"Kania?".
Gadis itu membalikkan badan menatap Jeno yang mematung di tempat.
"Eoh, kamu pulang cepat hari ini?".
Kania menghampiri jeno dengan raut wajah bingung, padahal tadi mama taeyong bilang anaknya akan pulang sekitar 2 jam lagi. Tapi ini?
"Apa kamu merindukan ku?".
Tanyanya sambil menggoyangkan lengan pemuda tampan itu."Y-ya?".
"Kakak jenoo".
Mendengar panggilan sang adik, Jeno menoleh menatap jeano yang berada di gendongan dokter manis itu.
Jeano meminta mark untuk menurunkan nya.
"Hati-hati Jean"
Ucap mark saat anak itu berlari menghampiri sang kakak.Jeno menangkap tubuh adiknya dan menggendongnya.
"Jean gak nakal kan?".
"Gak, Jean tadi main sama kak dokter".
Jeno tersenyum, mencium pipi gembul sang adik.
Tatapannya beralih menatap dokter manis itu.
Mark mengalihkan pandangan, mencoba menghindari kontak mata dengan Jeno.
Ia sangat malu saat ini.
Kania yang merasa terabaikan pun segera mencampuri suasana
"Jen, apa kamu sibuk? Aku ingin jalan-jalan bersamamu, beritahu aku kembali tentang kota seoul".Bersamaan dengan itu, taeyong datang menghampiri
"Bawa kania mengelilingi kota, Jeno. Mungkin dia sudah lupa dengan tempat ini"."Tapi____".
Jeno menghentikan ucapannya, menatap bingung ketika taeyong menatap nya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Baiklah".
_______________________
"Apa gadis tadi kekasih Jeno?".
Taeyong menggeleng
"Sahabat, tapi sepertinya kania menyukai anak ku".Mark mengangguk pelan, sambil mengelus punggung jeano yang tertidur di pelukannya.
Yahhh, semenjak Jeno dan Kania pergi tadi, kini mereka sedang berada di kamar jeano.
Menidurkan anak tampan itu di kasur nya, sedari tadi jeano terus mengomel ketika mamanya membiarkan sang kakak pergi bersama kania.
Ia tak terima dan berakhir menangis di pelukan mark.
"Apa aku boleh pulang, ma?".
"Eoh, apa kamu sibuk?".
"Tidak, hanya saja aku perlu ke apart untuk mengurus sedikit pekerjaan ku".
Taeyong mengangguk mengerti
"Baiklah".Mark tersenyum, dengan perlahan ia melepas pelukan jeano dan membaringkan di kasur empuknya.
Taeyong mengantar sampai pintu utama
"Datanglah kapan saja jika kamu mau".Mark mengangguk
"Mama katakan saja pada jeano jika dia ingin menemuiku, alamat ku ada di sini, aku juga akan menunggu di apart ku jika kalian datang.".
Sembari menyerahkan alamat nya pada taeyong."Aku mengerti".
Mark tersenyum manis lalu segera pergi ketika taksi online nya sudah datang.
"Dia manis sekali".
___________________________
7 malam
Ceklek
Jaehyun menatap anaknya yang baru pulang, padahal di luar sedang mendung
"Jeno? Kau baru datang jam segini?".Bukannya menjawab, Jeno malah melangkahkan kakinya menuju kamar adiknya.
Membuka pintu lalu menelisik ruangan sang adik.
Terlihat jeano yang tertidur pulas tanpa di temani dokter manis itu.
Jeno berjalan mendekat lalu menarik selimut adiknya hingga sebatas dada.
Mata tajamnya tak sengaja menemukan ponsel seseorang berada di atas meja nakas dekat kasur adiknya.
'apa ini ponsel mark?'
Ia mengantongi benda persegi itu lalu mengecup kening jeano sebentar dan segera pergi dari sana.
________________________
"Ma, kemana dokter itu?".
"Maksud mu mark?".
Jeno mengangguk, membuat taeyong tersenyum nakal. Sejak kapan anak tampan nya jadi seperti ini?
"Pulang, memang ada apa?".
"Aku ingin mengembalikan ponselnya".
Taeyong mengangguk
"Lakukan apa yang kamu mau, alamat apartnya ada di sini".Setelah menerima secarik kertas dari taeyong, ia segera pergi menuju mobilnya.
***
"Apa ponsel ku ketinggalan ya?".
Ucap mark yang sedari tadi panik mencari ponselnya.Ia tak mungkin balik ke sana malam-malam begini, di tambah hujan deras di luar sana membuatnya harus benar-benar pasrah tanpa ponselnya.
Ting tong
Mark mengernyit ketika bel apartemen nya berbunyi, masa iya ada tamu di saat hujan-hujan begini.
Ia beranjak dari duduknya dan membukakan pintu.
Mata bulat itu membulat kaget melihat orang di hadapannya.
"Ya ampun, tuan!!!"
Nomark
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
true love {Nomark}
Novela JuvenilMark seorang dokter yang waktu itu mendapat telpon dari donatur rumah sakit memintanya untuk datang ke mansion besarnya. Jeano, si bungsu keluarga Jung sedang sakit dan butuh perawatan. Di sini awal mula mark bertemu dengan si sulung yaitu Jung Jeno...