Bagan 9🐛

399 60 22
                                    


Hari ini adalah hari pertama Ayora bersekolah setelah sekian lama libur semester, ya tiga minggu saja sih. Dan Ayora cukup rindu dengan kehidupan sekolahnya yang 'dulu' pasti temannya di sana sangat merindukannya.

Ayora mematut dirinya di cermin dengan senyum simpul.

"Cantiknya..." Pujinya kepada dirinya sendiri. Gadis itu mengurai rambut panjangnya lalu diberi pita pink di belakangnya. Ia juga mengenakan seragam yang nge-pas di bodynya yang hourglass.

Kenapa bisa ada figuran sesempurna ini decaknya. Ia meraih tasnya kemudian pergi keluar kamar untuk memulai sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

"Mama hari ini masak apa?" Ujar Ayora setelah mencium pipi ibunya tak memperdulikan dua lelaki kembar yang menatapnya.

Mama terkekeh kecil lalu memasukkan laptopnya ke dalam tas.

"Cuma masak nasi goreng aja, sayang. Maaf ya, mama harus buru-buru ke kampus soalnya ada kelas pagi ini."

For you information, Mama Melinda itu seorang dosen di kampus swasta dekat rumah mereka.

"Mama gak sarapan dulu?" Tanya Ayora saat mama memilih untuk mencium seluruh pipi anaknya.

"Mama udah sarapan sebelum kalian. Ya udah, mama berangkat dulu."

Setelah kepergian sang ibu, ruang makan menjadi hening hanya terdengar suara dentingan sendok saja. Sampai akhirnya ketiga bersaudara tiri itu beranjak dan pergi menuju sekolah dengan mobil yang sama.

💗

Saat Ayora sampai di dalam ruangan kelasnya berkat di antar oleh Kenzo dan Kenzi, gadis itu merasa semua tatapan mata terarah hanya kepadanya. Ini cukup membingungkan dan sedikit ngeri.

"Gue salah apa ya sama mereka? Padahal di novel Ayora gak pernah tuh buat hal aneh-aneh."

Ia mendudukkan dirinya di bangku yang kosong lalu memainkan ponselnya tak memperdulikan banyak orang yang melihat kearahnya.

"Hai, Ayora!"

Ayora menata sekilas Avena yang duduk di sebelahnya. Gadis itu baru saja tiba di kelas dengan keringat yang membasahi dahinya.

"Dari mana lo sampai berkeringat kayak gitu?" Ayora melepaskan ponselnya beralih untuk memberikan tisu kepada Avena.

"Aku lari tadi dari gerbang ke sini karena di kejar Rio! Ih, dia ngeselin banget sih!" Wajah Avena tiba-tiba kesal mengingat kejadian tadi di mana Rio menjahilinya.

Ah, Ayora ingat alur novel itu di mana Rio yang mulai menunjukkan ketertarikannya kepada Avena dengan cara menjahili sang gadis. Rio tidak sadar jika dia mulai tertarik kepada Avena semenjak mereka bertemu saat Rio masih berpacaran dengan Ayora waktu itu. Dasar sialan!

Ayora tau hal itu di ekstra part novel.

Ayora pura-pura terlihat tertarik lalu bertanya. "Ngeselin kenapa?"

Avena menatap Ayora dengan ekspresi yang kata orang-orang di depan sana lucu, ya mereka bilang Avena lucu dengan bibir yang maju lima senti ke depan seperti Bebek di comberan.

The perfeck AyoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang