07. Bertemu Greta

187 11 0
                                    

"Dimana ini?"

Grasia tidak melihat apapun selain dari ruangan putih kosong tanpa ujung. Dia terperanjat ketika ada yang menepuk bahunya.

Puk...

"Akkhh!! Setan!" teriaknya.

"Tidak berkaca, kau juga setan," ujar gadis bermata zamrud itu.

Gaun merah jambu membalut tubuh ramping, rambut coklat panjang menjuntai sepinggang dengan sebuah tiara menghiasi kepalanya, dia terlihat sangat anggun dan cantik bak dewi. Dia, Greta yang asli. Pasti, Grasia tidak akan salah menebak.

"K-kau?"

"Iya, aku Greta Naethila Grasia of Ravenswood."

"Bagaimana bisa kau mengambil alih kehidupanku, sialan!" Seketika wajah kagum itu berubah menjadi murka, dia menatapnya tajam, kemudian kembali berkata, "kenapa kau membiarkanku masuk ke dalam tubuhmu, hah?"

Greta tertawa pelan, dia tidak tersinggung sama sekali, dia semakin terlihat manis dan Grasia tidak bisa marah padanya jika seperti ini.

"Kau tidak menyadarinya Grasia?" tanya Greta, membuat Grasia menaikkan alisnya.

"Maksudmu?"

"Ini kehidupanmu, kau yang berhak menentukan jalannya, bukan aku."

"Hei, sudah jelas tubuhku ini milikmu, bukan milikku."

"Sejak awal aku tak pernah memiliki kuasa untuk tubuh 'Greta', aku bukan pemiliknya."

Perkataan gadis itu semakin membuatnya bingung. Apa maksudnya? Tidak pernah memiliki kuasa? Lalu siapa pemilik asli dari tubuh Greta?

"Tubuh itu milikmu sendiri, Grasia," ujarnya seakan tahu apa yang sedang dipikirkannya.

"Aku?" tunjuk Grasia pada dirinya sendiri. "Kau becanda?"

Greta tersenyum lalu menggeleng. "Kau adalah putri yang asli, kau yang seharusnya menentukan jalan takdir. Kau tidak perlu mengajukan banyak pertanyaan padaku, percuma, aku tidak bisa memberikan jawaban."

"Tidak, tidak, becandaanmu tidak lucu sama sekali Nona!"

Grasia menyangkal pernyataan gadis didepannya. Menurutnya, perkataan Greta sangat tidak masuk akal, darimana asal usulnya bisa menjadi putri Marquess yang ada di dalam novel, sedangkan dia saja hidup di dunia nyata.

"Apa menurutmu aku sedang bercanda? Berbohong?" tanya Greta dengan wajah serius.

Grasia tidak menjawab, dia diam tak bergeming menunggu kelanjutan dari penjelasan Greta.

"Hah, sudah ku bilang, kau tidak akan menemukan informasi apa-apa dariku," ujar Greta mengerti dengan tatapan mata Grasia.

"Tapi, baiklah aku akan memberikan arahan saja padamu," lanjutnya.

Grasia mulai membuka pendengarannya dan menyimak dengan seksama, bahkan dia sudah menyiapkan catatan dalam pikirannya agar tidak lupa.

"Kau akan mengetahui identitas aslimu sebentar lagi. Caranya adalah dengan mencari sosok musuh tuan Alexander, musuh yang ingin menghancurkan kedamaian di Ravenswood."

"Bukankah itu Steffi?" celetuk Grasia asal.

"Bodoh!" umpat Greta.

Grasia mendengus, harusnya dia tidak salah berasumsi kan? Lagipula menurut pengamatannya selama ini hanya Steffi yang mencurigakan.

"Musuhmu bukan hanya seorang gadis yang merebut cinta pertamamu."

"Heh! Cinta pertamamu, bukan diriku! Aku tidak pernah suka dengan manusia bernama Kael," ralat Grasia.

Choose Your Own Storyline [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang