Bagan 5

395 40 0
                                    

"Hidup itu gak melulu tentang uang, ucap orang yang hidupnya cuma asal nyebut aja dapet"

Pagi yang cuacanya sangat cerah di Bali ini menjadi suasana paling akhir untuk keluarga yang baru cemara tersebut. Semuanya sudah siap berangkat pulang menuju Jakarta lagi.

Keenamnya sedang menunggu di Bandara dengan Ayora yang menyandarkan kepalanya di bahu Kenzo. Kenzo itu diam tapi perhatian banget. Seperti sekarang, dia mengelus kepala Ayora agar gadis itu bisa nyaman bersandar di bahunya.

Sedangkan yang lainnya sibuk dengan dunia masing-masing apalagi Aaron, pria itu terlihat lelah namun tetap menulis di MacBook dengan ponsel yang berada di telinga.

Lain dengan Ayora yang isi kepalanya berputar saat kejadian di pantai. Pria itu, pria itu ada muncul di novel dan Ayora lupa siapa namanya. Tetapi, Ayora jelas tahu siapa dia!

Dia antagonis pria utama! Please, Ayora mau nangis, pantas saja waktu itu Ayora terpaku saat menatap mata birunya, itu karena Ayora merasa familiar dengan sosoknya sama seperti apa yang di gambarkan di novel.

Tampan, berotot, gagah, rambut tertata tapi, mata biru, kulit putih dan jangan lupa cleft chin miliknya.

Di novel dia jatuh cinta kepada Avena semenjak gadis itu sering menemaninya berbincang di club. Tahu sendiri, kan Avena bekerja di club sebagai bartender dan club tersebut adalah milik antagonis itu!

Awalnya Avena hanya di anggap angin lalu, tetapi lama kelamaan antagonis tersebut goyah di karenakan Avena terlihat cantik di matanya saat gadis itu mabuk dan jatuh ke pangkuannya. Entah siapa yang memberi gadis kecil itu alkohol.

Tetapi yang pasti, Avena bangun bangun sudah ada di apartemen antagonis dan semenjak itulah keduanya menjadi dekat. Karena kedekatan itulah yang membuat Antagonis berharap lebih dengan Avena. Tetapi nyatanya, Avena hanya menganggapnya atasan karena gadis itu mengetahui jika antagonis pria tersebut pemilik club tempatnya bekerja.

Protagonis akan tetap menjadi milik protagonis. Seberapa keras perjuangan antagonis pria dan wanita, keduanya tidak akan mampu memisahkan keduanya yang memang sudah di takdirkan bersama oleh penulis.

Sebenarnya antagonis pria tidak pernah menyatakan perasaannya kepada Avena tetapi dari perlakuannya sudah menunjukkan bahwa dia menyukai gadis itu. Bahkan ada part di mana antagonis berniat menculik Avena dan ingin memperkaosnya. Tetapi, semua itu sudah di rancang oleh penulis dan tidak akan pernah terjadi.

Karena ada Rio yang siap sedia untuk menolong Avena, walaupun usianya dengan antagonis pria terpaut 5 tahun, tetapi Rio tidak takut untuk kasih paham antagonis itu sehingga di akhir cerita malah figuran special yang meninggal.

Aneh memang. Dia tidak tahu letak kesalahannya apa, namanya tercoreng, ayahnya yang sudah tak mau menganggap nya anak, di fitnah membakar rumah Avena, lalu di culik oleh kedua protagonis dan terakhir di bunuh oleh antagonis pria. Dan antagonis pria tersebut sudah Ayora goda malam itu!

"Ra! WOY BUDEG!"

Ayora tersentak kaget, ia mengelus dadanya yang berdetak tak beraturan. Matanya menatap tajam Kenzi yang cengengesan tak jelas di hadapannya.

"Kaget ya? Mampus!"

Tinjuan Ayora melayang ke bahu Kenzi sehingga lelaki tersebut mengaduh kesakitan. "Rasain tuh mampus!" Ayora mengibaskan rambutnya, berjalan meninggalkan Kenzi karena pesawat mereka akan take off beberapa menit lagi.

The perfeck AyoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang