keluar dari bibir mungil jeano.

Apa itu?

Apa anak kecil bisa men-deskripsikan perasaan seseorang?

'tidak mungkin'

Jeano masih terlalu kecil untuk memahami perasaan.

Nomark

TBC






true love {Nomark}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang