Di tengah gang yang gelap dan sempit, Ilman terbaring di tanah, tubuhnya terasa remuk akibat serangan dari Fajar dan teman-temannya. Sakit fisik yang dirasakan semakin menguasai dirinya, tetapi di dalam hatinya, ada sesuatu yang jauh lebih kuat- amarah yang selama ini ia pendam. Setiap pukulan yang mendarat di tubuhnya hanya memperkuat rasa sakit yang ia rasakan bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental.Fajar dan teman-temannya terus menghajar Ilman tanpa ampun, seolah-olah mereka sedang melampiaskan segala kebencian yang tersimpan. Ilman bisa merasakan rasa putus asa mulai merayap dalam pikirannya, dan tanpa sadar, air mata mulai mengalir dari matanya. Tapi tangisan itu bukan tangisan kelemahan itu adalah tangisan kemarahan yang selama ini terpendam jauh di dalam dirinya.
Amarah itu terus berkumpul, seperti api yang mulai membakar semua kesakitan. Dalam sekejap, sesuatu di dalam diri Ilman meledak. la merasakan kekuatan yang aneh dan tidak wajar mulai mengalir melalui tubuhnya. Napasnya menjadi berat, matanya memerah, dan tangisannya berubah menjadi suara serak yang terdengar seperti erangan dari dalam neraka.
"Sudah cukup!" Ilman berteriak, suaranya menggema di gang yang sepi.
Fajar dan teman-temannya mundur beberapa langkah, terkejut melihat perubahan yang terjadi pada Ilman. Tubuh Ilman bergetar, dan matanya terlihat tajam, seolah-olah ada sesuatu yang bukan manusia bersemayam di dalam dirinya. Dalam hitungan detik, Ilman berdiri kembali, meskipun tubuhnya penuh luka.
Kekuatan yang sekarang ia rasakan tidak seperti sebelumnya itu adalah kekuatan yang setara dengan iblis. Dia tidak lagi merasakan sakit, hanya kemarahan yang membara, dan rasa haus untuk membalas semua yang telah dilakukan padanya.
Ilman menyerang dengan kecepatan yang tidak pernah ia miliki sebelumnya. Dalam sekejap, satu per satu dari teman-teman Fajar terlempar ke dinding gang, dihantam oleh pukulan-pukulan keras yang bahkan mereka tidak bisa lihat datang. Setiap serangan Ilman membawa kekuatan yang luar biasa, membuat lawan-lawannya terkapar tanpa ampun.
Fajar yang sebelumnya penuh percaya diri sekarang berdiri gemetar, melihat teman-temannya berjatuhan seperti daun yang terhempas angin badai. Dia tidak pernah melihat Ilman seperti ini-seorang yang telah berubah menjadi sesuatu yang mengerikan, penuh kekuatan gelap yang seolah-olah berasal dari alam lain.
Dengan langkah mantap, Ilman mendekati Fajar yang terpojok. "Sekarang kau tahu rasanya," ucap Ilman, suaranya rendah dan berat. "Ini bukan soal menang atau kalah. Ini tentang membiarkanmu merasakan apa yang aku rasakan."
Fajar mencoba melawan, tapi dengan satu pukulan, Ilman membuatnya terkapar di tanah, tidak bisa bergerak. Teman-temannya yang tersisa hanya bisa menyaksikan dengan ketakutan, tidak berani mendekat lagi. Mereka tidak ingin berurusan dengan kekuatan yang kini dimiliki Ilman-kekuatan yang tak terbayangkan dan penuh amarah yang tidak terkendali.
Ilman berdiri di tengah mereka semua, tubuhnya dipenuhi keringat dan darah, tapi matanya menyala dengan api dendam yang belum padam. Meskipun dia menang, sesuatu di dalam dirinya memberitahu bahwa dia telah melewati batas-batas yang membuatnya tidak lagi menjadi manusia biasa.
Dengan kekuatan iblis yang terbangun dalam dirinya, Ilman tidak hanya mengalahkan musuh-musuhnya, tapi juga mengalahkan sisi dirinya yang pernah merasa lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta di balik pertemanan
Actionada seseorang yang ber inisial i yang sedang dekat dengan h, dan tiba tida sahabat si i datang yang bernama FAJAR, dan diam diam si h dan FAJAR sedang pacaran tanpa di ketahui i